Jumat, 10 Juni 2016

Anatomi & Fisiologi Organ Reproduksi wanita, Konsepsi, dan Pertumbuhan & Perkembangan Janin

Rangkuman Materi
Anatomi & Fisiologi Organ Reproduksi wanita, Konsepsi, dan Pertumbuhan & Perkembangan Janin
Asuhan Kebidanan Kehamilan




Description: M:\profil.jpg










Disusun Oleh :
Puput Febri Fitriatni
(15150071)
A.12.2


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016


ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perineum.




Genitalia Eksternal



Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
Mons veneris/Mons Pubis
Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol dibagian depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks.
Labia Mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
Labia Minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria.Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
Perinium
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

Kelenjar Bartholin
Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat.
Himen (Selaput Dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang di keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
Fourchette
Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada di bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di antara fourchette dan himen.

Genitalia Internal

Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina. Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di belakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran muskulomembraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus. Bagian servik yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio. Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat yaitu: fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada waktu persalinan.


Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.

Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormonhormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).

Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.

Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.

Tuba Fallopi
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).

Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.

Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.

Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi "menangkap" ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.


Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial dilapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae "menangkap" ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium.
Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

ANATOMI RONGGA PANGGUL (PELVIS)
Pelvis/Panggul
Panggul dibentuk oleh 4 (empat) buah tulang :
1. os coxae kiri dan kanan, membentuk dinding lateral dan anterior rongga panggul.
2. os coccygis dan os sacrum, bagian dari columna vertebralis, membentuk dinding posterior rongga panggul.
Os coxae sendiri masing-masing sebenarnya terdiri dari 3 tulang kecil yang bersatu, yaitu os ilium, os ischium dan os pubis.

*      Os Koksa atau tulang panggul ada dua, kiri dan kanan dan melekat satu sama lain digarus medianus persambungan tulang rawan yang disebut simfisis oseum pubis, sehingga terbentuk gelang panggul yang disebut singulum ekstremitas inferior. Dibelakang kedua tulang panggul ini tedapat persendian yang tidak bergerak disebut amfiartosis sakroiliaka.

*      Os Sakrum dibentuk oleh tulang os illium (tulang usus), os pubis (tulang kemaluan), dan os iskii (tulang duduk). Ketiga tulang ini bersatu pada lekuk sendi yang disebut asetabulum, terletak pada permukaan luar os koksae, tepinya agak menonjol keluar. Dibawah tepi ini mempunyai insisura aseta bulum dan lekukan yang lebih dalam disebut fosa asetabuli.

*      Os Illeum (tulang susu) linea arkuarta terletak pada permukaan dalam os ileum, terdapat lekuk besar disebut fosa illiaka. Didepan krista illiaka terdapat tonjolan spina iliaka anterior superior dan dibelakang berakhir sebagai spina iliaka posterior superior.

*      Os Iiski (tulang duduk) terdiri dari korpus ramus superior dan korpus ramus inferior. Korpus os iiski menuju kebawah membuat sudut dengan ramus inferior os iskii. Sudut ini membentuk tonjolan besar yang bernama tuber iskiadikum. Dibelakang asetabulum korpus os iskii mempunyai taju yang tajam disebut spina iskiadika.

*      Os Pubis (tulang kemaluan) terdiri dari korpus os pubis, ramus superior os pubis, dan ramus inferior os pubis.

Rongga Panggul
Rongga panggul dibagi atas dan bawah oleh bidang apertura pelvis superior (dalam obstetri sering disebut sebagai pintu atas panggul, PAP). Apertura pelvis superior dibentuk oleh :
- promontorium os sacrum di bagian posterior
- linea iliopectinea (linea terminalis dan pecten ossis pubis) dibagian lateral
- symphisis os pubis di bagian anterior

Inklinasi panggul
adalah sudut yang terbentuk antara bidang yang melalui apertura pelvis superior dengan bidang horisontal (pada keadaan normal sebesar 60o).

Bagian di atas / kranial terhadap apertura pelvis superior disebut sebagai pelvis spurium (pelvis major), merupakan bagian bawah / kaudal daripada rongga abdomen. Makna obstetriknya adalah untuk menahan alat-alat dalam rongga perut dan menahan uterus yang berisi fetus yang terus bertambah besar secara bermakna mulai usia kehamilan bulan ketiga.

Bagian di bawah / kaudal terhadap apertura pelvis superior disebut sebagai pelvis verum (pelvis minor), merupakan rongga panggul yang sangat menentukan kapasitas untuk jalan lahir bayi pada waktu persalinan (verum=sebenarnya, disebut juga true pelvis).

Dinding-dinding rongga panggul
1. dinding anterior : pendek, dibentuk oleh corpus, rami dan symphisis ossium pubis
2. dinding posterior : dibentuk oleh permukaan ventral os sacrum dan os coccygis serta muskulus pyriformis yang membentang pada permukaan ventral os sacrum dan diliputi oleh fascie pelvis.
3. dinding lateral : dibentuk oleh bagian os coxae di bawah apertura pelvis superior, membrana obturatoria, ligamentum sacrotuberosum, ligamentum sacrospinosum, dan muskulus obturator internus dengan fascia obturatoria.
4. dinding inferior / dasar panggul : dibentuk oleh diaphragma pelvis (mm.levator ani, mm coccygei, fascia diaphragmatis pelvis, trigonum urogenitale) yang berfungsi menahan alat-alat rongga panggul. Diaphragma pelvis membagi lagi rongga panggul bagian bawah menjadi bagian rongga panggul utama (bagian atas diaphragma pelvis) dan bagian perineum (bagian bawah diaphragma pelvis).





Beberapa ukuran panggul wanita yang memiliki makna / kepentingan obstetrik
Diameter anteroposterior pintu atas panggul (conjugata interna, conjugata vera)
Jarak antara promontorium os sacrum sampai tepi atas symphisis os pubis. Tidak dapat diukur secara klinik pada pemeriksaan fisis. Secara klinik dapat diukur conjugata diagonalis, jarak antara promontorium os sacrum dengan tepi bawah symphisis os pubis, melalui pemeriksaan pelvimetri pervagina.

Diameter obliqua pintu atas panggul
Jarak dari sendi sakroiliaka satu sisi sampai tonjolan pektineal sisi kontralateralnya (oblik/menyilang).

Diameter transversa pintu atas panggul
Diameter terpanjang kiri-kanan dari pintu atas panggul. Bukan sungguh "diameter" karena tidak melalui titik pusat pintu atas panggul.

Diameter / distantia interspinarum pada rongga panggul
Jarak antara kedua ujung spina ischiadica kiri dan kanan.

Diameter anteroposterior pintu bawah panggul
Jarak antara ujung os coccygis sampai pinggir bawah symphisis os pubis.

Diameter transversa pintu bawah panggul
Jarak antara bagian dalam dari kedua tuberositas os ischii.

Diameter sagitalis posterior pintu bawah panggul
Jarak antara bagian tengah diameter transversa sampai ke ujung os sacrum.

Bidang Hodge
Bidang-bidang sepanjang sumbu panggul yang sejajar dengan pintu atas panggul, untuk patokan/ukuran kemajuan persalinan (penilaian penurunan presentasi janin).
Bidang Hodge I
adalah bidang pintu atas panggul, dengan batas tepi atas simfisis.
Bidang Hodge II
adalah bidang sejajar H-I setinggi tepi bawah simfisis
Bidang Hodge III
adalah bidang sejajar H-I setinggi spina ischiadica
Bidang Hodge IV
adalah bidang sejajar H-I setinggi ujung bawah os coccygis.

Perkiraan Ukuran Rata-Rata Panggul Wanita
Pintu atas panggul (pelvic inlet)
Diameter transversa (DT) + 13.5 cm. Conjugata vera (CV) + 12.0 cm. Jumlah rata-rata kedua diameter minimal 22.0 cm.

Pintu tengah panggul (mid pelvis)
Distansia interspinarum (DI) + 10.5 cm. Diameter anterior posterior (AP) + 11.0 cm. Jumlah rata-rata kedua diameter minimal 20.0 cm.

Pintu bawah panggul (pelvic outlet)
Diameter anterior posterior (AP) + 7.5 cm. Distansia intertuberosum + 10.5 cm. Jumlah rata-rata kedua diameter minimal 16.0 cm.

KONSEPSI

Spermatogenesis


Gambar 2.1 Spermatogenesis (Guyton dan Hall, 2007)
 Sperma diproduksi di spermatogonia (sel epidermis tubulus seminiferus testis. Hormon yang berpengaruh: 1) Hormon Gonadotropin, FSH, LH, Testoteron. Proses pembentukan melalui mitosis untuk menghasilkan spermatosid primer yang selanjutnya melakukan pembelahan meiosis sehingga menghasilkan spermatid yang kemudian berdiferensiasi menjadi sperma.
Oogenesis

Description: F:\ \acak\bahan ajar\jam ke 0\scan\n5o\ovum_dan_sperma\oogenesis pembentukan sel telur ovum2.jpg

Gambar 2.2 oogenesis

 Ovum diproduksi di ovarium. Pada embrio terdapat sekitar 600.000 buah sel induk telur (oogonium). Pada usia 5 bulan oogonium akan bermitosis sehingga menghasilkan 7 juta oosit primer dan pada ssat lahir jumlah oosit primer tinggal 2 juta yang bertahan samapai masa pubertas. Oogonium dan oosit ini terdapat di folikel telur yang pertumbuhannya dari folikel primer, sekunder, tersier dipengaruhi oleh FSH. Pada ssat ovulasi, folikel tersier berubah menjadi folikel de graff. Ovum terbentuk setelah oosit primer bermeiosis menjadi ovum.


Proses Konsepsi
Konsepsi menyangkut fertilisasi dan pelekatan embrio pada dinding uterus. Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang terjadi di saluran telur (oviduk) atau di uterus. Pada saat fertilisasi kepala sel sperma menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal di luar membentuk zigot (2n) yang terus membelah mitosis menjadi 32 sel (morula). Morula berkembang menjadi blastula. Bagian dalam blastula akan membentuk janin sedang bagian luarnya membentuk trofoblast (bagian dinding untuk menyerab makanan dan akan berkembang menjadi plasenta. Pada usia hari ke 4-5 setelah ferlitilasi blastula bergerak ke uterus dan melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada hari ke-6. Balastula kemudian berkembang menjadi grastula (punya lapisan ektodermis, mesodermis, dan endodermis). Selanjutnmya gastrula berkembang menjadi embrio setelah melalui peristiwa diferensiasi, spesilisasi, dan organogenesis. Ektodermis akan membentuk susunan saraf, hidung, mata, epidermis, kelenjar kulit. Mesodermis akan membentuk jaringan tulang, otot jantung, pembuluh darah, limfa, ginjal, klenjar kelamin. Endodermis akan membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas, kandung kemih, saluran pencernaan, saluran pernapasan.

PERKEMBANGAN EMBRIO
1. Terjadinya fertilisasi (inti sperma + inti ovum) → zigot → Embrio (32 Sel, Morula)
2. Morula → Blastula (hari ke-4 pasca fertilisasi, ada 2 lapisan sel: sel luar/trofoblas yang nantinya akan menjadi ari-ari yang berfungsi untuk menyerap makanan,Sel dalam/embrioblas)
3. Blastula menuju ke uterus untuk melekat (konsepsi) pada hari ke-6.
4. Konsepsi (nidasi) kuat terjadi pada hari ke- 12 –14 kehamilan. Pada fase ini embrioblas berkembang menjadi 2 lapisan yaitu ektodermis dan endodermis.
5. Blastula → Gastrula pada hari ke-21. Gastrula mempunyai 3 lapisan yaitu ektodermis, mesodermis (ektodermis yang berinvaginasi) dan endodermis.
6. Embrio 5 minggu mempunyai panjang 1 cm, kuncup tangan, mata, jantung, hati tumbuh.
7. Embrio 14 minggu mempunyai panjang 6 cm, organ lengkap sudah terbentuk.
8. Embrio 20 minggu mempunyai panjang 30 cm, organ lengkap semakin tumbuh dengan sempurna.
9. Embrio 38 minggu mempunyai panjang 45 cm dengan berat 3 Kg. Embrio pada tahap perkembangan dilapisi oleh 4 membran yaitu:
a. Kandung kuning telur (tidak berkembang)
b. Amnion (cairan ketuban 800 ml yang melindungi embrio dari tekanan dan benturan)
c. Alantois (rudimenter)
d. Korion → plasenta (benrtuk cakram dengan diameter 20 cm tebal 2,5 cm)
10. Menjelang kelahiran, kadar estrogen meningkat yang menyebabkan kontraksi uterus meningkat dan produksi prolaktin oleh hipofisa meningkat yang meransang kelenjar susu.


Gambar Perkembangan embrio pada 5,14,20 minggu


PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN JANIN




Pertumbuhan Fetal pada Trisemester I

Minggu 4
ü  Panjangnya kurang dari 1/10 inci
ü  Awal perkembangan susunan tulang belakan, sistem saraf, usus, jantung, dan paru-paru.
ü  Kantung amniotis membungkus lapisan dasar seluruh tubuh.
ü  Dapat disebut telur (ovum).

Minggu 8
ü  Panjangnya kurang dari 1 inci
ü  Wajah sudah berbentuk dengan mata, telinga, mulut dan pucuk gigi yang belum sempurna.
ü  Lengan dan kaki bergerak.
ü  Otak mulai terbentuk.
ü  Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan ultrasound
ü  Dapat disebut embrio.

Minggu 12
ü  Panjangnya sekitar 3 inci dan beratnya sekitar 1 ons
ü  dapat menggerakan lengan, kaki, jari tangan dan jari kaki.
ü  Sidik jari muncul
ü  Disebut fetus (janin).

Pertumbuhan Fetal pada Trisemester II
Minggu 16
ü  Panjangnya sekitar 5,5 inci dan beratnya 4 ons.
ü  Denyut jantung kuat.
ü  Kulit tipis tembus pandang.
ü  Rambut halus (lanugo) menutup tubuh.
ü  Kuku jari tangan dan kuku jari kaki sudah terbentuk.
ü  Gerakan-gerakan terkoordinasi, dapat berguling dicairan amniotis.


Minggu 20
ü  Panjangnya 10-12 inci,dan beratnya 0,5-1 pon.
ü  Denyut jantung dapat didengar stetoskop biasa.
ü  Menghisap ibu jari
ü  Tersendak.
ü  Rambut, bulu mata dan alis mata mulai muncul.

Minggu 24
ü  Panjang 11-14 inci dan beratnya 1-1,5 pon.
ü  Kulit mengkerut dan tertutup lapisan pelindung.
ü  Mata sudah terbuka.
ü  Mampu memegang kuat.

Minggu 28
ü  Panjang 14-17 inci dan beratnya2,5-3 pon.
ü  Bertambah lemak tubuh.
ü  Sangat aktif
ü  Gerakan pernapasan yang belum sempurna baru muncul.

Minggu 32
ü  Panjang 16,5-18 inci beratnya 4-5 pon.
ü  Memiliki periode tidur dan bangun.
ü  Berada dalam posisi lahir.
ü  Tulang kepala lembut dan lentur.
ü  Zat besi disimpan didalam hati.

Minggu 36-38
ü  Panjangnya 19 inci dan beratnya 6 pon.
ü  Kulit kurang mengkerut
ü  Vernix caseosa tipis.
ü  Lanugo umumnya hilang.
ü  Kurang aktif
ü  Memperoleh kekebalan dari ibu.














Daftar Pustaka

Drs. H. Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi. Jakarta. EGC

Walyani, Elisabeth Siwi dan Th. Endang Purwoastuti. 2015. Biologi Dasar Biologi Perkembangan. Yogyakarta.Pustaka Baru Press.

Luklukaningsih Zuyina. 2014. Anatomi Fisiologi dan Fisioterapi. Yogyakarta. Medical Book.

Judha Mohamad, dkk. 2012. Anatomi dan Fisiologi. Yogyakarta. Gosyen Pubhlising.


Proses Konsepsi dan Pertumbuhan Janin – DR. H. Moch. Agus Krisno Budiyanto, M.Kes.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post