Jumat, 10 Juni 2016

ANAK GADIS MASA PUBERTAS & ANAK GADIS PADA MASA ADOLSCENCE



MASALAH ANAK GADIS MASA PUBERTAS
&
ANAK GADIS PADA MASA ADOLSCENCE












Disusun oleh :

Puput Febri Fitriatni            (15150071)
Nelsa Purwaningsih              (15150047)
Elisabeth Tuti Purwanti       (15150062)
Viktoria Liwung                    (15150073)
Dina Ambarwati                   (15150074)
Leni Andriwini                      (15150064)
Maria Kristina Bunga          (15150057)
Sumistri Puspa N.A              (13150082)
Desy Nur Afani                     (13150082)
Nopriana Yunita                   (15150218)


Kelompok 1
Kelas A.12.2

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016

DAFTAR ISI

 













KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang masalah anak gadis pada masa pubertas dan anak gadis pada masa adolsccence ini dengan baik. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar kita sebagai bidan dapat mengetahui tentang masalah pada anak perempuan pada masa pubertas.
            Pembuatan makalah ini tidak terlepas dari peran pihak-pihak yang memberikan inspirasi dan dukungan. Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Kepada kakak-kakak senior yang telah mengajar kami dan menambah wawasan kami.
2.      Dan teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari, bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Kami berharap kritik dan saran pembaca demi meningkatkan kualitas pembuatan makalah kami selanjutnya .
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.



Yogyakarta, April 2016


Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Adolesense berasal dari istilah latin, yang berarti masa muda yang terjadi antara 17 – 30 tahun. Sehingga disimpulkan bahwa proses perkembangan psikis remaja dimulai antara 11–22 tahun.
Anak gadis pada masa adolesense adalah anak gadis masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis, dan psikologi. Secara kronologis yang tergolong remaja ini berkisar antara 11/12 – 21 tahun. Untuk menjadi orang dewasa, mengutip pendapat Erikson, maka remaja akan melalui masa krisis di mana remaja berusaha untuk mencari identitas diri.
Bagi anak gadis, perkembangan fisik yang berhubungan dengan aspek seksual yang terjadi selama masa puber memiliki ciri-ciri yang amat khas. Walaupun masing-masing anak dapat berbeda dalam perkembangannya tetapi umumnya ciri-ciri standart perkembangan tersebut adalah :
-          Perkembangan mulai kira-kira pada umur 11 tahun.
-           Buah dada mulai tumbuh dan pantatnya makin membulat.
-          Rambut di kemaluan mulai tumbuh.
-          Uterus, vagina, labia dan clitoris mulai membesar ukurannya.
-          Selanjutnya bulu di kemaluan mulai terlihat jelas dan buah dada semakin membesar.
 Perkembangan secara fisik ini mencapai puncaknya kira-kira pada usia 12 tahun.
Pada puncak perkembangan ini menstruasi mulai datang.
 Setelah fase ini mereka akan dapat melakukan pembuahan (konsepsi) kira-kira setahun setelah menstruasi datang.
Ketika pertumbuhan ini sedang terjadi, ada kalanya tubuh seorang anak gadis tumbuh secara asimetris. Misalnya, kaki mereka tumbuh lebih dulu. Lalu tungkai dan lengan. Selanjutnya baru bagian tubuh lainnya. Ada kalanya ketika pertumbuhan ini sedang terjadi mereka tampak lucu dan ini kadang kala dapat membuatnya minder. Misalnya ukuran kaki yang tiba-tiba dirasakan besar sekali. Untuk itu orang tua sebaiknya membantu mereka dengan menjelaskan tentang pertumbuhannya itu melalui informasi-informasi yang benar.
Pada masa adolescence, biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis baik fisik maupun psikis, walaupun akibatnya sementara akan tetapi mempengaruhi perubahan dalam pola prilaku, sikap dan kepribadian.


B.     Rumusan Masalah
a.       Apa saja masalah anak remaja masa pubertas ?
b.      Bagaimana anak gadis masa adolscence ?

C.    Tujuan Penulisan
a.       Agar kita dapat mengetahui masalah anak gadis masa remaja.
b.      Agar kita dapat mengetahui tentang masa adolscence anak gadis.

D.    Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka pembelajaran baik dalam proses pembelajaran maupun non-pembelajaran , dan meningkatkan pengetahuan bagi semua kalangan.

















BAB II
PEMBAHASAN

A.    MASALAH ANAK GADIS PADA MASA REMAJA
                   I.            MIMPI BASAH (DAY DREAMING)
Istilah mimpi basah, atau datang bulan, sama2 menandakan kematangan seorang remaja. Mimpi basah akan terjadi pada laki-laki berusia 9-14 tahun,umumnya terjadi secara periodic berkisar sekitar 2-3 minggu sekali. mimpi basah merupakan pengeluaran cairan sperma yang terjadi secara alamia. sperma ini di produksi oleh testis,yang merupakan salah satu organ reproduksi laki-laki. ketika alat reproduksi ini mulai berfungsi maka testisnya mulai berproduksi.
Mimpi basah kita pakai untuk mengambarkan pengalaman para laki-laki yang menginjak dewasa.karena sperma  baru muncul dalam kehidupan seorang anak laki-laki saat ia menginjak masa pubernya,biasanya sekitar 9-14 tahun . saat itu otak mulai mengaktifkan fungsi seksual, organ-organ reproduksi mulai aktif. salah satunya testis dimana ia memproduksi sel sperma sebanyak kira-kira sejuta sampai 3 juta tiap harinya. mimpi basah merupakan mekanisme  alami untuk menguras timbunan sperma dari dalam tubuh jika tidak di keluarkan melalui mimpi, maka akan terjadi penyerapan kembali sperma oleh tubuh. ini merupakan tanda akil balik dari seorang anak laki-laki remaja. dan harus bersyukur apabila seorang anak laki-laki mengalami mimpi basah, karena itu menandakan anak laki-laki tersebut organ reproduksinya berfungsi,dan dia termasuk anak laki-laki yang normal.
                II.            RASA MALU BERLEBIHAN
Setiap manusia haruslah memiliki rasa malu, karena rasa malu merupakan salah satu control dalam kehidupan seseorang, tetapi apabila rasa malu itu berlebihan dan tidak masuk akal maka itu akan menjadi masalah. karena rasa malu berlebihan akan menghambat kehidupan social seseorang yang sekaligus bisa berdampak terhadap kemajuan dan kesuksesan dalam hidup dan kehidupan seseorang. rasa malu juga merupakan kombinasi dari kegugupan social dan pengkondisian social, rasa malu dan rendah diri memiliki keterkaitan dan apabila di telusuri banyak orang yang merasa malu yang di sebabkan karena dia merasa rendah diri, rasa malu juga dapat di gambarkan semacam perasaan tidak nyaman,sementara orang yang menderita rendah diri apabila orang tersebut kurang berharga  di banding dg orang lain.
Di bawa ini beberapa cara menghilangkan rasa malu berlebihan:
·         Kenalilah rasa malu itu,apa yang membuat kamu merasa malu,apakah keadaan fisik,atau hal-hal yang bersifat psikologis.
·         Berhentilah menyalakan orang lain untuk menutupi rasa malu.sadarilah bahwa rasa malu itu bersumber dari dalam diri sendiri bukan dari luar,namun jangan pernah menjalakn diri sendiri.
·         Ketika sedang mengalami rasa malu,amatilah reaksi tubuh kamu,apakah kamu merasa tidak  nyaman,gelisah,serba salah,tangan gemetar,atau reaksi fisik lainya.telusurilah apa yang menyebabkan perasaan negative itu muncul.
·         Kenalilah kelemahan kamu,apa yang membuat kamu merasa malu,karena semua orang memiliki kelemahan,tidak ada orang yang sempurna namun sebisa mungkin kita mencoba memperbaiki kelemahan tersebut.
·         Kenal dan kembangkan terus kelebihan dan keistimewaan kamu,karena seseorang selain memiliki kelemahan pasti memiliki kelebihan,dan kelebihan itu merupan modal untuk percaya diri.
·         Apabila kamu merasa perasaan malu itu benar-benar di luar control maka berkonsultasilah dengan seorang yang berpengalaman dan kamu percayai.langkah terahir adalah jumpai psikolog untuk meminta solusi permasalahan.
·         Lawan rasa malu dengan berusaha bersikap lebih santai,karana rasa malu berlebihan akan membuat kita kelihatan kaku dan konyol.
·         Tambpilkan sisi terbaik,toljolkan kelebihan yang di miliki.
·         Jangan takut akan penolakan dan cacian,jika di awal mental kita sudah jatuh,maka dapat di pastikan penampilan tidak akan maksimal.
·         Pelajari situasi,jangan sampai rasa malu,justru membuat kita terjebak dalam situasi,harus belajar untuk tetap tenang,dan pelajari apa yang sedang terjadi
             III.            ANTAGONISME SOSIAL
Pada usia remaja 14-15 tahun sampai 17-18t ahun, percepatan pertumbuhan fisik sangat menonjol dan kematangan fungsi layaknya orang dewasa akan timbul. gejolak emosional, sebagai penyertaan perkembangan fisik sering terjadi begitu ekstrim sehingga menyulitkan remaja sendiri maupun lingkungannya. Konflik dengan orang tua, teman sebaya, umumnya akan berkembang yang sering di tandai oleh satu sisi kebutuhan untuk mandiri, sedangkan  di sisi lain ketergantungan baik moril maupun materiil masi sangat besar terutama pada orang tua. dan pada kenyataannya remaja merasa belum yakin akan kebutuhan otonomi sehingga remaja sering di hadapkan pada situasi frustrasi.
             IV.            ANTAGONISME SEX
Antagonisme sex dapat di artikan sebagai suatu perasaan tidak senanag atau menentang suatu yang berhubungan dengan sex,yang di aplikasikan dalam sikap dan prilaku.seorang yang mengalami hambatan sexual,tidak dapat merasakan ataupun membedakan,antara jender yang ada pada dirinya.


Factor-Faktor terjadinya antagonisme sex :
·         Meskipun dia seorang laki-laki atau perempuan tidak normal yang sering kita sebut dengan gay atau lesbi, maka dia tidak akan menikmati fantasi seksual yang normal. Dan dia akan gagal menikmati fantasi sexual pada dirinya.
·         Memiliki hambatan nafsu sex dengan lawan jenis
·         Trauma perkosaan, atau melihat kejadian penyiksaan yang berhubungan dengan sex.
·         Mendengar ceritra-ceritra tentang sex yang tidak jelas,dan yang ada hanya informasi yang salah tentang sex.(ketidak tahuan tentang info sex)
·         Hubungan keluarga dan  lingkungan yang buruk,di mana beberapa orang tua mengajarkan anak gadisnya untuk mempercayai,sek adalah sesuatu yang buruk,kegiatan yang memalukan,di mana seseorang berbuat sekehendak hatinya,sex tidak pernah di bicarakan terbuka dalam keluarga.
·         Kesehatan yang buruk,mengalami penyakit fisik dan mental,namun ini kemungkinannya sangat kecil.
                V.            KURANG PERCAYA DIRI
Kurang percaya diri atau rendah diri adalah perasaan menganggap terlalu rendah pada diri sendiri ,orang yang rendah diri berarti menganggap diri sendiri tidak mempunyai kemampuan berarti.
Ciri kurang percaya diri:
·         Selalu menyendiri dan menarik diri dari pergaulan (bersifat introfert)
·         Selalu ragu dalam bertindak
·         Tadak dapat bersaing positif,seperti persaingan kepandaian,dan kegiatan lainnya.
Secara psikologi kurang percaya diri di sebabkan oleh:
1.      Overprotected anak yang selalu di kekang, kurang di beri kebebasan untuk mengaktualisasi diri, merasa independen atau menerima keputusan sikapnya sendiri. Mereka merasa takut untuk berbuat salah akibatnya banyak hal yang membuat mereka ragu untuk melakukan sesuatu bahkan membuat si remaja menjadi tidak mau untuk melakukannya.
2.      Terlalu dibiarkan. tampaknya akan membuat anak melakukan banyak hal dan menjadikannya PD. Namun hal ini bisa sebaliknya jika kebebasan yang di dapatkan tampa arah dan bimbingan mereka akan merasa dirinya tidak di butuhkan,bahkan seperti di buang begitu saja oleh keluarganya,sehinga mereka merasa kosong dan tidak memiliki hubungan emosional yang baik.
3.      Perfeksionis. Kita adalah manusia yang juga memiliki kelemahan, menuntut kesempurnaan untuk seorang anak tanpa di barengi pengertian,anak akan menjadi takut untuk berbuat dan takut untuk tidak sempurna.
4.      Sering di kritik dan di kecewakan.kritik merupakn hal yang wajar,akan tetapi harus ada solusi dan alasan,demikian pula dengan di kecewakan,berilah alasan dan sebab-sebab kenapa harus di kritik,kita juga harus memberikan pujian sebagai sisi positif penyeimbang.
5.      Mencontohi lingkungannya. Arahkan mereka, agar jika mencari panutan sebaliknya fahami dulu sikap-sikap orang yang akan di panut. Jangan menerima mentah-mentah.
6.       Percaya dengan ketidak mampuan.dengan terlihat tegang dan putus asa kemudian mengatakan “Aku tidak sangup”Aku tidak bisa”. Dan kalimat-kalimat penolakan lainya, karena takut gagal kemudian di marahi dan di kucilkan.ahirnya lama kelamaan mereka benar-benar merasa tidak mampu.
Hal-hal yang perlu di lakukan terhadap orang yg kupercaya diri :
1.      Memberi pengertian komunikasi adalah kuncinya, ajak mereka berfikir rasional, kenapa harus melakukan tugas ini, mengapa harus bersikap seperti ini, kenapa harus meruba penampilan, dll.
2.      Beri pujian. Beri pujian sangat penting untuk memotivasi mereka. Pujian dan kritik harus proposinal (memiliki kadar yang sama). Ingat bahwa remaja belum matang dan perlu bimbingan.
3.      Beri contoh. Tunjukan kepada mereka orang-orang yang sukses, dan berhasil karna mereka PD, walaupun kadang-kadang secara fisik mereka tidak cantik, tapi bisa juga pintar dan memiliki kelebihan.
Hal-hal yg di lakukan untuk mengatasi kurang percaya diri :
1.      Menciptakan definisi diri positif
Membuat kesimpulan yang positif tentang diri sendiri, belajar melihat bagian-bagian positif dalam diri, menghentikan opini negative dalan diri.
1.      Memperjuangkan keinginan yang positif
2.      Mengatasi masalah secara positif
3.      Memiliki model teladan yang positif
             VI.            SIKAP TIDAK TENANG
Sikap tidak tenag adalah suatu keadaan ketidak seimbangan emosi,yang manifestisinya kepada tingka laku, yaitu gelisah, banyak tingkah, mudah  berubah-ubah. Kebiasaan remaja ketika mengalami hal ini adalah, tidak bisa duduk atau berdidri dengan tenang dalam waktu yang lama, hal ini di sebabakan oleh tidak adanya control emosi, sehinga fisikpun merasakan agresifitas mentalnya.
          VII.            MERASA BOSAN
Merasa bosan adalah perasaan jemu atau mengalami hal-hal yang sama berulang ulang.anak pada saat memasuki puberitas akan merasa jenu dengan rutinitas yang di jalaninya sehari-hari terus menerus dengan kegiatan yang sama.hal ini di sebabkan perubahan fisik dan psikis yang semakin hari semakin berkembang sehinga perubahan fisik yang tidak seimbang mempengaruhi psikis anak tersebut.
       VIII.            KEINGINAN UNTUK MENYENDIRI
Anak pada masa perkembanganya terkadang membutuhkan space (tempat) untuk menyendiri, tidak berteman dan mengasingkan diri dari kelompoknya ketika dia bermasalh dengan dirinya sendiri atau bermasalah dengan teman sebayanya. Anak pada masa puberitas cenderung mengsingkan diri mana kala merasa ada hal yang kurang cocok dengan dirinya atau (minder).
             IX.            KEENGANAN UNTUK BEKERJA
Keseganan untuk bekerja adalah, tidak mau tidak sudi, atau rasa malas untuk melakukan suatu pekerjaan. Ketika masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa remaja, di mana pada masa remaja sudah mulai di beri tanggung jawab untuk bekerja maka situasi seperti ini akan menjadi masalah, karena sebelumnya tidak terbiasa dengan pekerjaan serius.
                X.            EMOSIONALITAS
Pendapat Navisik (Emosi adalah bawaan)  bahwa ekspresi emosi pada dasarnya sama saja di antara hewan dan manusia, anak kecil maupun Dewasa. Pendapat empiric Emosi adalah hasil belajar atau pengalaman.

B.     ANAK GADIS PADA MASA ADOLESCENCE
Pada masa adolescence,biasanya akan terjadi perubahan pada diri seorang gadis baik fisik maupun psikis,walaupun akibatnya sementara akan tetapi mempengaruhi perubahan dalam pola prilaku,sikap dan kepribadian.perubahn-perubahn tersebut di antaranya:
1.      Cinta Diri
Dua kata yang perlu di jelaskan dari kutipan di atas yaitu: cinta dan diri sediri. Cinta bermakna perasaan puas pada diri seseorang, sehinga suatu atau yang di cintai akan mendapat perlakuan yang istimewa dari orang yang di cintainya, mendapat penjagaan, di perlakukan secara istimewa, membayangkan keberadaannya, semua hal yang di lakukan karena cinta adalah demi menjaga keberadaan dan rasa puas yang di miliki terhadap yang di cintai. Kalau yang di cintai berupa barang, maka barang tersebut tidak akan pernah di rusakan, cacat atau di rampas orang. Diri sendiri artinya bukan orang lain istilahnya yaitu “AKU”, meliputi tubuh dan batin. Jadi mencintai diri sendiri adalah mencintai tubuh dan batin, bagaimana seseorang mencintai didrinya maka ia akan merawat tubuhnya, menjaganya, dan tidak akan membahayakannya.
Cinta diri merupakan sumber pergeseran dan benturan sebanyak komponen yang ada pada manusia, cinta diri menciptakan tuntutan hasrat dan kebutuhan serta kebebasan yang meluas pada manusia .Ada dua kepentingan hidup yaitu kepentingan pribadi dan kepentingan umum. Berkorban demi kepentingan umum menjadi tidak berarti, karena naluri cinta dirinya tidak membiarkan kehilangan kesempurnaan sedikitpun dari dirinya. berdasarkan cinta diri setiap manusia selalu mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum.
Ada 2 jenis Cinta Diri:
a.       Cinta Diri Positif
-          Terdiri dari, kecintaanmu pada dirimu, jelas melebihi kecintaanmu pada orang lain.
-          Cinta pada diri sendiri dan orang lain dapat saling berdampingan
-          Cintailah orang di sekelilingmu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri, menunjukan bahwa integritas keunikan diri serta cinta dan pengertian terhadap manusia lainya.
b.      Cinta diri negative
-          Di mana seseorang hanya mencintai dirinya sendiri tanpa mementingkan kepentingan orang lain. Dan mementingkan kepentingan dirinya tanpa mempertimbangakan orang lain di sekelilingnya.
2.      FANTASI SEXUAL
Pada masa ini seseorang mulai merasakan cinta dan kasih saying satu sama lain, mempunyai perhatian yang lebih mengenai siapa dan bagaimana mereka (lawan jenis) di mata orang lain, mereka mulai merasakan ketertarikan secara sexual antara satu dengan yang lain. sehingga timbul yang di namakan rasa suka, ingin memiliki dan saling memuji. Bagi remaja yang pola perkembanganya normal dalam arti dia menyadari setiap tahap perkembangan, maka tidak adanya hambatan dalam dirimya untuk melewati fase ini, akan tetapi apabila ada remaja yang memang tidak melewati fase ini maka akan terjadi keterbelakangan daya tarik atau ketertarikan dengan lawan jenis pada masanya.
3. MULTIPLE PERSONALITY
Kepribadian ganda (tidak hanya 2 kepribadian, bisa lebih dari 2) atau multiple personality. Secara mudahnya bisa di katankan 2 atau lebih jiwa yang  menghuni badan dan raga seseorang. Ini merupakan salah satu bentuk kelainan jiwa, dalam pengertian umum kelainan jiwa tidak sama dengan sakit jiwa. Sakit jiwa konotasinya seseorang yang kehilangan realitas hidupnya, tertawa sendiri, menagis, berhalusinasi. Sedangkan kelainan jiwa lebih halus dari sakit jiwa, kelainan jiwa masih dalam tahap normal, tidak mengganggu dan biasanya tidak teridentifikasi bila tidak mengunakan alat tes psikologi, contoh: rasa takut berlebihan, takut gelap, takut keramaian, takut laba-laba (secara berlebihan) . Kelainan jiwa ini bisa bersifat keturunan atau juga pengaruh lingkungan biasanya karena obsesi yang mendalam atau tekanan jiwa/batin yang keras dan lama.penyebab terjadinya gangguan kepribadian majemuk di akibatkan oleh penyiksaan fisik yang di lakukan oleh ibu atau bapaknya sendiri.akan terjadi pribadi dominan bisa menyadari pribadi-pribadi lainya namun pribadi asli kadang tidak menyadarinya sama sekali.
4.      PSEDOAFEKTIVITAT
Menurut  Dr.helena deutsh bahwa relasi emosional,dari identifikasi total,di sebut PSEDOAFEKTIVITAT, yang dapat menimbulkan gejala-gejala neorologis dan patologis. Ada juga gadis-gadis adoleseanse yang berbakat intelektual tinggi yang tidak mampu mengendalikan macam-macam identifikasi, dan tidak mampu membatasi wilayah identifikasinya ia sangat mudah terpengaruh oleh sugesti dari luar, sehinga ia sulit mendapatkan keseimbangan batin.
Peristiwa ini memberikan efek yang destruktif merusak pada diri sendiri dan lingkunganya. Contoh kongkritnya adalah:
1.      Peristiwa kawin cerai berulang kali
2.      Prostitusi/pelacuran
3.      Berganti-ganti lapangan kerja tanpa sebab yang jelas
4.      Petualangan cinta (ganti2 pacar).
Adakalnya identifikasi total ini mengakibatkan timbulnya, pribadi majemuk di mana munculnya pribadi sendiri yang tidak sama dengan pribadi yang teridentifikasi, freud menanamkan gejala tersebut sebagai fenomena hidup. Proses identifikasi ini bisa berlangsung terhadap beberapa orang sehinga timbul perpecahan pribadi yang di kenal sebagai gejala majemuk pribadi.







BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Mulainya masa pubertas pada remaja putri ditandai dengan munculnya perubahan-perubahan fisik pada seorang remaja putri serta mulainya peristiwa penting yaitu menstruasi pertama yang disebut menarche (Kartono, 2006). Peristiwa ini merupakan tonggak penting dalam kehidupan anak gadis (Chang, 2008).
Masalah-masalah yang dialami pada masa pubertas oleh gadis adalah, day dreaming, rasa malu berlebihan, antagonisme sosial, antagonisme sex, kurang percaya diri, sikap tidak tenang, merasa bosan, keinginan untuk menyendiri, keseganan untuk bekerja dan emosionalitas.
Pada masa pubertas anak remaja mengalami sifat cinta diri, cinta diri dapat kita bagi menjadi 2 yaitu cinta diri positiv dan cinta diri negativ, lalu ada multipe dan fantasi sexual, pseudoafektivitas.

B.       Saran
Kita sebagai calon bidan harus dapat mengenali masalah-masalah pada masa pubertas anak gadis dan juga kita harus dapat mengetahi sifat-sifat pada ma pubertas. Bukan hanya untuk remaja-remaja diluar sana, tetapi itu pula untuk pengetahuan kita semua.




















DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post