PERAN DAN FUNGSI BIDAN SEBAGAI PENDIDIK
MAKALAH KONSEP KEBIDANAN
Disusun oleh :
Kelas A.12.2
Puput Febri Fitriatni (15150071)
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………................
KATA PENGANTAR …………………………………………………......
DAFTAR ISI ……………………………………………………………......
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang …………………………………………………......
B.
Rumusan
Masalah ……………………..…………………………...
C.
Tujuan
penulisan …………………………………………...............
D.
Manfaat
Penulisan ……………………………………………...…..
BAB II PEMBAHASAN
A.
Peran
Bidan Sebagai Pendidik …………………..............................
B.
Fungsi
Bidan Sebagai Pendidik ……………………………….…....
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
…………………………………………………...…….
B.
Saran
…………………………………..……………………….........
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Peran dan
Fungsi Bidan sebagai Pendidik ini dengan baik, meskipun masih banyak
kekurangan didalam makalah ini. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Sri
Yuliyanti selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Kebidanan khususnya Peran
dan Fungsi Bidan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita terhadap
peran dan fungsi bidan didunia kesehatan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun guna
memperbaiki makalah yang akan kami buat di masa mendatang.
Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi para pelajar. Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya jika
ada keselahan dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang sempurna di dunia ini
terkecuali sang Maha Pencipta.
Yogyakarta,
Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Peran adalah suatu kumpulan norma untuk perilaku
seorang dalam suatu posisi khusus, seperti seorang istri, suami, anak, guru,
perawat, bidan dan sebagainya. Peran merupakan suatu konsep struktural, dan
masyarakat dapat dipandang sebagai suatu sistem peran yang kompleks (Maramis
WF. 2006).
Dalam bahasa Inggris, kata Midwife (bidan) berarti
"with woman" (bersama wanita), mid = together, wife = a woman. Dalam
bahasa Prancis, Sage Femme (bidan) berarti "berkaitan dengan wanita".
Menurut Chur Medical Directory, bidan adalah " a health worker who may or
may note be formally trainded and is not physician, that delivers baldes and
provides associated maternal care" (seorang petugas kesehatan yang
terlatih secara formal ataupun tidak dan bukan seorang dokter, yang membantu
pelahiran bayi serta memberi perawatan maternal terkait) "(Soepardan,
Suryani, Hajjah, 2007).
Definisi bidan menurut International Confederation
Of Midwifes (ICM) yang dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan
diseluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation of International
Gynecologist Obstetrition (FIGO). Definisi tersebut secara berkala di interview
dalam pertemuan International/Kongres ICM.
Bidan menurut WHO adalah seseorang yang telah diakui
secara regular dalam program pendidikan bidan diakui secara yuridis, ditempatkan,
dan mendapatkan kualifikasi, serta terdaftar di sektor dan memperoleh izin
melaksanakan praktik kebidanan. Defenisi bidan menurut ICM adalah seseorang
yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kualiflkasi dan diberi izin melaksanakan praktik kebidanan di negara
itu.
Dijaman modern seperti ini, masih banyak ibu-ibu
yang mengandalkan kelahirannya kepada dukun bayi ketimbang bidan desa. Itu
dikarenakan kepercayyan yang masih sangat kental kepada dukun bayi. Sehingga
tidak menutup kemungkinan AKI dan AKB terus berkembang, yang diakibatkan oleh
dukun bayi yang belum mendapatkan pelatihan cara menangani persalinan dengan
baik dan benar. Oleh karena itu adanya pengetahuan tentang peran dan fungsi
bidan masih harus deiterapkan dilingkungan masyarakat “primitif”.
Peran dan fungsi bidan sebagai pendidik di
masyarakat telah lama diterapkan. Peran dan fungsi bidan itu sendiri sangat
bermanfaat dan berguna untuk masyarakat yang masih belum mengetahui tentang
bahaya dari masa remaja hingga masa nifas. Oleh karena itu, dengan adanya
makalah ini, semoga pengetahuan kita tentang peran dan fungsi bidan dapat
dipelajari dan di terapkan ketika kita telah menjadi bidan.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
a) Apa
saja peran bidan sebagai pendidik dilingkungan ?
b) Apa
saja fungsi bidan sebagai pendidik dilingkungan ?
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah :
a) Untuk
mengetahui peran dan fungsi bidan sebagai pendidik dilingkungan masyarakat dan
tenaga kesehatan.
D.
Manfaat
Penulisan
Makalah ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka pembelajaran baik
dalam proses pembelajaran maupun non-pembelajaran , dan meningkatkan
pengetahuan bagi semua kalangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERAN
BIDAN SEBAGAI PENDIDIK
1) Memberikan
pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan
dengan pihak terkait ibu, anak dan keluarga berencana (kb).
Æ Bersama
klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan khususnya dalam
bidang kesehatan ibu, anak dan KB.
Æ Bersama
klien dan pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai
dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.
Æ Menyiapkan
alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
Æ Melaksanakan
program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan
rencana jangka pendek dan jangka panjang melibatkan unsure-unsur yang terkait termasuk
masyarakat.
Æ Bersama
klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat dan menggunakannya
untuk memperbaiki dan meningkatkan program di masa yang akan datang.
Æ Mendokumentasikan
semua kegiatan dan hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara
lengkap dan sistematis.
2) Melatih
dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun
di wilayah atau tempat bekerjanya.
Æ Mengkaji
kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa.
Æ Menyusun
rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
Æ Menyiapkan
alat, AVA dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latihan sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
Æ Melaksanakan
pelatihan dukun, kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan
melibatkan unsur-unsur terkait.
Æ Membimbing
siswa bidan dan siswa keperawatan dalam lingkup kerjanya.
Æ Menilai
hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.
Æ Menggunakan
hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
Æ Mendokumentasikan
semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingan secara
sistematis dan lengkap.
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
1. Masa
Remaja
Masa remaja dalah suatu fase
perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Tindakan bidan
sebagai pendidik :
a. Memberikan
penjelasan tentang kesehatan reproduksi wanita.
b. Memberikan
KIE tentang bahaya seks bebas.
c. Memberikan
KIE tentang bahaya narkoba dan minuman keras.
2. Masa
Hamil
a. Mengajarkan
pada ibu tentang perubahan tubuh selama proses kehamilan.
b. Mengajarkan
pada ibu keluhan yang umumnya terjadi saat hamil dan cara mengatasinya.
c. Mengajarkan
pada ibu tentang pentingnya menjaga personal higene.
d. Membina
dukun bayi dan kader posyandu.
e. Mengajarkan
pada ibu senam hamil
f. Mengajarkan
pada ibu tentang bahaya-bahaya tanda kehamilan.
g. Memberikan
konseling gizi.
3. Masa
Bersalin
a. Mengajarkan
pada ibu dan keluarga tanda-tanda persalinan.
b. Mengajarkan
pada keluarga masa uterus sehingga mampu untuk mengetahui jika uterus tidak
berkontraksi baik dan untuk mencegah terjadinya pendarahan postpartum.
c. Memberitahukan
pada ibu tentang tanda bahaya persalinan.
4. Masa
Nifas
a. Mengajarkan
pada ibu tentang cara mobilisasi.
b. Mengajarkan
pada ibu tentang perawatan bayi baru lahir.
c. Mengajarkan
pada ibu tentang mengendawakan bayi
d. Mengajarkan
pada ibu dan keluarga tentang perawatan tali pusat.
e. Mengajarkan
pada ibu dan keluarga cara memandikan bayi.
f. Mengajarkan
pada ibu tentang personal higene.
g. Mengajarkan
pada ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya dan penyakit pada masa nifas.
h. Dan
yang terakhir, mengajarkan pada ibu tentang KB pascapersalinan.
B.
FUNGSI
BIDAN SEBAGAI PENDIDIK
Fungsi bidan sebagai pendidik
mencakup :
ü Member
penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan
pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta KB.
ü Membimbing
dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan tanggung jawab
bidan.
ü Member
bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan
di masyarakat.
ü Mendidik
peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang
keahliannya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Promosi
Kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang mempunyai dua sisi yaitu
sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni Promosi kesehatan merupakan
penunjang
bagi program-program kesehatan lain. Menurut WHO defenisi promosi
kesehatan
yaitu “Health promotion is the process of enabling people to increase control
over,
and improve, their health.To reach a state of complete physical, mental, and
social,
well-being,a
individual or group must be able to identify and realize aspiration, to satisfy
needs,and
to change or cople with the environment.’’ Jadi dapat disimpulkan bahwa
promosi
kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara
dan meningkatkan kesehatannya.
Visi
umum promosi kesehatan tidak terlepas dari Undang-Undang Kesehatan No 23 Tahun
1992 maupun WHO yaitu meningkatkan derajat kesehatan bak fisik, mental dan
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
Jadi
peran dan fungsi bidan pendidik itu sendiri melakukan konseling untuk kesehatan
yang menjamin pada ibu dan anak. Untuk mengurangi AKI dan AKB yang sudah
merajalela.
B.
Saran
Demikian
makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca/pelajar. Apabila
ada saran dan kritik yang membangun, mohon sampaikan lah pada kami untuk
pembekalan dan pembelajaran di masa yang akan datang atau tugas.
Dan untuk para pelajar diharapkan untuk
senantiasa memperbaiki, apa yang salah pada makalah ini. Mengritik sesuatu yang
dipelajari jauh lebih berguna untuk pembelajaran selanjutnya.
Jika
terdapat banyak kesalahan, kami mohon maaf. Karna kami hanyalah manusia biasa
yang sering berbuat kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Purwoastuti Th. Endang dan Walyani Elisabeth Siwi. 2014. Konsep
Kebidanan . Yogyakarta. Pustaka Baru Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar