Jumat, 10 Juni 2016

askeb ibu ber-KB



ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU KB
MAKALAH KONSEP KEBIDANAN






Disusun oleh :
Kelas A.12.2
Kelompok 5

Dery Kristin (15150046)
Emelinda Tma’isan (15150058)
Is Maya (15150060)
Puput Febri Fitriatni (15150071)
Dina Ambarwati (15150074)


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015

DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………................
KATA PENGANTAR …………………………………………………......
DAFTAR ISI ……………………………………………………………......
BAB I PENDAHULUAN
A)    Latar Belakang ..................................................................................
B)    Tujuan Penulisan ..............................................................................
C)    Manfaat ..............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A)    Keluarga Berencana ........................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A)    Kesimpulan .....................................................................................
B)    Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA












KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang asuhan kebidanan pada ibu KB ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan didalam makalah ini. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Tutik Astuti S.SiT, M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah Konsep Kebidanan khususnya asuhan kebidanan dan konseptusl yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
            Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita terhadap peran dan fungsi bidan didunia kesehatan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun guna memperbaiki makalah yang akan kami buat di masa mendatang.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi para pelajar. Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada keselahan dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang sempurna di dunia ini terkecuali sang Maha Pencipta.




Yogyakarta, 07 Januari 2015

Penyusun

 

 

 

 

 

 

 

ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN PADA

 Ny. F DI BPS SURYANTI AMd.KEB


 BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Tingginya angka kelahiran di Indonesia menggelisahkan banyak pihak. Sejak 2004, program Keluarga Berencana (KB) dinilai berjalan lamban, hingga angka kelahiran mencapai 4,5 juta per tahun. Ledakan penduduk disadari akan berpengaruh pada ketersediaan pangan dan kualitas sumber daya manusia. Untuk menghindari dampak tersebut, pemerintah berusaha keras menekan angka kelahiran hingga dibawah 4,5 juta jiwa per tahun. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertanggung jawab dibidang ini berusaha meningkatkan kinerja dengan meluncurkan program pemberian insentif bagi tenaga medis (BKKBN, 2011).
Di Indonesia terdapat berbagai macam metode keluarga berencana seperti alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), susuk/implant, kontrasepsi suntikan, kontrasepsi pil, kondom, dan kontrasepsi mantap, metode operasi wanita (MOW) dan metode operasi pria (MOP). Hal ini disesuaikan dengan pilihan akseptor (Sarwono, 2008).
Di Indonesia pada bulan Agustus 2013 sebanyak 688.951 peserta yang menggunakan alat kontrasepsi. Apabila dilihat per mix kontrasepsi maka persentasenya adalah sebagai berikut : 46.988 peserta IUD (6,82%), 7.982 peserta MOW (1,16%), 44.453 peserta implant (6,45% ), 351.016 peserta suntikan (50,95%), 193.405 peserta pil (28,07%), 1.125 peserta MOP (0,16%) dan 43.982 peserta kondom (6,38%).
Di provinsi Banten, pada bulan Agustus 2013 sebanyak 29.848  peserta yang menggunakan alat kontrasepsi. Apabila dilihat per mix kontrasepsi maka persentasenya adalah sebagai berikut : 2079 peserta IUD (6,97%), 175 peserta MOW (0,59%), 1540 peserta implant (5,16% ), 15.163 peserta suntikan (50,80%), 8496 peserta pil (28,46%), 7 peserta MOP (0,02%) dan 2388 peserta kondom (8,00%).
Di Kabupaten tangerang, pada tahun  2013 sebanyak 359.930  peserta yang menggunakan alat kontrasepsi. Apabila dilihat per mix kontrasepsi maka persentasenya adalah sebagai berikut 25.978 peserta IUD (7,2%), 9232 peserta MOW/MOP (2,6%), 21.050 peserta implant (5,8% ), 202.234 peserta suntikan (56%), 96.406 peserta pil (27%), dan 5.030 peserta kondom (1,4%).
Di BPS Suryanti Am.Keb pada bulan Januari 2014 sebanyak 752 peserta yang menggunakan alat kontrasepsi. Apabila dilihat per mix kontrasepsi maka persentasenya adalah sebagai berikut :  2 peserta IUD (0.2 %), 1 peserta implant ( 0.13%) tidak ada peserta MOW dan MOP (0 %)  677 peserta kb suntik (90.02 %), 73 peserta pil (9.7 %), dan tidak ada peserta kondom (0%).
Dilihat dari data pengguna alat kontrasepsi diatas, dapat disimpulkan dari beberapa alat kontrasepsi, kontrasepsi suntik paling diminati peserta keluarga berencana karena merupakan salah satu alat kontrasepsi yang berdaya kerja panjang (lama), yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari. Kontrasepsi suntik hormonal dinilai paling efektif dan memiliki resiko yang tidak terlalu besar. Maka dari itu, kami memilih kasus kontrasepsi suntik untuk dijadikan makalah PKK1.

B. Tujuan Penulisan
            a)  Tujuan Umum
Dapat mengaplikasikan asuhan kebidanan pada klien akseptor KB suntik kombinasi dengan   menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney.
b) Tujuan Khusus
a.  Dapat melakukan pengkajian pada akseptor KB suntik kombinasi.
b. Dapat menetapkan diagnosa dan masalah dari hasil pengkajian.
c. Dapat menetapkan diagnosa potensial.
d.Dapat menetapkan tindakan segera.
e. Dapat merencanakan asuhan kebidanan pada akseptor suntik kombinasi.
f. Dapat melaksanakan asuhan kebidanan yang telah disusun.
g.Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan.

C.  Manfaat
Laporan ini dibuat agar dapat memberi manfaat bagi:
a.       Bagi BPS
Dapat meningkatkan pelayanan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan pada klien akseptor KB suntik 1 bulan.
b.      Bagi Pendidikan
Evaluasi keberhasilan belajar Praktek Klinik Kebidanan I.
c.       Bagi Klien / Masyarakat
Agar masyarakat dan klien mendapat pelayanan kesehatan yang efisien tentang KB.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Keluarga Berencana
a)       Definisi
Keluarga Berencana  adalah   suatu   usaha   guna  merencanakan dan mengatur  jarak kehamilan sehingga kehamilan dapat dikehendaki pada waktu yang diinginkan (Saifuddin, 2003:32).
Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pemasangan suami istri untuk mendapatkan obyek tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga ( WHO, 2002)
Keluarga Berencana merupakan suatu tindakan untuk menghindari atau mendapatkan kelahiran, mengatur interval kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. KB merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah angka kematian ibu dan anak karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari kehamilan resiko tinggi, dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi angka kesakitan. Program KB nasional mempunyai arti penting dalam pelaksanaan pembangunan dibidang kependudukan dan keluarga kecil berkualitas yang dilaksanakan secara berkesinambungan (BKKBN, 2005).

b)  Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu wilayah keluarga dengan cara mengatur jarak kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Tujuan Khusus
Penurunan angka kelahiran yang bermakna, guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan :

1)        Fase menunda perkawinan
2)        Fase menjarangkan kehamilan
3)        Fase menghentikan/mengakhiri kehamilan/kesuburan

c)      Manfaat KB Untuk Kesehatan
1.      Untuk Ibu
a.       Mencegah kehamilan yang berulang kali dalam waktu pendek
b.      Mencegah keguguran yang menyebabkan kurang darah.
c.       Mencegah terserangnya penyakit infeksi dan kelelahan.
       2.      Untuk Anak – anak yang dilahirkan
Anak yang dilahirkan akan mendapatkan sambutan dari ibu dalam keadaan sehat sehingga  :
a.       Tumbuh secara wajar sebelum lahir.
b.      Sesudah  lahir, mendapat  pemeliharaan  dan  makanan yang sesuai dari ibunya.
       3.      Untuk Suami
Memberi kesempatan kepadanya agar dapat  :
a.       Memperbaiki keadaan fisiknya.
b.      Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu luang untuk keluarga.
      4.      Untuk anak-anak lainnya
Memberi kesempatan untuk  :
a.       Perkembangan  fisik, karena  setiap anak memperoleh jarak dan jatah makanan yang cukup.
b.      Perkembangan mental dan emosi yang cukup banyak
c.       Memberi  kesempatan   pendidikan   yang  lebih baik karena pendapatan tidak habis buat hidup saja.
     5.      Untuk Seluruh Keluarga
a.       Meningkatkan  kesehatan fisik, mental dan emosi dari setiap anggota keluarga.
b.      Suatu  keluarga  yang  direncanakan  dengan  baik  memberi  yang nyata bagi generasi yang akan datang 
c.       Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak  untuk mendapatkan pendidikan.
d.      Suatu keluarga yang direncanakan dengan baik dapat memberi sumbangan yang lebih banyak untuk kesejahteraan lingkungan.

*      Kontrasepsi
Kontrasepsi diklasifikasikan kedalam beberapa jenis, yaitu:
1.      Metode Sederhana
Metode sederhana dibagi menjadi metode sedehana dengan alat dan metode sederhana tanpa alat, yaitu :
a.       Tanpa alat :
1). KB alamiah : kalender, suhu basal, lendir serviks.
2). Coitus intruptus (senggama terputus).

b.      Dengan alat : kondom, diafragma, kap serviks, kondom wanita,  spermisida.

      2.      Modern
Metode kontrasepsi modern dibagi menjadi:
a.         Hormonal
Metode modern hormonal terdiri atas: kontrasepsi pil, implan, dan suntikan.
b.        Nonhormonal
Metode modern non hormonal adalah kontrasepsi IUD.
     3.      Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap terdiri atas Tubektomi dan Vasektomi

*      Kontrasepsi Suntik Kombinasi
1.      Definisi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali ( Cyclofem), dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali (Saifuddin, 2003).
 suntik kombinasi adalah jenis kontrasepsi yang terdiri dari dua hormone yaitu progestin dan estrogen seperti hormone alami pada tubuh seorang perempuan. Progestin yang digunakan adalah Medroxy Progesterone Acetate (MPA) dan estrogen nya adalah Estradiol Cypionate (JNPK-KR, 2012)    
2.       Cara Kerja           
Cara kerja kontrasepsi suntik kombinasi menurut Hanafi, 1996 antara lain:
a.       Menekan ovulasi
b.      Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma tidak terganggu
c.       Perubahan pada endomroetrium (atrofi) sehingga impalntasi terganggu
d.      Menghambat transportasi gamet oleh tuba

                           3. Efektivitas
Menurut Ari Sulistyawati, 2011 . Keefektifan kontrasepsi suntik kombinasi sangat efektif (0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan,
4.Keuntungan
                                 Keuntungan kontrasepsi suntik kombinasi menurut Saifuddin, 2006 antara lain:
                a.          Resiko terhadap kesehatan kecil
                      b.          Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
                 c.          Tidak dilakukan pemeriksaan dalam
                 d.          Jangka panjang
                 e.          Efek samping sangat kecil
                 f.          Klien tidak perlu menyimpan obat suntik

                           5. Keuntungan Nonkontrasepsi
       Keuntungan Nonkontrasepsi menurut Hanafi Hartanto 1996 di buku KB dan Kontrasepsi, yaitu :                                
            a.       Mengurangi jumlah perdarahan.
            b.      Mengurangi nyeri saat haid.
            c.       Mencegah anemia.
            d.      Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium.
            e.       Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
            f.       Mencegah kehamilan ektopik.
            g.      Melindungi klien dari jenis-jenis penyakit radang panggul.
            h.      Pada keadaan tertentu dapat diberikan paada perempuan usia perimenopause.

                                       6.  Kerugian
                                  Menurut JNPK-KR (2012) kerugian kontrasepsi suntik kombinasi adalah:
 a.       Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan                bercak/spoting, atau perdarahan sampai 10 hari.
 b.      Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
 c.       Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan.
d.      Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obat epilepsy (Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin)
 e.       Dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak, dan kemungkinan timbulnya tumor hati
f.       Penambahan berat badan
g.      Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, atau infeksi virus HIV
h.      Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.

                            7. Yang Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi (menurut saefuddin  2006) :
a.     Usia reproduksi
b.      Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak
c.       Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas yang tinggi
d.      Menyusui ASI pascapersalinan > 6 bulan
e.       Pascapersalinan dan tidak menyusui
f.       Anemia
g.      Nyeri haid hebat
h.      Riwayat kehamilan ektopik
i.        Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

                     8.  Yang Tidak Boleh Menggunakan Suntikan Kombinasi :
                    Yang tidak boleh menggunakan suntikan kombinasi menurut Hanafi Hartanto :
a.       Hamil atau diduga hamil
b.      Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan
c.        Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
d.      Penyakit hati akut (virus hepatitis)
e.       Usia > 35 tahun yang merokok
f.       Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (>180/110 mmHg)
g.      Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis >20 tahun
h.      Kelainan pembuluh darah  yang menyebabkan sakit kepala atau migraine
i.        Keganasan pada payudara

                                     9.  Waktu Mulai Menggunakan Suntikan Kombinasi :
                     Menurut Ari Sulistyawati waktu yg tepat untuk memulai menggunakan suntikan kombinasi adalah :
a.       Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
b.      Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari
c.       Bila klien tidak haid, suntikan pertama diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari lamanya atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari
d.      Bila klien pascapersalinan > 6 bulan, menyusui, serta belum haid, maka suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dpastikan tidak hamil
e.       Bila pascapersalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7
f.       Bila pascapersalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan kombinasi
g.      Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberikan
h.      Pascakeguguran, suntikan kombinasi dapat diberikan atau dalam waktu 7 hari
i.        Ibu yang sedang menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal kombinasi. Selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa perlu menunggu haid. Bila ragu-ragu, perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu
j.        Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain
k.      Ibu yang mengatakan metode kontrasepsi nonhormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat segera diberikan asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tanpa perlu menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya menggunakan AKDR, dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama diberikan hari 1-7 siklus haid. Cabut segera AKDR.

                           10. Cara Penggunaan
           Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuscular dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu.suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang telah ditentukan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja.


                            11. Instruksi Untuk Klien  (menurut Hanafi Hartanti 1996) :
a.       Klien harus kembali ke dokter/klinik untuk mendapatkan suntikan kembali setiap 4 minggu
b.      Bila tidak haid lebih dari 2 bulan, klien harus kembali ke dokter/klinik untuk memastikan hamil atau tidak
c.       Jelaskan efek samping tersering yang didapat pada penyuntikandan apa yang harus dilakukan bila hal tersebut terjadi. Bila klien mengeluh mual, sakit kepala, atau nyeri payudara, serta perdarahan, informasikan kalau keluhan tersebut sering ditemukan, dan biasanya akan hilang pada suntikan ke-2 atau ke-3
d.      Apabila klien sedang menggunakan obat-obat tuberculosis atau obat epilepsy, obat-obat tersebut dapat mengganggu efektivitas kontrasepsi yang sedang digunakan.

              12. Tanda-tanda Yang Harus Diwaspasdai Pada Penggunaan Suntikan Kombinasi :
a.       Nyeri dada hebat atau napas pendek. Kemungkinan adanya bekuan darah di paru atau serangan jantung
b.      Sakit kepala hebat, atau gangguan penglihatan. Kemungkinan terjadi stroke, hipertensi, atau migrain
c.       Nyeri tungkai hebat. Kemungkinan telah terjadi sumbatan pembuluh darah pada tungkai
d.      Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan berikutnya, kemungkinan terjadi kehamilan.

            d)   Manajemen Varney
I.       Pengumpulan Data atau Pengkajian
Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan pasien  secara lengkap yaitu :
a.  Riwayat kesehatan
b. Pemeriksaan fisik
c. Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
d. Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil studi

II.        Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan di Interpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik.
III.       Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose/masalah potensial ini benar-benar terjadi.
IV.       Identifikasi Kebutuhan yang memerlukan penanganan segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
V.        Merencanakan Asuhan yang menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
VI.       Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah ke enam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (misalnya: memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter, untuk menangani klien yang mengalami komplikasi.
VII.     Evaluasi
Pada langkah ke VII ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnosa.




BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN
Ny. F  Umur 25 Tahun P1A0 Di Bidan Suryanti, Amd.Keb

NO. REGISTER              : 029
TGL. MASUK               : 14 FEBRUARI 2014, 19:00 WIB
RUANG                         : R. PERIKSA
NAMA PENGKAJI        : MUSTIKA DAN SOFA MUSTA JABA

        I.            PENGUMPULAN DATA
A.     Biodata
Nama Ibu        : Ny. F                                     Nama Suami          : Tn. A
Umur               : 25 Tahun                               Umur                    : 26 Tahun
Suku                 : Jawa                                      Suku                    : Jawa
Agama             : Islam                                     Agama                    : Islam
Pendidikan     : SLTA                                    Pendidikan               : SLTA
Pekerjaan       : Karyawan                              Pekerjaan                : Karyawan
Alamat            : Jln. Gede                               Alamat                     : Jln. Gede Telp                       : -                                            Telp                            : -

                       B.    Data Subyektif (Anamnesa)
  1.      Alasan Kunjungan ini : Ibu mengatakan ini adalah kunjungan ulang/rutin untuk KB   suntik 1 bulan (kombinasi).
                              2.      Keluhan Utama                 :  Tidak ada
                               3.      Riwayat menstruasi         
                                          Haid Pertama            : 13 Tahun
          HPHT                            : 11 Februari 2014
                                        Siklus                            : 28 hari
                                       Banyaknya                 : 3 kali/hari ganti pembalut
                                       Dismenore                 : Tidak ada
                                          Teratur/tidak teratur  : Teratur
                                              Lamanya                               : 5 hari
                                              Sifat darah                      : kental kehitaman, baunya khas

                             4.      Pola Kebiasaan Sehari-hari
ü  Pola Makan               : 3 kali sehari, porsi sedang, berisi nasi, lauk pauk,     sayur, dan buah-buahan
ü  Pola Minum               : 7-8 gelas / hari, berisi air putih
ü  Pola Aktivitas           : Pagi sampai siang bekerja, malam mengurus anak dan suami
ü  Pola Hubungan         : 2 kali seminggu Seksual
ü  Kebiasaan Lain         : Ibu tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol

5.      Riwayat kesehatan sehari-hari
                                             Jantung                      : tidak ada penyakit jantung
                                                    Asma/TBC Paru        : tidak ada penyakit Asma/TBC Paru
DM                            : tidak ada penyakit DM
Hepatitis                    : tidak ada penyakit Hepatitis
Hipertensi                  : tidak ada penyakit hipertensi
Epilepsi                     : tidak ada penyakit epilepsi
IMS                           : tidak ada penyakit IMS
HIV/AIDS                : tidak ada penyakit HIV/AIDS
Lain-lain                    : tidak ada penyakit lainnya

       6.      Riwayat Kesehatan dahulu
                                                   Jantung                      : tidak ada penyakit jantung
                                                   Asma/TBC Paru        : tidak ada penyakit Asma/TBC Paru
DM                            : tidak ada penyakit DM
Hepatitis                    : tidak ada penyakit Hepatitis
Hipertensi                  : tidak ada penyakit hipertensi
Epilepsi                       : tidak ada penyakit epilepsy
IMS                             : tidak ada penyakit IMS
HIV/AIDS                   : tidak ada penyakit HIV/AIDS
Lain-lain                    : tidak ada penyakit lainnya


                             7.      Riwayat kesehatan keluarga
                                                  Jantung                      : tidak ada penyakit jantung
                                                    Asma/TBC Paru      : tidak ada penyakit Asma/TBC Paru
DM                          : tidak ada penyakit DM
Hepatitis                   : tidak ada penyakit Hepatitis
Hipertensi                 : tidak ada penyakit hipertensi
Epilepsi                         : tidak ada penyakit epilepsy
IMS                                : tidak ada penyakit IMS
HIV/AIDS                       : tidak ada penyakit HIV/AIDS
Lain-lain                        : tidak ada penyakit lainnya

        8.      Riwayat KB
No.
Alat/cara
Pasang/Mulai
Lepas/Stop
Tgl/Bln/Thn
Oleh
Tgl/Bln/Thn
Oleh
Masalah
1
KB Suntik 3 Bulan
Oktober 2013
Bidan
Desember 2013
Bidan
Tidak Haid Selama Pemakaian KB Suntik 3 Bulan
2
KB suntik 1 bulan
Desember 2013
Bidn
-
-
Tidak ada

        9.      Data Psikososial
Pengetahuan ibu tentang KB                        : Ibu hanya mengetahui KB suntik saja
Dukungan Keluarga                                        : Suami mendukung ibu berKB

    C.     PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum                : Baik
Keadaan Emosional          : Stabil
Kesadaran                         : Composmentis
Tanda-tanda vital
         Tekanan Darah                  : 110/70 mmHg
         Denyut Nadi                     : 78 x/menit
         Pernapasan                        : 20 x/menit
         Suhu Tubuh                       : 36,9o C
Tinggi Badan                     : 153 cm
LILA                                 : 25
BB sekarang                      : 45 kg

Pemeriksaan Khusus
ü  Kepala
Muka/wajah           : tidak pucat, tidak ada oedema dan tidak ada flek hitam
Lain-lain                : tidak ada kelainan
ü  Mata
 Kelopak mata        : simetris, tidak ada kelainan
Konjungtiva          : tidak pucat
Sklera                    : tidak kuning
Lain-lain                : tidak ada kelainan
ü  Hidung
Secret/serumen      : tidak ada
Polip                      : tidak ada
Lain-lain                : tidak ada kelainan
ü  Telinga
Secret/serumen      : tidak ada
Polip                      : tidak ada
Lain-lain                : tidak ada kelainan
ü  Mulut
Bibir                      : lembab, tidak pecah-pecah dan tidak stomatitis
Gigi                       : tidak karies dan tidak berlubang
Lain-lain                : tidak ada kelainan
ü  Leher
Kelenjar Thyroid               : tidak ada pembesaran kelenjar
Kelenjar Getah Bening      : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Lain-lain                            : tidak ada kelainan
ü  Payudara              
Pembesaran           : tidak ada pembesaran
Putting susu           : menonjol
Dada                        : simetris
Benjolan                : tidak ada benjolan
Pengeluaran           : tidak ada pengeluaran ASI
Aerola                    : merah kecoklatan
Rasa nyeri              : tidak ada rasa nyeri
Lain-lain                : tidak ada kelainan
ü  Abdomen
Pembesaran                 : tidak ada pembesaran
Benjolan abnormal : tidak ada
Bekas luka operasi  : tidak ada
Kandung kemih       : kosong
Nyeri tekan perut   : tidak ada
Lain-lain                   : tidak ada kelainan
ü  Ano-Genital
Vulva-Vagina        : tidak dilakukan
Perineum               : tidak dilakukan
Pengeluaran           : tidak dilakukan
Anus: hemoroid    : tidak dilakukan
Varises & oedem   : tidak dilakukan
Lain-lain                : tidak dilakukan
ü  Posisi tulang belakang 
o   Ekstremitas atas
         Oedem                  : tidak ada
         Kebersihan            : bersih
         Warna jari& kuku  : bersih, tidak pucat
         Turgor                   : baik
         Kekakuan otot      : tidak ada
         Kemerahan            : tidak ada
         Varises                  : tidak ada
         Lain-lain                : tidak ada kelainan
o   Ekstremitas Bawah
         Oedem                  : tampak tidak ada oedem
         Kebersihan            : tampak bersih
         Warna jari& kuku  : tampak bersih, tidak pucat
         Turgor                   : tampak baik
         Kekauan otot        : tidak ada
         Kemerahan            : tidak ada
         Varises                  : tidak ada
         Reflex Patella        : kanan positif kiri positif
         Lain-lain                : tidak ada kelainan

    D.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak Dilakukan!

     II.            INTERPRETASI DATA

         Diagnosa         : Ny. F Usia 26 tahun P1A0 dengan akseptor KB  suntik 1 bulan
-          DO             : keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, keadaan          emosional stabil.
-           TTV           : TD: 110/70 mmHg ; N: 76x/menit ; S: 36,9o C ; R: 20x/menit
-          DS              : ibu mengatakan ingin mengunakan KB suntik 1 bulan (kunjungan ulang/rutin)
         Masalah           : tidak ada
         Kebutuhan       : tidak ada
                         
   III.            IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak Ada

  IV.            IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA

(MANDIRI, KOLABORASI DAN RUJUKAN)
Tidak Ada

     V.            PERENCANAAN

1.      Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2.      Berikan KIE ulang efek samping dan komplikasi KB suntik 1 bulan
3.      Siapkan alat dan obat untuk KB suntik 1 bulan (cyclofem)
4.      Berikan injeksi KB 1 bulan (cyclofem)
5.      Anjurkan ibu untuk datang kembali pada bulan berikutnya atau bila ada keluhan sewaktu-waktu
6.      Lakukan dokumentasi tindakan

    VI.             PEL AKSANAAN
1.      Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TTV : TD: 110/70 mmHg ; N: 76x/menit ; S: 36,9o C ; R: 20x/menit
2.      Memberikan KIE ulang tentang KB suntik 1 bulan dan  efek samping KB suntik 1 bulan seperti perubahan pola haid yang tidak teratur, sakit kepala, dan penambahan berat badan.
3.      Menyiapkan alat dan obat :
a.       Kapas alcohol/kapas DTT
b.      Spuit
c.       Obat KB cyclofem
d.      Menyiapkan obat dalam spuit
e.       Menjaga keadaan jarum tetap steril
4.      Memberi suntikan KB 1 bulan pada 1/3 bagian dari spina illiaca anterior superior secara IM.
5.       Menganjurkan ibu untuk melakukan suntik ulang pada bulan berikutnya pada tanggal 12 Maret 2014 atau jika ada keluhan untuk konsultasi.
6.      Melakukan dokumentasi tindakan berupa identitas pasien, hasil pemeriksaan, dan terapi yang diberikan.

   VII.          EVALUASI
1.      Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, keadaan emosional stabil. TTV : TD: 110/70 mmHg ; N: 76x/menit ; S: 36,9o C ; R: 20x/menit
2.      Ibu sudah mengerti KIE tentang KB suntik 1 bulan dan efek sampingnya
3.      Peralatan dan obat KB sudah disiapkan
4.      Pasien sudah disuntikkan KB suntik 1 bulan (cyclofem)
5.      Ibu mengerti dan bersedia untuk datang kembali untuk suntik ulang pada tanggal 12 Maret 2014 atau jika ada keluhan
6.      Identitas pasien, hasil pemeriksaan, dan terapi yang diberikan sudah didokumentasikan dan kartu kunjungan ulang sudah diisi
































BAB IV
PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada Ny. F  Usia 25 tahun P1A0 dengan Akseptor KB Suntik kombinasi telah dilakukan pengkajian (data subyektif dan data obyektif) sesuai dengan manajemen kebidanan 7 langkah varney melalui anamnesa langsung pada pasien dan beberapa pemeriksaan. Dalam pengkajian data tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan di lapangan.
a.       Ibu mengatakan Hari Pertama Haid Terakhir pada tanggal 11 Februari 2014 dan pasien melakukan kunjungan ulang untuk ber kb pada tanggal 14 Februari 2014 . Hal ini sesuai dengan teori Sayfuddin (2010) yang mengatakan bahwa suntik kb kombinasi dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid dan tidak diperlukan kontrasepsi tambahan Maka ibu diperbolehkan menggunakan kb ini dan tidak memerlukan kontrasepsi tambahan apapun.
b.      ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga dan terdahulu seperti: Hipertensi, Gagal Jantung, IMS, Diabetes Mellitus, Epilepsi, Hepatitis, Tuberculosis, dan HIV/AIDS. Hal ini menyatakan bahwa tidak ada kesenjangan antara teori Hanafi Hartanto (2002) dan kasus.  Maka dari itu ibu dapat diberikan KB suntik kombinasi karena ibu tidak mempunyai riwayat penyakit yang tidak boleh dimiliki bagi pengguna KB suntik kombinasi.
           c.       ibu mengatakan tidak pernah merokok, maka dari itu ibu dapat diberikan suntik kombinasi karena merokok dapat mengurangi keefektifan kb suntik kombinasi.
            d.      pada pemeriksaan tanda-tanda vital, ibu mempunyai tekanan darah sebesar 110/70 mmHg. Pada teori Hanafi Hartanto (2002) mengatakan bahwa pasien dengan tekanan darah > 180/100 mmHg  tidak diperbolehkan menggunakan kb suntik kombinasi. Hal ini yang memperbolehkan pasien dapat menggunakan kb suntik kombinasi.

Pada pengidentifikasian diagnosa dan identifikasi masalah tidak terjadi kesenjangan pula, karena diagnosa di ambil dari prosedur anamnesa, pada kasus ini tidak ada masalah yang muncul. Karena ibu sudah memakai alat kontrasepsi suntik KB kombinasi selama 2 bulan.
Pada langkah antisipasi masalah potensial, dalam kasus ini tidak ditemukan adanya masalah potensial karena dari hasil pemeriksaan dan dignosa ibu dalam keadaan baik.
Dalam identifikasi kebutuhan segera dalam kasus ini tidak memerlukan tindakan yang khusus, cepat dan segera untuk menangani ibu agar tidak terjadi kematian. Dan pada kasus tidak ada tanda-tanda yang mengancam jiwa ibu.
Pada pengembangan rencana, implementasi dan evaluasi tidak ada   kesenjangan antara teori dengan praktek. Dimana dalam praktek langkah langkah tersebut disesuaikan dengan kedaaan pasien. Sehingga tujuan dilakukan asuhan kebidanan Ny.”F” Usia 26 tahun P1 A0 dengan akseptor KB suntik kombinasi dapat tercapai.

















Metode dokumentasi SOAP
Judul Askeb       : ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN
Nama pasien       :  Ny. F
Nama suami       : Tn. A
Tempat dirawat : BPS Suryanti Amd. Keb

A. Subyektif (S)
  1.      Alasan Kunjungan ini : Ibu mengatakan ini adalah kunjungan ulang/rutin untuk KB   suntik 1 bulan (kombinasi).
                          2.      Keluhan Utama                 :  Tidak ada
                          3.      Riwayat menstruasi         
                                        Haid Pertama            : 13 Tahun
            HPHT                            : 11 Februari 2014
                                        Siklus                            : 28 hari
                                        Banyaknya               : 3 kali/hari ganti pembalut
                                       Dismenore                 : Tidak ada
                                          Teratur/tidak teratur  : Teratur
                                            Lamanya                    : 5 hari
                                            Sifat darah                      : kental kehitaman, baunya khas
                             4.      Pola Kebiasaan Sehari-hari
ü  Pola Makan               : 3 kali sehari, porsi sedang, berisi nasi, lauk pauk,     sayur, dan buah-buahan
ü  Pola Minum               : 7-8 gelas / hari, berisi air putih
ü  Pola Aktivitas           : Pagi sampai siang bekerja, malam mengurus anak dan suami
ü  Pola Hubungan         : 2 kali seminggu Seksual
ü  Kebiasaan Lain         : Ibu tidak merokok dan tidak minum minuman beralkohol

5.      Riwayat kesehatan sehari-hari
       Ibu tidak memiliki penyakit, seperti jantung, asma/TBC paru, DM, hepatitis, hipertensi, epilepsi, IMS, HIV/AIDS, dan penyakit lainnya.

       6.      Riwayat Kesehatan dahulu
             Ibu tidak memiliki penyakit, seperti jantung, asma/TBC paru, DM, hepatitis, hipertensi, epilepsi, IMS, HIV/AIDS, dan penyakit lainnya.

                             7.      Riwayat kesehatan keluarga
             Keluarga pasien  tidak memiliki penyakit, seperti jantung, asma/TBC paru, DM, hepatitis, hipertensi, epilepsi, IMS, HIV/AIDS, dan penyakit lainnya.

        8.      Riwayat KB
No.
Alat/cara
Pasang/Mulai
Lepas/Stop
Tgl/Bln/Thn
Oleh
Tgl/Bln/Thn
Oleh
Masalah
1
KB Suntik 3 Bulan
Oktober 2013
Bidan
Desember 2013
Bidan
Tidak Haid Selama Pemakaian KB Suntik 3 Bulan
2
KB suntik 1 bulan
Desember 2013
Bidn
-
-
Tidak ada

        9.      Data Psikososial
Pengetahuan ibu tentang KB                        : Ibu hanya mengetahui KB suntik saja
Dukungan Keluarga                                        : Suami mendukung ibu berKB

B.     OBYEKTIF (O)
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum                : Baik
Keadaan Emosional          : Stabil
Kesadaran                         : Composmentis
Tanda-tanda vital
         Tekanan Darah                  : 110/70 mmHg
         Denyut Nadi                     : 78 x/menit
         Pernapasan                        : 20 x/menit
         Suhu Tubuh                       : 36,9o C
Tinggi Badan                     : 153 cm
LILA                                 : 25
BB sekarang                      : 45 kg

Pemeriksaan Khusus
ü  Kepala
Tidak ada kelainan atau normal.
ü  Mata
Tidak ada kelainan.
ü  Hidung
Tidak ada kelainan.
ü  Telinga
Tidak ada kelainan.
ü  Mulut
Lembab, tidak pecah-pecah, tidak stomatitis, dan tidak ada kelainan.
ü  Leher
Tidak ada kelainan.
ü  Payudara              
         Pembesaran           : tidak ada pembesaran
         Putting susu           : menonjol
         Dada                        : simetris
         Benjolan                : tidak ada benjolan
         Pengeluaran           : tidak ada pengeluaran ASI
         Aerola                    : merah kecoklatan
         Rasa nyeri              : tidak ada rasa nyeri
         Lain-lain                : tidak ada kelainan
ü  Abdomen
         Pembesaran                 : tidak ada pembesaran
         Kandung kemih              : kosong
Tidak ada kelainan.

ü  Ano-Genital
Tidak dilakukan.
ü  Posisi tulang belakang 
o   Ekstremitas atas
Tidak ada kelainan, atau penyakit.
o   Ekstremitas Bawah
Tidak ada kelainan atau penyakit.
    D.    PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak Dilakukan!

C.     Assessment (S)
Identifikasi diagnosa dan masalah potensial : tidak ada
Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera (mandiri, kolaborasi dan rujukan) : tidak ada

D.     Planning (P)
1.      Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2.      Berikan KIE ulang efek samping dan komplikasi KB suntik 1 bulan
3.      Siapkan alat dan obat untuk KB suntik 1 bulan (cyclofem)
4.      Berikan injeksi KB 1 bulan (cyclofem)
5.      Anjurkan ibu untuk datang kembali pada bulan berikutnya atau bila ada keluhan sewaktu-waktu
6.      Lakukan dokumentasi tindakan














BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “F” umur 26 tahun P1A0 akseptor KB suntik kombinasi, dari uraian tentang masalah penerapan manajemen kebidanan dalam memnberikan asuhan kebidanan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a.       Dalam melakukan pengkajian diperlukan komunikasi yang baik dan dapat membangun hubungan saling percaya antara pasien dengan bidan.
b.      Dalam menganalisa data dengan cermat maka dapat dibuat diagnosa, masalah dan kebutuhan pasien yang sesuai.
c.       Dalam menyusun rencana tindakan asuhan tidak mengalami kesulitan jika ada kerjasama yang baik dengan pasien.
d.      Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan prioritas masalah dan disandarkan pada perencanaan tindakan yang disusun.
e.       Hasil evaluasi dan kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan penilaian tentang keberhasilan asuhan kebidanan dan pelaksanaan diagnosa.

B.     Saran
a.        Bagi Mahasiswa
Dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan, logika dan ilmiah dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan.
b.      Bagi Petugas dan klinik
Diharapkan agar mutu pelayanan lebih ditingkatkan dan lebih maju serta perlu kiranya memfungsikan sarana dan prasarana yang telah tersedia ditempat pelayanan praktek semaksimal mungkin.
c.        Bagi  Institusi Pendidikan
Memperbanyak buku-buku/literature yang berkaitan dengan kebutuhan kebidanan yang ada sebagai pedoman dalam pembuatan makalah kami berikutnya agar lebih baik



DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi.1994. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan
Manuaba, Ida Bagus Gede.2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG
Prawirohardjo, Sarwono.2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – BP
Saifuddin, 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: YBP
2002. Buku Acuan Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post