TEORI KONSEPTUAL ASUHAN KEBIDANAN
(REVA RUBIN & RAMONAT T. MARCER)
MAKALAH KONSEP KEBIDANAN
Disusun oleh :
Puput
Febri Fitriatni (15150071)
Viktoria
Liwung (15150073)
Suna
Diah Yuliyanti (15150050)
Nova
Valentina (15150066)
Ririn
(15150049
)
Kelas A12.2
Kelompok
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………................
KATA PENGANTAR …………………………………………………......
DAFTAR ISI ……………………………………………………………......
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang …………………………………………………......
B.
Rumusan
Masalah ……………………..…………………………...
C.
Tujuan
penulisan …………………………………………...............
D.
Manfaat
Penulisan ……………………………………………...…..
BAB II PEMBAHASAN
A.
Reva
Rubin…..……………...…………………..............................
B.
Ramonat
T. Marcer ...……………………………..………….…....
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
…………………………………………………...…….
B.
Saran
…………………………………..……………………….........
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang teori Reva
Rubin & Ramoat T. Marcer ini dengan baik, meskipun masih banyak
kekurangan didalam makalah ini. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Hartini, S.SiT, M.P.H
selaku dosen pengampu mata kuliah konsep kebidanan khususnya teori dan model
konseptual asuhan kebidanan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita terhadap
teori dan model konseptual asuhan kebidanan.Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun
guna memperbaiki makalah yang akan kami buat di masa mendatang.
Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi para pelajar.Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kedepannya bagi kita semua.Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada
keselahan dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang sempurna di dunia ini
terkecuali sang Maha Pencipta.
Yogyakarta,
17November 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya seorang bidan
harus mengerti model konseptual asuhan kebidanan.Asuhan kebidanan dapat
dimengerti melalui teori-teori model konseptual kebidanan dan macam-macam
asuhan kebidanan.
Model adalah contoh atau peraga untuk menggambarkan
sesuatu.Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.Konsep adalah
penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat dites
dalam suatu observasi atau penelitian.Konseptual model adalah gambaran abstrak
dari suatu ide yang menjadi dasar suatu discipline. Model asuuhan kebidanan
yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan yang normal.
Empat elemen model praktek kebidanan, meliputi :
orang, kesehatan, lingkungan, kebidanan.
Teori sejatinya adalah penjelasan dari suatu
kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam
hal ini membutuhkan pengetahuan (Dickoff dan James, 1992). Pengertian tentang
konsep dan teori menurut Simpson dan Weiner (1989) adalah gambarang tentang
objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh peneliti untuk
menggambarkan fenomena social menarik perhatiannya.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun yang
menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
a) Apa
saja teori dan model konseptual asuhan kebidanan menurut Reva Rubin ?
b) Apa
saja teori dan model konseptual asuhan kebidanan menurut Ramoat T. Marcer ?
c) Contoh kasus!
C.
Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah :
a) Untuk
mengetahui teori-teori dan model konseptual asuhan kebidanan.
D.
Manfaat
Penulisan
Makalah ini diharapkan
dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka pembelajaran baik dalam proses pembelajaran
maupun non-pembelajaran , dan meningkatkan pengetahuan bagi semua kalangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori
Reva Rubin
Teori
ini menekan pada penapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai peran ini seorang
wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan.
Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibu dapat mempelajari peran yang akan
dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang
terjadi khususnya perubahan psikologi dalam kehamilan dan setelah persalinan.
Menurut
Rubin seorang wanita sejak hamil sudah mempunya harapan sebagai berikut :
ü Kesejahteraan
ibu dan bayi
ü Penerimaan
masyarakat
ü Penentuan
identitas diri
ü Mengerti
tentang ari memberi dan menerima
Perubahan yang umumnya terjadi pada wanita waktu
hamil :
1. Cenderung
lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik untuk dapat berperan
sebai calon ibu dan mampu memperhatikan perkembangan janinnya.
2. Membutuhkan
sosialisasi.
Tahap Psikososial (Psikososial Stage)
1. Anticipatory
Stage
Tahap ini ibu-ibu mulai melakukan latihan peran dan
memerlukan interaksi dengan anak lain.
2. Honeymoon
Stage
Ibu mulai memeahami sepenuhnya peran dasarnya, pada
tahap ini ibu memerlukan bantuan anggota keluarga yang lain.
3. Plate
Stage
Ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah mampu menjadi ibu. Tahap ini
membutuhkan waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkan sendiri.
4. Disengagement
Merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran
dihentikan.Pada tahap ini peran sebagai orang tual belum jelas.
Reaksi
umum pada kehamilan :
a. Trisemester
I
Ambivalen, takut, fantasi, khawatir.
b. Trisemester
II
Perasaan lebih enak, menigkatnya kebutuhan untuk
mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsisitik,
pasif, introvert, kadang egosentrik dan centered.
c. Trisemester
III
Berperasaan aneh, sembrono, jelek menjadi introvert,
merefleksikan terhadap pengalaman masa kecil.
Tiga
aspek yang diidentifikasikan dalam peran ibu :
1. Gambaran
tentang idaman
Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang
dijadikannya contoh.
2. Gambaran
tentang diri
Gambaran diri seorang wanita adalah bagaimana
seorang wanita tersebut memandang dirinya sebagai bagian dari pengalaman
dirinya.
3. Gambaran
tubuh
Gambaran tentang tubuh yang berhubungan dengan
perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dan perubahan yang spesifik yang
terjadi selama kehamilan dan setengah melahirkan.
Tahap
phase aktivitas penting sebelum seseorang menjadi ibu :
Taking
On
Wanita meniru dan melakukan peran ibu, dikenal sebagai
tahap meniru.
Taking
In
Fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi sudah mulai
membayangkan peran yang dilakukannya.Pada tahap sebelumnya Introjection,
Projection, dan Rejection merupakan tahap dimana wanita menirukan model-model
yang ada sesuai dengan pendapatnya.
Letting
Go
Merupakan phase dimana wanita mengingat kembali proses
dan aktivitas yang sudah dilaksanakan.
Sehingga dibutuhkan peran dari lingkungan dalam
menghadapi masa transisi padamasa postpartum kemasa menjadi orang tua, menurut
Rubin (1960) sebagai berikut :
Æ
Respon dan dukungan
dari keluarga dan teman
Æ
Hubungan dari
pengalaman melahirkan
Æ
Pengalaman melahirkan
dan membesarkan anak yang lalu.
Æ
Pengaruh budaya
CONTOH KASUS
Pada
tanggal 1 januari 2015, pukul 09:00am ibu Sukma memeriksa kehamilannya yang
baru menginjak usia 4 bulan kepada bidan Juhraini. Ibu Sukma mengaku bahwa
diusia kandungannya yang sangat muda dia sering mengalami khawatir, takut, dll.
Lalu bidan Juhraini memberikan konseling pada ibu Sukma agar ibu Sukma dapat
mengatasi rasa khawatir dan takut yang ada pada dirinya saat ini, seperti
memberitahu bahwa stress yang berkepanjangan akan membahayakan ibu dan janin
yang sedang dikandung. Dan juga memberikan konseling-konseling yang bermanfaat
untuk ibu Sukma dan janinnya.
B.
Teori
Ramonat T. Marcer
Marcer banyak memfokuskan teorinya
pada pengembangan teori dengan menerapkan hasil penelitian dalam asuhan ibu.
Dalam teorinya Marcer lebih menekankan pada stress antepartum dalam pencapaian
peran ibu. Penilaian orang ;teori ini lebih kearah praktek, ia memperlihatkan
wanita saat melahirkan, wanila pada awal postpartum, lebih mensekatkan diri
pada bayi dari pada melakukan tugasnya sebai ibu.
a.
Efek
stress antepartum
Tujuan : memberikan dukungan selama
hamil untuk mengurangi lemahnya lingkungan serta dukungan social serta
kurangnya kepercayaan diri.
Enam factor yang mempunyai hubungan
dengan status kesehatan :
1) Hubungan
interpersonal
2) Peran
keluarga
3) Stress
antepartumkomplikasi dari resiko kehamilan dan pengalaman negative dalam hidup
4) Dukungan
social
5) Rasa
percaya diri
6) Penguasaan
rasa takut, depresi dan keraguan.
b.
Pencapaian
peran ibu
Empat langkah dalam peran ibu (tahapan) :
1) Anticipatory
Suatu masa sebelum menjadi ibu memulai penyesuaian
social dan psikologi terhadap peran barunya nanti dengan mempelajari apa saja
yang dibutuhkan untuk menjadi seorang ibu :
Contoh : latihan masak, belajar tentang ASI, belajar
perawatan anak, dll.
2) Formal
Dimulai dengan sesungguhnya peran seorang ibu,
bimbingan peran secara formal dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh sistem
wanita.
3) Informal
Saat wanita telah mampu menemukan jalan yang unik
dalam melaksanakan peran barunya ini.
4) Interpersonal
Pencapaian peran ibu dengan baik tergantung dari
diri sendiri.Marcer melihat bahwa peran aktif seorang wanita dalam pencapaian
peran umumnya dimulai setelah bayi lahir yaitu pada 3 bulan sampai 7 bulan
postpartum.
Factor-faktor yang mempengaruhi
wanita dalam pencapaian peran ibu, yaitu :
a. Factor
Ibu
*
Umur ibu pada waktu
melahirkan anak pertama
*
Perepsi ibu pada waktu
melahirkan anak pertama kali.
*
Memisahkan ibu dan anak
secepatnya
*
Stress social
*
Dukungan social
*
Konsep diri
*
Sifat pribadi
*
Sikap terhadap
membesarkan anak
*
Status kesehatan ibu
b. Factor
Bayi
*
Tempramen
*
Kesehatan bayi
c. Factor-faktor
lain
*
Latar belakang etnik
*
Status perkawinan
*
Status ekonomi
Factor-factor pendukung pencapaian peran ibu :
a. Emosional
Support
Perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan
mengerti.
b. Informasional
Support
Membantu individu untuk menolong dirinya sendiri
dengan memberikan informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah
situasi.
c. Physical
Support
Pertolongan yang langsung seperti membantu merawat
bayi dan memberikan dukungan dana.
d. Appraisal
Support
Berupa informasi yang menjelaskan tentang peran
pelaksanaan bagaimana ia menampilkan dalam peran, sehingga memungkinkan
individu mampu mengevaluasi dirinya seniri yang berhubungan dengan penampilan
orang lain.
CONTOH KASUS
Pada
tanggal 02 April 2014, pukul 06:47pm, ibu Ayu yang berumur 18 tahun melahirkan
anak pertamanya dirumah sakit A. Ibu Ayu yang saat itu berusia muda, masih
belum mengerti tentang perannya dan ia mengalami stress. Setelah itu, ia
melakukan konseling pada bidan Yuna, lalu bidan Yuna menanggapi dengan
memberikan dukungan atau informasi pada ibu Ayu maupun sanak keluarganya bahwa
saat ini ibu Ayu sangat memerlukan perhatian lebih dari sanak keluarga dan
bantuan untuk merawat bayinya, serta melatih ibu Ayu agar dapat menjalankan
perannya sebagai ibu muda.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teori
Rubin dan Marcer menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, untuk mencapai
peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian
aktivitas atau latihan dan lebih menekankan pada stress antepartum dan
pencapaian peran ibu.
B.
Saran
Demikian
makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca/pelajar kebidanan.
Apabila ada saran dan kritik yang membangun, mohon sampaikan pada kami untuk
pembekalan dan pembelajaran di masa yang akan datang atau pun tugas.
Dan untuk para pelajar diharapkan untuk
senantiasa memperbaiki, apa yang salah pada makalah ini. Mengritik sesuatu yang
dipelajari jauh lebih berguna untuk pembelajaran selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Walyani,
Elisabeth Siwi dan Th. Endang Purwoastuti. 2014. Konsep Kebidanan. Yogyakarta.Pustaka
Baru Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar