MASALAH ANAK GADIS MASA PUBERTAS
&
ANAK GADIS PADA MASA ADOLSCENCE
Disusun oleh :
Puput Febri Fitriatni (15150071)
Nelsa Purwaningsih (15150047)
Elisabeth Tuti Purwanti (15150062)
Viktoria Liwung (15150073)
Dina Ambarwati (15150074)
Leni Andriwini (15150064)
Maria Kristina Bunga (15150057)
Sumistri Puspa N.A (13150082)
Desy Nur Afani (13150082)
Nopriana Yunita (15150218)
Kelompok 1
Kelas A.12.2
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016
DAFTAR ISI
B. Saran13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang masalah anak
gadis pada masa pubertas dan anak gadis pada masa adolsccence ini
dengan baik. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita
sebagai bidan dapat mengetahui tentang masalah pada anak perempuan pada masa
pubertas.
Pembuatan makalah ini tidak terlepas
dari peran pihak-pihak yang memberikan inspirasi dan dukungan. Pada kesempatan
ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepada kakak-kakak senior yang telah mengajar kami dan
menambah wawasan kami.
2. Dan teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya. Kami berharap kritik dan saran pembaca demi meningkatkan
kualitas pembuatan makalah kami selanjutnya .
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, April 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Adolesense
berasal dari istilah latin, yang berarti masa muda yang terjadi antara 17 – 30
tahun. Sehingga disimpulkan bahwa proses perkembangan psikis remaja dimulai
antara 11–22 tahun.
Anak gadis pada masa adolesense adalah anak gadis
masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai
dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikologi. Secara kronologis
yang tergolong remaja ini berkisar antara 11/12 – 21 tahun. Untuk menjadi orang
dewasa, mengutip pendapat Erikson, maka remaja akan melalui masa krisis di mana
remaja berusaha untuk mencari identitas diri.
Bagi
anak gadis, perkembangan fisik yang berhubungan dengan aspek seksual yang
terjadi selama masa puber memiliki ciri-ciri yang amat khas. Walaupun
masing-masing anak dapat berbeda dalam perkembangannya tetapi umumnya ciri-ciri
standart perkembangan tersebut adalah :
-
Perkembangan mulai
kira-kira pada umur 11 tahun.
-
Buah dada mulai tumbuh dan pantatnya makin
membulat.
-
Rambut di kemaluan
mulai tumbuh.
-
Uterus, vagina, labia
dan clitoris mulai membesar ukurannya.
-
Selanjutnya bulu di
kemaluan mulai terlihat jelas dan buah dada semakin membesar.
Perkembangan secara fisik ini mencapai
puncaknya kira-kira pada usia 12 tahun.
Pada
puncak perkembangan ini menstruasi mulai datang.
Setelah fase ini mereka akan dapat melakukan
pembuahan (konsepsi) kira-kira setahun setelah menstruasi datang.
Ketika
pertumbuhan ini sedang terjadi, ada kalanya tubuh seorang anak gadis tumbuh
secara asimetris. Misalnya, kaki mereka tumbuh lebih dulu. Lalu tungkai dan
lengan. Selanjutnya baru bagian tubuh lainnya. Ada kalanya ketika pertumbuhan
ini sedang terjadi mereka tampak lucu dan ini kadang kala dapat membuatnya
minder. Misalnya ukuran kaki yang tiba-tiba dirasakan besar sekali. Untuk itu
orang tua sebaiknya membantu mereka dengan menjelaskan tentang pertumbuhannya
itu melalui informasi-informasi yang benar.
Pada
masa adolescence, biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis baik
fisik maupun psikis, walaupun akibatnya sementara akan tetapi mempengaruhi
perubahan dalam pola prilaku, sikap dan kepribadian.
B.
Rumusan Masalah
a.
Apa saja masalah
anak remaja masa pubertas ?
b.
Bagaimana anak
gadis masa adolscence ?
C.
Tujuan Penulisan
a.
Agar kita dapat
mengetahui masalah anak gadis masa remaja.
b.
Agar kita dapat
mengetahui tentang masa adolscence anak gadis.
D.
Manfaat Penulisan
Makalah
ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka pembelajaran baik dalam
proses pembelajaran maupun non-pembelajaran , dan meningkatkan pengetahuan bagi
semua kalangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
MASALAH ANAK GADIS PADA MASA REMAJA
I.
MIMPI BASAH (DAY DREAMING)
Istilah mimpi basah, atau datang bulan, sama2 menandakan kematangan
seorang remaja. Mimpi basah akan terjadi pada laki-laki berusia 9-14
tahun,umumnya terjadi secara periodic berkisar sekitar 2-3 minggu sekali. mimpi basah merupakan pengeluaran
cairan sperma yang terjadi secara alamia. sperma ini di produksi oleh
testis,yang merupakan salah satu organ reproduksi laki-laki. ketika alat
reproduksi ini mulai berfungsi maka testisnya mulai berproduksi.
Mimpi basah kita pakai untuk mengambarkan pengalaman para laki-laki yang
menginjak dewasa.karena sperma baru
muncul dalam kehidupan seorang anak laki-laki saat ia menginjak masa
pubernya,biasanya sekitar 9-14 tahun . saat itu otak mulai mengaktifkan fungsi
seksual, organ-organ reproduksi mulai aktif. salah
satunya testis dimana ia memproduksi sel sperma sebanyak kira-kira sejuta
sampai 3 juta tiap harinya. mimpi basah
merupakan mekanisme alami untuk menguras
timbunan sperma dari dalam tubuh jika tidak di keluarkan melalui mimpi, maka
akan terjadi penyerapan kembali sperma oleh tubuh.
ini merupakan tanda akil balik dari seorang anak laki-laki remaja. dan harus bersyukur apabila seorang
anak laki-laki mengalami mimpi basah, karena itu menandakan anak laki-laki
tersebut organ reproduksinya berfungsi,dan dia termasuk anak laki-laki yang
normal.
II.
RASA MALU BERLEBIHAN
Setiap manusia haruslah memiliki rasa malu, karena rasa malu merupakan
salah satu control dalam kehidupan seseorang, tetapi apabila rasa malu itu
berlebihan dan tidak masuk akal maka itu akan menjadi masalah. karena rasa malu
berlebihan akan menghambat kehidupan social seseorang yang sekaligus bisa
berdampak terhadap kemajuan dan kesuksesan dalam hidup dan kehidupan seseorang. rasa malu juga merupakan kombinasi
dari kegugupan social dan pengkondisian social, rasa malu dan rendah diri
memiliki keterkaitan dan apabila di telusuri banyak orang yang merasa malu yang
di sebabkan karena dia merasa rendah diri, rasa malu juga dapat di gambarkan
semacam perasaan tidak nyaman,sementara orang yang menderita rendah diri apabila
orang tersebut kurang berharga di banding dg orang lain.
Di bawa ini
beberapa cara menghilangkan rasa malu berlebihan:
·
Kenalilah rasa malu
itu,apa yang membuat kamu merasa malu,apakah keadaan fisik,atau hal-hal yang
bersifat psikologis.
·
Berhentilah menyalakan
orang lain untuk menutupi rasa malu.sadarilah bahwa rasa malu itu bersumber
dari dalam diri sendiri bukan dari luar,namun jangan pernah menjalakn diri
sendiri.
·
Ketika sedang mengalami
rasa malu,amatilah reaksi tubuh kamu,apakah kamu merasa tidak
nyaman,gelisah,serba salah,tangan gemetar,atau reaksi fisik lainya.telusurilah
apa yang menyebabkan perasaan negative itu muncul.
·
Kenalilah kelemahan
kamu,apa yang membuat kamu merasa malu,karena semua orang memiliki
kelemahan,tidak ada orang yang sempurna namun sebisa mungkin kita mencoba
memperbaiki kelemahan tersebut.
·
Kenal dan kembangkan
terus kelebihan dan keistimewaan kamu,karena seseorang selain memiliki
kelemahan pasti memiliki kelebihan,dan kelebihan itu merupan modal untuk
percaya diri.
·
Apabila kamu merasa
perasaan malu itu benar-benar di luar control maka berkonsultasilah dengan
seorang yang berpengalaman dan kamu percayai.langkah terahir adalah jumpai
psikolog untuk meminta solusi permasalahan.
·
Lawan rasa malu dengan
berusaha bersikap lebih santai,karana rasa malu berlebihan akan membuat kita
kelihatan kaku dan konyol.
·
Tambpilkan sisi
terbaik,toljolkan kelebihan yang di miliki.
·
Jangan takut akan
penolakan dan cacian,jika di awal mental kita sudah jatuh,maka dapat di
pastikan penampilan tidak akan maksimal.
·
Pelajari situasi,jangan
sampai rasa malu,justru membuat kita terjebak dalam situasi,harus belajar untuk
tetap tenang,dan pelajari apa yang sedang terjadi
III.
ANTAGONISME SOSIAL
Pada usia remaja 14-15 tahun sampai 17-18t ahun, percepatan pertumbuhan
fisik sangat menonjol dan kematangan fungsi layaknya orang dewasa akan timbul.
gejolak emosional, sebagai penyertaan perkembangan fisik sering terjadi begitu
ekstrim sehingga menyulitkan remaja sendiri maupun lingkungannya. Konflik
dengan orang tua, teman sebaya, umumnya akan berkembang yang sering di tandai
oleh satu sisi kebutuhan untuk mandiri, sedangkan di sisi lain
ketergantungan baik moril maupun materiil masi sangat besar terutama pada orang
tua. dan pada kenyataannya remaja merasa
belum yakin akan kebutuhan otonomi sehingga remaja sering di hadapkan pada
situasi frustrasi.
IV.
ANTAGONISME SEX
Antagonisme sex dapat di artikan sebagai suatu perasaan tidak senanag
atau menentang suatu yang berhubungan dengan sex,yang di aplikasikan dalam
sikap dan prilaku.seorang yang mengalami hambatan sexual,tidak dapat merasakan
ataupun membedakan,antara jender yang ada pada dirinya.
Factor-Faktor
terjadinya antagonisme sex :
·
Meskipun dia seorang
laki-laki atau perempuan tidak normal yang sering kita sebut dengan gay atau
lesbi, maka
dia tidak akan menikmati fantasi seksual yang normal. Dan
dia akan gagal menikmati fantasi sexual pada dirinya.
·
Memiliki hambatan nafsu
sex dengan lawan jenis
·
Trauma perkosaan, atau melihat kejadian
penyiksaan yang
berhubungan dengan sex.
·
Mendengar
ceritra-ceritra tentang sex yang tidak jelas,dan yang ada hanya informasi yang
salah tentang sex.(ketidak tahuan tentang info sex)
·
Hubungan keluarga
dan lingkungan yang buruk,di mana beberapa orang tua mengajarkan anak
gadisnya untuk mempercayai,sek adalah sesuatu yang buruk,kegiatan yang
memalukan,di mana seseorang berbuat sekehendak hatinya,sex tidak pernah di
bicarakan terbuka dalam keluarga.
·
Kesehatan yang
buruk,mengalami penyakit fisik dan mental,namun ini kemungkinannya sangat
kecil.
V.
KURANG PERCAYA DIRI
Kurang percaya diri atau rendah diri adalah perasaan menganggap terlalu
rendah pada diri sendiri ,orang yang rendah diri berarti menganggap diri
sendiri tidak mempunyai kemampuan berarti.
Ciri kurang
percaya diri:
·
Selalu menyendiri dan
menarik diri dari pergaulan (bersifat introfert)
·
Selalu ragu dalam
bertindak
·
Tadak dapat bersaing
positif,seperti persaingan kepandaian,dan kegiatan lainnya.
Secara
psikologi kurang percaya diri di sebabkan oleh:
1.
Overprotected anak yang
selalu di kekang, kurang di beri kebebasan
untuk mengaktualisasi diri, merasa
independen atau menerima keputusan sikapnya sendiri. Mereka merasa takut
untuk berbuat salah akibatnya banyak hal yang membuat mereka ragu untuk
melakukan sesuatu bahkan membuat si remaja menjadi tidak mau untuk
melakukannya.
2.
Terlalu dibiarkan.
tampaknya akan membuat anak melakukan banyak hal dan menjadikannya PD. Namun
hal ini bisa sebaliknya jika kebebasan yang di dapatkan tampa arah dan
bimbingan mereka akan merasa dirinya tidak di butuhkan,bahkan seperti di buang
begitu saja oleh keluarganya,sehinga mereka merasa kosong dan tidak memiliki
hubungan emosional yang baik.
3.
Perfeksionis. Kita
adalah manusia yang juga memiliki kelemahan, menuntut kesempurnaan untuk
seorang anak tanpa di barengi pengertian,anak akan menjadi takut untuk berbuat
dan takut untuk tidak sempurna.
4.
Sering di kritik dan di
kecewakan.kritik merupakn hal yang wajar,akan tetapi harus ada solusi dan
alasan,demikian pula dengan di kecewakan,berilah alasan dan sebab-sebab kenapa
harus di kritik,kita juga harus memberikan pujian sebagai sisi positif
penyeimbang.
5.
Mencontohi
lingkungannya. Arahkan
mereka, agar
jika mencari panutan sebaliknya fahami dulu sikap-sikap orang yang akan di panut. Jangan menerima
mentah-mentah.
6.
Percaya
dengan ketidak mampuan.dengan terlihat tegang dan putus asa kemudian mengatakan
“Aku tidak sangup”Aku tidak bisa”. Dan
kalimat-kalimat penolakan lainya, karena
takut gagal kemudian di marahi dan di kucilkan.ahirnya lama kelamaan mereka
benar-benar merasa tidak mampu.
Hal-hal yang perlu di lakukan terhadap orang
yg kupercaya diri :
1.
Memberi pengertian komunikasi adalah
kuncinya, ajak
mereka berfikir rasional, kenapa
harus melakukan tugas ini, mengapa
harus bersikap seperti ini, kenapa
harus meruba penampilan, dll.
2.
Beri pujian. Beri
pujian sangat penting untuk memotivasi mereka. Pujian dan kritik harus proposinal (memiliki kadar yang sama). Ingat bahwa remaja belum
matang dan perlu bimbingan.
3.
Beri contoh. Tunjukan kepada mereka
orang-orang yang sukses, dan berhasil karna
mereka PD, walaupun
kadang-kadang secara fisik mereka
tidak cantik, tapi
bisa juga pintar dan memiliki kelebihan.
Hal-hal yg di lakukan untuk mengatasi kurang
percaya diri :
1.
Menciptakan definisi
diri positif
Membuat kesimpulan yang positif tentang diri sendiri, belajar melihat
bagian-bagian positif dalam diri, menghentikan opini negative dalan diri.
1.
Memperjuangkan
keinginan yang positif
2.
Mengatasi masalah
secara positif
3.
Memiliki model teladan
yang positif
VI.
SIKAP TIDAK TENANG
Sikap tidak tenag adalah suatu keadaan ketidak seimbangan emosi,yang
manifestisinya kepada tingka laku, yaitu gelisah, banyak tingkah, mudah
berubah-ubah. Kebiasaan remaja ketika mengalami hal ini adalah, tidak bisa
duduk atau berdidri dengan tenang dalam waktu yang lama, hal ini di sebabakan
oleh tidak adanya control emosi, sehinga fisikpun merasakan agresifitas
mentalnya.
VII.
MERASA BOSAN
Merasa bosan adalah perasaan jemu atau mengalami hal-hal yang sama
berulang ulang.anak pada saat memasuki
puberitas akan merasa jenu dengan rutinitas yang di jalaninya sehari-hari terus
menerus dengan kegiatan yang sama.hal ini
di sebabkan perubahan fisik dan psikis yang semakin hari semakin berkembang
sehinga perubahan fisik yang tidak seimbang mempengaruhi psikis anak tersebut.
VIII.
KEINGINAN UNTUK MENYENDIRI
Anak pada masa perkembanganya terkadang membutuhkan space (tempat) untuk
menyendiri, tidak berteman dan mengasingkan diri dari kelompoknya ketika dia
bermasalh dengan dirinya sendiri atau bermasalah dengan teman sebayanya. Anak pada masa puberitas cenderung
mengsingkan diri mana kala merasa ada hal yang kurang cocok dengan dirinya atau
(minder).
IX.
KEENGANAN UNTUK BEKERJA
Keseganan untuk bekerja adalah, tidak mau tidak sudi, atau rasa malas
untuk melakukan suatu pekerjaan. Ketika masa peralihan dari masa kanak-kanak
menuju masa remaja, di mana pada masa remaja sudah mulai di beri tanggung jawab
untuk bekerja maka situasi seperti ini akan menjadi masalah, karena sebelumnya
tidak terbiasa dengan pekerjaan serius.
X.
EMOSIONALITAS
Pendapat Navisik (Emosi adalah
bawaan) bahwa ekspresi emosi pada
dasarnya sama saja di antara hewan dan manusia, anak kecil maupun Dewasa.
Pendapat empiric Emosi adalah hasil
belajar atau pengalaman.
B. ANAK GADIS PADA MASA ADOLESCENCE
Pada masa adolescence,biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang
gadis baik fisik maupun psikis,walaupun akibatnya sementara akan tetapi
mempengaruhi perubahan dalam pola prilaku,sikap dan
kepribadian.perubahn-perubahn tersebut di antaranya:
1. Cinta
Diri
Dua kata yang perlu di jelaskan dari kutipan di atas yaitu: cinta dan
diri sediri. Cinta bermakna perasaan puas pada diri seseorang,
sehinga suatu atau yang di cintai akan mendapat perlakuan yang istimewa dari
orang yang di cintainya, mendapat penjagaan, di perlakukan secara istimewa, membayangkan
keberadaannya, semua hal yang di lakukan karena cinta adalah demi menjaga
keberadaan dan rasa puas yang di miliki terhadap yang di cintai. Kalau yang di cintai berupa barang, maka
barang tersebut tidak akan pernah di rusakan, cacat atau di rampas orang. Diri
sendiri artinya bukan orang lain istilahnya yaitu “AKU”, meliputi
tubuh dan batin. Jadi mencintai diri
sendiri adalah mencintai tubuh dan batin, bagaimana seseorang mencintai didrinya
maka ia akan merawat tubuhnya, menjaganya, dan tidak akan membahayakannya.
Cinta diri merupakan sumber pergeseran dan benturan sebanyak komponen
yang ada pada manusia, cinta diri menciptakan tuntutan hasrat dan kebutuhan
serta kebebasan yang meluas pada manusia .Ada
dua kepentingan hidup yaitu kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Berkorban
demi kepentingan umum menjadi tidak berarti, karena naluri cinta dirinya tidak
membiarkan kehilangan kesempurnaan sedikitpun dari dirinya. berdasarkan cinta
diri setiap manusia selalu mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan
umum.
Ada 2 jenis Cinta Diri:
a. Cinta
Diri Positif
-
Terdiri dari, kecintaanmu pada dirimu, jelas
melebihi kecintaanmu pada orang lain.
-
Cinta pada diri sendiri dan orang lain dapat saling
berdampingan
-
Cintailah orang di sekelilingmu sebagaimana
engkau mencintai dirimu sendiri, menunjukan bahwa integritas keunikan diri
serta cinta dan pengertian terhadap manusia lainya.
b. Cinta
diri negative
-
Di mana seseorang hanya mencintai dirinya sendiri
tanpa mementingkan kepentingan orang lain. Dan
mementingkan kepentingan dirinya tanpa mempertimbangakan orang lain di
sekelilingnya.
2. FANTASI
SEXUAL
Pada masa ini seseorang mulai merasakan cinta dan kasih saying satu sama
lain, mempunyai perhatian yang lebih mengenai siapa dan bagaimana mereka (lawan
jenis) di mata orang lain, mereka mulai merasakan ketertarikan secara sexual
antara satu dengan yang lain. sehingga timbul yang di namakan rasa suka, ingin
memiliki dan saling memuji. Bagi remaja
yang pola perkembanganya normal dalam arti dia menyadari setiap tahap
perkembangan, maka tidak adanya hambatan dalam dirimya untuk melewati fase ini,
akan tetapi apabila ada remaja yang memang tidak melewati fase ini maka akan
terjadi keterbelakangan daya tarik atau ketertarikan dengan lawan jenis pada
masanya.
3. MULTIPLE PERSONALITY
Kepribadian ganda (tidak hanya 2 kepribadian, bisa lebih dari 2) atau
multiple personality. Secara mudahnya bisa di katankan 2 atau lebih jiwa
yang menghuni badan dan raga seseorang. Ini
merupakan salah satu bentuk kelainan jiwa, dalam pengertian umum kelainan jiwa
tidak sama dengan sakit jiwa. Sakit jiwa
konotasinya seseorang yang kehilangan realitas hidupnya, tertawa sendiri, menagis,
berhalusinasi. Sedangkan kelainan jiwa lebih halus dari sakit jiwa, kelainan
jiwa masih dalam tahap normal, tidak mengganggu dan biasanya tidak
teridentifikasi bila tidak mengunakan alat tes psikologi, contoh: rasa takut
berlebihan, takut gelap, takut keramaian, takut laba-laba (secara berlebihan) .
Kelainan jiwa ini bisa bersifat keturunan atau juga pengaruh lingkungan
biasanya karena obsesi yang mendalam atau tekanan jiwa/batin yang keras dan
lama.penyebab terjadinya gangguan kepribadian majemuk di akibatkan oleh
penyiksaan fisik yang di lakukan oleh ibu atau bapaknya sendiri.akan terjadi pribadi dominan bisa
menyadari pribadi-pribadi lainya namun pribadi asli kadang tidak menyadarinya
sama sekali.
4. PSEDOAFEKTIVITAT
Menurut Dr.helena deutsh bahwa relasi emosional,dari identifikasi total,di
sebut PSEDOAFEKTIVITAT, yang dapat menimbulkan gejala-gejala
neorologis dan patologis. Ada juga
gadis-gadis adoleseanse yang berbakat intelektual tinggi yang tidak mampu
mengendalikan macam-macam identifikasi, dan tidak mampu membatasi wilayah identifikasinya
ia sangat mudah terpengaruh oleh sugesti dari luar, sehinga ia sulit
mendapatkan keseimbangan batin.
Peristiwa ini memberikan efek yang destruktif merusak pada diri sendiri
dan lingkunganya. Contoh kongkritnya adalah:
1.
Peristiwa kawin cerai
berulang kali
2.
Prostitusi/pelacuran
3.
Berganti-ganti lapangan
kerja tanpa sebab yang jelas
4.
Petualangan cinta
(ganti2 pacar).
Adakalnya identifikasi total ini mengakibatkan timbulnya, pribadi majemuk
di mana munculnya pribadi sendiri yang tidak sama dengan pribadi yang
teridentifikasi, freud menanamkan gejala tersebut sebagai fenomena hidup. Proses
identifikasi ini bisa berlangsung terhadap beberapa orang sehinga timbul
perpecahan pribadi yang di kenal sebagai gejala majemuk pribadi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Mulainya
masa pubertas pada remaja putri ditandai dengan munculnya perubahan-perubahan
fisik pada seorang remaja putri serta mulainya peristiwa penting yaitu
menstruasi pertama yang disebut menarche (Kartono, 2006). Peristiwa ini
merupakan tonggak penting dalam kehidupan anak gadis (Chang, 2008).
Masalah-masalah
yang dialami pada masa pubertas oleh gadis adalah, day dreaming, rasa malu
berlebihan, antagonisme sosial, antagonisme sex, kurang percaya diri, sikap
tidak tenang, merasa bosan, keinginan untuk menyendiri, keseganan untuk bekerja
dan emosionalitas.
Pada
masa pubertas anak remaja mengalami sifat cinta diri, cinta diri dapat kita
bagi menjadi 2 yaitu cinta diri positiv dan cinta diri negativ, lalu ada
multipe dan fantasi sexual, pseudoafektivitas.
B.
Saran
Kita sebagai calon bidan harus dapat mengenali
masalah-masalah pada masa pubertas anak gadis dan juga kita harus dapat
mengetahi sifat-sifat pada ma pubertas. Bukan hanya untuk remaja-remaja diluar
sana, tetapi itu pula untuk pengetahuan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar