Rangkuman Materi
Anatomi & Fisiologi Organ
Reproduksi wanita, Konsepsi, dan Pertumbuhan & Perkembangan Janin
Asuhan Kebidanan Kehamilan
Disusun Oleh :
Puput Febri Fitriatni
(15150071)
A.12.2
PROGRAM
STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
2016
ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI
WANITA
Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi
menjadi 2 bagian yaitu: alat reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di
dalam rongga pelvis, dan alat reproduksi wanita bagian luar yang terletak di
perineum.
![](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image005.png)
![](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.png)
Genitalia Eksternal
Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi
perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris,
hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding
vagina.
Mons veneris/Mons Pubis
Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang
menonjol dibagian depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit
jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. Mons
pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal pada
waktu melakukan hubungan seks.
Labia Mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan
belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum
pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di
bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
Labia Minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak
mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung
serabut saraf.
Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di
bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding
anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria.Terdapat juga
reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf,
sangat sensitif.
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah
fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.Terdapat 6
lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus
glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet
dan vagina terdapat fossa navicularis.
Perinium
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan
anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan
diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor
urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan
vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi)
untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang
bersifat rapuh dan mudah robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir
meningkat.
Himen (Selaput Dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina
bersifat rapuh dan mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran
dari lendir yang di keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih
dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di
garis tengah berada di bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa
navikularis terletak di antara fourchette dan himen.
Genitalia Internal
Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat
melipat dan mampu meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina.
Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang dinding
posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di belakang kandung kemih.
Vagina merupakan saluran muskulomembraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan
muskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan. Pada dinding vagina
terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah.
Pada puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus. Bagian servik
yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio. Portio uteri membagi puncak
vagina menjadi empat yaitu: fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra,
fornik sinistra. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi
terhadap infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan
lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada
waktu persalinan.
Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir,
dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat
implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.Pada saat persalinan dengan adanya
kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi
dikeluarkan.Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
Serviks uteri
Bagian
terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding
dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot
polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar
di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang
ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa
serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan
(nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah
pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang.
Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica.
Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung
glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan
air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
Corpus uteri
Terdiri
dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum
uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos
tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular),
serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan
runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormonhormon ovarium. Posisi corpus
intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas
vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus
bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
Ligamenta
penyangga uterus
Ligamentum
latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum
ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum,
ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
Vaskularisasi uterus
Terutama
dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri
ovarica cabang aorta abdominalis.
Tuba Fallopi
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus
Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan
transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga
lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan
epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars
ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia
dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).
Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan
bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer
gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat
yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada
hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian
ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi
dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan
permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi "menangkap" ovum yang keluar
saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
Mesosalping
Jaringan
ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam
rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan
ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari
sel epitel germinal primordial dilapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi
(pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh
teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan
dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae
"menangkap" ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium
terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan
jaringan ikat mesovarium.
Vaskularisasi
dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
ANATOMI RONGGA PANGGUL
(PELVIS)
Pelvis/Panggul
Panggul dibentuk oleh 4 (empat) buah tulang :
1.
os coxae kiri dan kanan, membentuk dinding lateral dan anterior rongga panggul.
2.
os coccygis dan os sacrum, bagian dari columna vertebralis, membentuk dinding
posterior rongga panggul.
Os
coxae sendiri masing-masing sebenarnya terdiri dari 3 tulang kecil yang
bersatu, yaitu os ilium, os ischium dan os pubis.
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Rongga Panggul
Rongga panggul dibagi atas dan bawah oleh bidang apertura
pelvis superior (dalam obstetri sering disebut sebagai pintu atas panggul,
PAP). Apertura pelvis superior dibentuk oleh :
-
promontorium os sacrum di bagian posterior
-
linea iliopectinea (linea terminalis dan pecten ossis pubis) dibagian lateral
-
symphisis os pubis di bagian anterior
Inklinasi panggul
adalah sudut yang terbentuk antara bidang yang
melalui apertura pelvis superior dengan bidang horisontal (pada keadaan normal sebesar
60o).
Bagian di atas / kranial terhadap apertura pelvis
superior disebut sebagai pelvis spurium (pelvis major), merupakan bagian
bawah / kaudal daripada rongga abdomen. Makna obstetriknya adalah untuk menahan
alat-alat dalam rongga perut dan menahan uterus yang berisi fetus yang terus
bertambah besar secara bermakna mulai usia kehamilan bulan ketiga.
Bagian di bawah / kaudal terhadap apertura pelvis
superior disebut sebagai pelvis verum (pelvis minor), merupakan rongga
panggul yang sangat menentukan kapasitas untuk jalan lahir bayi pada waktu
persalinan (verum=sebenarnya, disebut juga true pelvis).
Dinding-dinding rongga panggul
1.
dinding anterior : pendek, dibentuk oleh corpus, rami dan symphisis ossium
pubis
2.
dinding posterior : dibentuk oleh permukaan ventral os sacrum dan os coccygis
serta muskulus pyriformis yang membentang pada permukaan ventral os sacrum dan
diliputi oleh fascie pelvis.
3.
dinding lateral : dibentuk oleh bagian os coxae di bawah apertura pelvis
superior, membrana obturatoria, ligamentum sacrotuberosum, ligamentum
sacrospinosum, dan muskulus obturator internus dengan fascia obturatoria.
4.
dinding inferior / dasar panggul : dibentuk oleh diaphragma pelvis (mm.levator
ani, mm coccygei, fascia diaphragmatis pelvis, trigonum urogenitale) yang
berfungsi menahan alat-alat rongga panggul. Diaphragma pelvis membagi lagi
rongga panggul bagian bawah menjadi bagian rongga panggul utama (bagian atas
diaphragma pelvis) dan bagian perineum (bagian bawah diaphragma pelvis).
Beberapa
ukuran panggul wanita yang memiliki makna / kepentingan obstetrik
Diameter
anteroposterior pintu atas panggul (conjugata interna, conjugata vera)
Jarak antara promontorium os sacrum sampai tepi atas
symphisis os pubis. Tidak dapat diukur secara klinik pada pemeriksaan fisis.
Secara klinik dapat diukur conjugata diagonalis, jarak antara promontorium os
sacrum dengan tepi bawah symphisis os pubis, melalui pemeriksaan pelvimetri pervagina.
Diameter
obliqua pintu atas panggul
Jarak dari sendi sakroiliaka satu sisi sampai
tonjolan pektineal sisi kontralateralnya (oblik/menyilang).
Diameter
transversa pintu atas panggul
Diameter terpanjang kiri-kanan dari pintu atas
panggul. Bukan sungguh "diameter" karena tidak melalui titik pusat
pintu atas panggul.
Diameter
/ distantia interspinarum pada rongga panggul
Jarak antara kedua ujung spina ischiadica kiri dan
kanan.
Diameter
anteroposterior pintu bawah panggul
Jarak antara ujung os coccygis sampai pinggir bawah
symphisis os pubis.
Diameter
transversa pintu bawah panggul
Jarak antara bagian dalam dari kedua tuberositas os
ischii.
Diameter
sagitalis posterior pintu bawah panggul
Jarak antara bagian tengah diameter transversa
sampai ke ujung os sacrum.
Bidang Hodge
Bidang-bidang sepanjang sumbu panggul
yang sejajar dengan pintu atas panggul, untuk patokan/ukuran kemajuan
persalinan (penilaian penurunan presentasi janin).
Bidang Hodge I
adalah bidang pintu atas panggul, dengan batas tepi atas simfisis.
Bidang Hodge II
adalah bidang sejajar H-I setinggi tepi bawah simfisis
Bidang Hodge III
adalah bidang sejajar H-I setinggi spina ischiadica
Bidang Hodge IV
adalah bidang sejajar H-I setinggi ujung bawah os coccygis.
Perkiraan Ukuran
Rata-Rata Panggul Wanita
Pintu
atas panggul (pelvic inlet)
Diameter
transversa (DT) + 13.5 cm. Conjugata vera (CV) + 12.0 cm. Jumlah rata-rata
kedua diameter minimal 22.0 cm.
Pintu
tengah panggul (mid pelvis)
Distansia
interspinarum (DI) + 10.5 cm. Diameter anterior posterior (AP) + 11.0 cm.
Jumlah rata-rata kedua diameter minimal 20.0 cm.
Pintu
bawah panggul (pelvic outlet)
Diameter
anterior posterior (AP) + 7.5 cm. Distansia intertuberosum + 10.5 cm. Jumlah
rata-rata kedua diameter minimal 16.0 cm.
KONSEPSI
Spermatogenesis
![](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.png)
Gambar 2.1
Spermatogenesis (Guyton dan Hall, 2007)
Sperma
diproduksi di spermatogonia (sel epidermis tubulus seminiferus testis. Hormon
yang berpengaruh: 1) Hormon Gonadotropin, FSH, LH, Testoteron. Proses
pembentukan melalui mitosis untuk menghasilkan spermatosid primer yang
selanjutnya melakukan pembelahan meiosis sehingga menghasilkan spermatid yang
kemudian berdiferensiasi menjadi sperma.
Oogenesis
![Description: F:\ \acak\bahan ajar\jam ke 0\scan\n5o\ovum_dan_sperma\oogenesis pembentukan sel telur ovum2.jpg](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.jpg)
Gambar 2.2
oogenesis
Ovum
diproduksi di ovarium. Pada embrio terdapat sekitar 600.000 buah sel induk
telur (oogonium). Pada usia 5 bulan oogonium akan bermitosis sehingga
menghasilkan 7 juta oosit primer dan pada ssat lahir jumlah oosit primer
tinggal 2 juta yang bertahan samapai masa pubertas. Oogonium dan oosit ini
terdapat di folikel telur yang pertumbuhannya dari folikel primer, sekunder,
tersier dipengaruhi oleh FSH. Pada ssat ovulasi, folikel tersier berubah
menjadi folikel de graff. Ovum terbentuk setelah oosit primer bermeiosis
menjadi ovum.
Proses
Konsepsi
Konsepsi menyangkut fertilisasi dan pelekatan embrio
pada dinding uterus. Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel
telur yang terjadi di saluran telur (oviduk) atau di uterus. Pada saat
fertilisasi kepala sel sperma menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal
di luar membentuk zigot (2n) yang terus membelah mitosis menjadi 32 sel
(morula). Morula berkembang menjadi blastula. Bagian dalam
blastula akan membentuk janin sedang bagian luarnya membentuk trofoblast
(bagian dinding untuk menyerab makanan dan akan berkembang menjadi plasenta.
Pada usia hari ke 4-5 setelah ferlitilasi blastula bergerak ke uterus dan
melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada hari ke-6. Balastula kemudian
berkembang menjadi grastula (punya lapisan ektodermis, mesodermis, dan
endodermis). Selanjutnmya gastrula berkembang menjadi embrio setelah melalui
peristiwa diferensiasi, spesilisasi, dan organogenesis. Ektodermis akan
membentuk susunan saraf, hidung, mata, epidermis, kelenjar kulit. Mesodermis
akan membentuk jaringan tulang, otot jantung, pembuluh darah, limfa, ginjal,
klenjar kelamin. Endodermis akan membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas,
kandung kemih, saluran pencernaan, saluran pernapasan.
PERKEMBANGAN EMBRIO
1.
Terjadinya fertilisasi (inti sperma + inti ovum) → zigot → Embrio (32 Sel,
Morula)
2.
Morula → Blastula (hari ke-4 pasca fertilisasi, ada 2 lapisan sel: sel
luar/trofoblas yang nantinya akan menjadi ari-ari yang berfungsi untuk
menyerap makanan,Sel dalam/embrioblas)
3.
Blastula menuju ke uterus untuk melekat (konsepsi) pada hari ke-6.
4.
Konsepsi (nidasi) kuat terjadi pada hari ke- 12 –14 kehamilan. Pada fase ini
embrioblas berkembang menjadi 2 lapisan yaitu ektodermis dan endodermis.
5.
Blastula → Gastrula pada hari ke-21. Gastrula mempunyai 3 lapisan yaitu
ektodermis, mesodermis (ektodermis yang berinvaginasi) dan endodermis.
6. Embrio 5 minggu mempunyai panjang 1 cm, kuncup tangan, mata,
jantung, hati tumbuh.
7.
Embrio 14 minggu mempunyai panjang 6 cm, organ lengkap sudah terbentuk.
8.
Embrio 20 minggu mempunyai panjang 30 cm, organ lengkap semakin tumbuh dengan
sempurna.
9. Embrio 38 minggu mempunyai panjang 45 cm dengan berat 3 Kg.
Embrio pada tahap perkembangan dilapisi oleh 4 membran yaitu:
a. Kandung kuning telur (tidak berkembang)
b. Amnion (cairan ketuban
800 ml yang melindungi embrio dari tekanan dan benturan)
c. Alantois (rudimenter)
d. Korion → plasenta (benrtuk cakram
dengan diameter 20 cm tebal 2,5 cm)
10. Menjelang kelahiran, kadar estrogen meningkat yang menyebabkan
kontraksi uterus meningkat dan produksi prolaktin oleh hipofisa meningkat yang
meransang kelenjar susu.
![](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.png)
Gambar
Perkembangan embrio pada 5,14,20 minggu
PERKEMBANGAN DAN
PERTUMBUHAN JANIN
![](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.png)
Pertumbuhan Fetal pada
Trisemester I
Minggu 4
ü Panjangnya
kurang dari 1/10 inci
ü Awal
perkembangan susunan tulang belakan, sistem saraf, usus, jantung, dan
paru-paru.
ü Kantung
amniotis membungkus lapisan dasar seluruh tubuh.
ü Dapat
disebut telur (ovum).
Minggu 8
ü Panjangnya
kurang dari 1 inci
ü Wajah
sudah berbentuk dengan mata, telinga, mulut dan pucuk gigi yang belum sempurna.
ü Lengan
dan kaki bergerak.
ü Otak
mulai terbentuk.
ü Denyut
jantung janin dapat dideteksi dengan ultrasound
ü Dapat
disebut embrio.
Minggu 12
ü Panjangnya
sekitar 3 inci dan beratnya sekitar 1 ons
ü dapat
menggerakan lengan, kaki, jari tangan dan jari kaki.
ü Sidik
jari muncul
ü Disebut
fetus (janin).
Pertumbuhan Fetal pada
Trisemester II
Minggu 16
ü Panjangnya
sekitar 5,5 inci dan beratnya 4 ons.
ü Denyut
jantung kuat.
ü Kulit
tipis tembus pandang.
ü Rambut
halus (lanugo) menutup tubuh.
ü Kuku
jari tangan dan kuku jari kaki sudah terbentuk.
ü Gerakan-gerakan
terkoordinasi, dapat berguling dicairan amniotis.
Minggu 20
ü Panjangnya
10-12 inci,dan beratnya 0,5-1 pon.
ü Denyut
jantung dapat didengar stetoskop biasa.
ü Menghisap
ibu jari
ü Tersendak.
ü Rambut,
bulu mata dan alis mata mulai muncul.
Minggu 24
ü Panjang
11-14 inci dan beratnya 1-1,5 pon.
ü Kulit
mengkerut dan tertutup lapisan pelindung.
ü Mata
sudah terbuka.
ü Mampu
memegang kuat.
Minggu 28
ü Panjang
14-17 inci dan beratnya2,5-3 pon.
ü Bertambah
lemak tubuh.
ü Sangat
aktif
ü Gerakan
pernapasan yang belum sempurna baru muncul.
Minggu 32
ü Panjang
16,5-18 inci beratnya 4-5 pon.
ü Memiliki
periode tidur dan bangun.
ü Berada
dalam posisi lahir.
ü Tulang
kepala lembut dan lentur.
ü Zat
besi disimpan didalam hati.
Minggu 36-38
ü Panjangnya
19 inci dan beratnya 6 pon.
ü Kulit
kurang mengkerut
ü Vernix
caseosa tipis.
ü Lanugo
umumnya hilang.
ü Kurang
aktif
ü Memperoleh
kekebalan dari ibu.
Daftar Pustaka
Drs.
H. Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi. Jakarta. EGC
Walyani, Elisabeth Siwi dan Th. Endang Purwoastuti.
2015. Biologi Dasar Biologi Perkembangan. Yogyakarta.Pustaka Baru Press.
Luklukaningsih Zuyina. 2014. Anatomi Fisiologi dan Fisioterapi.
Yogyakarta. Medical Book.
Judha Mohamad, dkk. 2012. Anatomi dan Fisiologi.
Yogyakarta. Gosyen Pubhlising.
Proses Konsepsi dan
Pertumbuhan Janin – DR. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar