Senin, 13 Juni 2016

ASI EKSLUSIF



MAKALAH ASI EKSLUSIF

OLEH :
PUPUT FEBRI FITRIATNI
15150071
A.12.2

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016










BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan masyarakat mutu hidup, produktifitas tenaga kerja, angka kesakitan dan kematian yang tinggi pada bayi dan anak-anak, menurunnya daya kerja fisik serta terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung dari masalah gizi kurang.
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu masalah gizi yang paling utama pada saat ini di Indonesia adalah kurang kalori, protein hal ini banyak ditemukan bayi dan anak yang masih kecil dan sudah mendapat adik lagi yang sering disebut “kesundulan” artinya terdorong lagi oleh kepala adiknya yang telah muncul dilahirkan. Keadaan ini karena anak dan bayi merupakan golongan rentan.
Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti dengan susu botol dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan. Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari segi gizi
Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar empat bulan. Setelah itu ASI hanya berfungsi sebagai sumber protein vitamin dan mineral utama untuk bayi yang mendapat makanan tambahan yang tertumpu pada beras.
Dalam pembangunan bangsa, peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin yaitu sejak dini yaitu sejak masih bayi, salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI). Pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus di masa depan. Akhir-akhir ini sering dibicarakan tentang peningkatan penggunaan ASI.
Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI termasuk ASI EKSLUSIF telah memadai, hal ini terbukti dengan telah dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu (GNPP-ASI) oleh Bapak Presiden pada hari Ibu tanggal 22 Desember 1990 yang betemakan “Dengan Asi, kaum ibu mempelopori peningkatan kualitas manusia Indonesia”. Dalam pidatonya presiden menyatakan juga bahwa ASI sebagai makanan tunggal harus diberikan sampai bayi berusia empat bulan.Pemberian ASI tanpa pemberiaan makanan lain ini disebut dengan menyusui secara ekslusif. Selanjutnya bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI kemudian pemberian ASI di teruskan sampai anak berusia dua tahun. ASI merupakan makanan yang bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan komposisi. Disamping itu ASI mudah dicerna oleh bayi dan langsung terserap.
Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan ternyata mampu menghasilkan air susu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan. Selama enam bulan pertama. Bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun sering dapat menghasilkan ASI cukup tanpa makanan tambahan selama tiga bulan pertama.
ASI sebagai makanan yang terbaik bagi bayi tidak perlu diragukan lagi, namun akhir-akhir ini sangat disayangkan banyak diantara ibu-ibu meyusui melupakan keuntungan menyusui. Selama ini dengan membiarkan bayi terbiasa menyusu dari alat pengganti, padahal hanya sedikit bayi yang sebenarnya menggunakan susu botol atau susu formula. Kalau hal yang demikian terus berlangsung, tentunya hal ini merupakan ancaman yang serius terhadap upaya pelestarian dari peningkatan penggunaan ASI.


B.  Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian ASI Eksklusif?
2.         Bagaimana manfaat ASI Eksklusif?
3.         Bagaimana Tahapan-tahapan ASI Eksklusif?
C.  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian ASI Eksklusif
2.      Untuk mengetahui manfaat ASI Eksklusif
3.      Untuk mengetahui tahapan-tahapan ASI Eksklusif
D.  Manfaat
1.      Agar dapat memahami pengertian ASI Eksklusif
2.      Agar dapat memahami manfaat ASI Eksklusif
3.      Agar dapat memahami tahapan-tahapan ASI Eksklusif









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi bayi sehingga dapat mencapai tumbuh kembang yang optimal. Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi.
Pemberikan ASI eksklusif merupakan faktor penunjang kecerdasan si bayi, memang tidak mudah karena sang ibu harus memberikannya selama 6 bulan, masa 6 bulan inilah yang di sebut ASI eksklusif. Pada masa 6 bulan bayi memang belum di beri makanan selain susu untuk itu ibu harus memberikan perhatian yang ekstra pada bayi.
Namun, seringkali kesalahan yang terjadi adalah setelah masa ASI eksklusif ini atau si bayi sudah bisa mengkonsumsi makanan lain selain ASI si ibu tidak memberikan ASI lagi. Padahal menurut standar kesehatan dunia WHO, bayi sebaiknya di sapih setelah 2 tahun usianya. Permasalah ASI eksklusi juga terjadi pada ibu yang bekerja di kantoran, untuk itu pemerintah mencoba memberikan keleluasaan pada ibu yang pada masa pemberian ASI eksklusif boleh membawa anak ikut serta bekerja atau mengijinkannya memberi jam khusus untuk menyusui bayinya.
B.       Manfaat ASI Eksklusif
Pentingnya ASI eksklusif memang harus menjadi perhatian, dan tanggung jawab sebagai orang tua juga harus mulai menyadari akan dampak pada si bayi jika ASI eksklusif ini tidak di berikan pada bayi dengan maksimal. Pertumbuhan bayi pada usia 0-6 bulan bisa sangat terhambat dan kemungkinan besar juga bayi anda tidak sehat.
Seperti kita ketahui bersama dengan ibu memberikan ASI nya secara maksimal maka otomatis sang ibu akan mentrasfer imunitasnya kepada si bayi, sehingga apabila ibu sehat maka bayi juga bisa sehat. Kita harus coba bersama-sama memberikan pemahaman pada masyarakat untuk melindungi hak bayi dalam memperoleh ASI eksklusif.
Perhatian akan pentingnya ASI eksklusif juga harus datang dari lingkungan sekitar, ini agar pemberian ASI eksklusif di terapkan dalam kebiasaan atau budaya yang harus di lestarikan. Karena meskipun ada susu formula yang anda andalakan sebagai pengganti ASI eksklusif itu tidak akan sebaik ASI. Karena banyak sekali kandungan susu formula yang tidak terdapat pada ASI, asi lebih memiliki fungsi menyeluruh pada bayi sedangkan susu formula hanya memacu sebagian saja. Jadi, sudah sangat jelas bahwa memberikan ASI eksklusif adalah hal yang tidak bisa di gantikan.
Tidak hanya untuk bayi, memberikan ASI eksklusif juga berdampak positif bagi Anda. Berikut 13 manfaat yang bisa Si Kecil dan Anda dapatkan dari menerapkan ASI eksklusif:
1.    Sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat. Air susu ibu mengandung zat antibodi yang bisa membantunya melawan segala bakteri dan virus. Jadi, risiko terserang penyakit seperti diare, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, berkembang menjadi pengidap diabetes tipe 2, atau meningitis lebih rendah ketimbang bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif. Antibodi dari ibu juga melindungi bayi dari serangan asma, alergi, dan eksim.
2.    Ingin memiliki anak yang cerdas? Coba beri bibit jitu sejak dia masih kecil yaitu ASI eksklusif. Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi kecerdasan otak bayi. Selain itu, hubungan emosional antara Anda dan Si Kecil yang terjadi selama proses menyusui  mungkin turut memberi kontribusi.
3.    Berat badan ideal. Si Kecil lebih mungkin tumbuh dengan bobot tubuh normal jika diberi ASI eksklusif. Mengapa demikian? Para ahli mengemukakan bahwa ASI mengandung lebih sedikit insulin ketimbang susu formula, sedangkan insulin dapat memicu pembentukan lemak. Maka ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi. Selain itu, bayi juga akan memiliki leptin (hormon yang memiliki peranan penting dalam mengatur nafsu makan dan metabolisme lemak) lebih banyak.
4.    Tulang bayi lebih kuat. Bayi yang diberi susu selama tiga bulan atau lebih memiliki tulang leher dan tulang belakang lebih kuat dibanding yang diberikan ASI kurang dari tiga bulan atau tidak sama sekali.
5.    Mendapat limpahan kolesterol. Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik. Namun itu tidak berlaku pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat ini banyak ditemukan pada ASI.Mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak saat dia tidur.
6.    Hubungan ibu dan anak lebih kuat. Saat menyusui, Anda akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatap-tatapan. Hal ini bisa memperkuat hubungan Anda dengannya.
7.    Tubuh lebih cepat langsing. Tahukah Anda bahwa menyusui dapat membakar kalori? Ya, kalori yang terpakai saat menyusui bisa mencapai 500 kalori per harinya.
8.    KB alami. Ovulasi bisa terhambat ketika Anda memberikan ASI eksklusif. Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda disarankan untuk siap menyusuinya kapanpun ketika dia membutuhkan.
9.    Stres berkurang. Menyusui bisa merangsang produksi hormon oksitoksin yang bisa memuat Anda terasa rileks.
10.     Mengurangi perdarahan. Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi. Hal ini mungkin bisa mengurangi perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus kembali ke bentuk rahim sebelum hamil.
11.     Risiko terkena kanker menurun. Sebenarnya belum diketahui dengan pasti mengapa menyusui bisa mengurangi risiko Anda terkena kanker payudara dan ovarium. Namun menurut sejumlah penelitian, semakin lama Anda menyusui, semakin Anda terlindungi dari penyakit ini. Hal ini kemungkinan terjadi karena menyusui bisa menekan produksi hormon estrogen.
12.     Hemat uang. Selama memberikan ASI eksklusif, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli susu formula. Hal ini bisa menghemat pengeluaran bulanan Anda.
Program ASI eksklusif sayangnya tidak bisa dijalankan pada wanita yang sedang menjalani kemoterapi untuk kanker, mengidap tuberkulosis, pengguna narkoba, pengonsumsi obat-obatan tertentu, atau penderita HIV.


C.       Tahapan-tahapan ASI
Menyusui anak yang baru lahir dengan air susu ibu (ASI) adalah tindakan alami yang harus dilakukan setiap ibu. Meski demikian, menyusui bisa menjadi hal yang tidak mudah bila tanpa pengetahuan dan dukungan lingkungan untuk menyukseskan pemberian ASI pada bayi.
Ada 3 tahapan ASI, yaitu:
1.    Inisiasi Menyusui Dini
Pelekatan bayi untuk mendapat ASI pertamanya dalam kurum waktu 1 jam setelah dilahirkan
2.    ASI Eksklusif
Cukup memberikan ASI saja bagi bayi usia 0-6 bulan. Bayi tidak boleh diberi makanan ataupun minuman tambahan.
3.    ASI + MPASI (Makanan Pendamping ASI)
Melanjutkan pemberian ASI ditambah makanan pendamping ASI secara bertahap sampai bayi berusia 24 bulan.



D.  Ayah ASI
Kaum pria punya gaya komunikasi berbeda termasuk dalam berbahasa. Bahasa yang serba gamblang, praktis, apa adanya membuat para pria lebih nyaman berbincang juga berdiskusi dengan kalangannya. Termasuk ketika membicarakan peran sebagai ayah, mendukung istri menyusui, menjadi bagian dari proses pemberian ASI kepada si buah hati.
Komunikasi antar pria membuat para ayah anggota komunitas ini lebih mudah menyerap informasi. Juga memudahkan anggota komunitas untuk mengajak pria baik ayah juga calon ayah untuk lebih peduli terhadap keluarga. Memberikan perhatian yang tepat pada istri yang sedang hamil, akan melahirkan, juga perawatan bayi pascabersalin dan masa menyusui yang membutuhkan kekompakan suami dan istri untuk memberikan perhatian penuh kepada bayi.Bagi komunitas ini, menjadi wadah paling tepat dan sesuai karakter pria. Praktis, interaktif dengan waktu yang cepat, sesuai gaya pria dalam berkomunikasi yang langsung pada intinya.
ASI bukan semata urusan ibu dan 50 persen keberhasilan ASI disumbangkan oleh dukungan ayah. Komunitas Ayah ASI mengakui hal ini, dan menyadari pentingnya peran ayah dalam proses pemberian ASI termasuk sejak kehamilan ibu, melahirkan dan pengasuhan anak. Banyak ayah yang sebenarnya peduli namun tak tahu cara menunjukkannya atau melakukan tindakan apa untuk memberikan dukungan tepat kepada istri.
Ayah ASI (breastfeeding father)adalah keterlibatan ayah dalam memberikan dukungan emosional dan fisik kepada ibu menyusui.sehingga Keterlibatan ayah  tersebut turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI (let down reflex) yang dipengaruhi emosi ibu.
Menjadi breastfeeding father itu wajib, sebab menyusui adalah kegiatan yang melibatkan ibu dan ayah. Tentu saja ayah tidak bisa menyusui bayi seperti yang dilakukan ibu. Tapi ayahpasti bisa berperan aktif dalam proses menyusui.
Setelah melahirkan, tentu banyak kebutuhan yang harus dipersiapkan oleh ibu dan ayah. Terutama urusan memberikan ASI untuk pertumbuhan anak. Meski tidak turun langsung dalam menyusui, peran ayah tentu sangat dibutuhkan saat ibu menyusui. Nah peran apa sajakah itu? Berikut beberapa kegiatan yang dapat ayah lakukan saat bayi membutuhkan ASI :
1.    Bantulah istri untuk selalu memenuhi kebutuhan yang diperlukan selama menyusui. Dengan mempersiapkan bra khusus ibu menyusui, botol susu, dan lainnya. Agar istri tidak terlalu repot, peran ayah untuk membantu mempersiapkan segalanya tentu sangat membantu.
2.    Perhatikanlah asupan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Peran ayah dalam hal ini, dapat dengan baik mempersiapkan hidangan makanan yang kaya akan nutrisi dan protein. Karena hal ini sangat berguna untuk tumbuh kembang anak tentunya.
3.    Meski ASI merupakan proses kedekatan ibu dan anak, ayah juga dapat melakukan hal-hal agar anak bisa dekat dengannya. Misalnya, membersihkan popok bayi, memandikan, tidur bersama dan lainnya. Dalam hal ini peran ayah dapat meringankan kewajiban ibu.
4.    Ajaklah anak dan istri untuk dapat selalu bergabung, dan menghabiskan waktu bersama saat hari libur. Meski, sibuk dengan pekerjaan tentu peran ayah untuk memberikan kebahagiaan keluarga menjadi hal yang utama.
Dalam proses menyusui ayah juga mempunyai peran yang sangat penting.ayah tidak bisa menyusui bayi seperti yang dilakukan ibu. Tapi ayahpasti bisa berperan aktif dalam proses menyusui. Keterlibatan ayah dalam memberikan dukungan emosional dan fisik kepada ibu menyusui sangatlah dibutuhkan,sehingga Keterlibatan ayah  tersebut turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI (let down reflex) yang dipengaruhi emosi ibu.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
                   Pertumbuhan dan perkembangan bayi sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan sampai usia sekitar enam bulan.
Pemberikan ASI eksklusif merupakan faktor penunjang kecerdasan si bayi, memang tidak mudah karena sang ibu harus memberikannya selama 6 bulan, masa 6 bulan inilah yang di sebut ASI eksklusif. Pada masa 6 bulan bayi memang belum di beri makanan selain susu untuk itu ibu harus memberikan perhatian yang ekstra pada bayi.

B.     Saran
1.   Perlu peningkatan penyuluhan kesehatan secara umum khususnya tentang ASI  Eksklusif dan menyusui kepada masyarakat, khususnya kepada ibu hamil tentang gizi dan perawatan payudara selama masa kehamilan, sehingga produksi ASI cukup.
2.   Perlu ditingkatkan peranan tenaga kesehatan baik di rumah sakit, klinik bersalin, Posyandu di dalam memberikan penyuluhan atau petunjuk kepada ibu hamil, ibu baru melahirkan dan ibu menyusui tentang ASI Eksklusif dan menyusui.
3.   Selama menyusui, Anda disarankan untuk menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh. Ditakutkan asupan tersebut bisa memengaruhi ASI dan berefek tidak baik pada bayi Anda. Menerapkan pola makan sehat sangat dianjurkan ketika Anda sedang menyusui seperti mengonsumsi sayuran, buah, daging tanpa lemak, makanan berserat, susu dan banyak minum air.




























DAFTAR PUSTAKA

Purwanti. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Bandung : Cendekia.
Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post