MAKALAH
CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGI
YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN DAN MENOPAUSE
PSIKOLOGI
KEBIDANAN
![Description: M:\profil.jpg](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image003.jpg)
Oleh
:
Erlina
Domingos P (15150068)
Ruci
Rahmadani (15150069)
Desti
Asri Lusiana (15150070)
Puput
Febri Fitriatni (15150071)
Eka
Wahyunie G.P (15150072)
Viktoria
Liwung (15150073)
Dina
Ambarwati (15150074)
Erlinda
Nirmalaeni (15150185)
Wiwin
Sapta Dewi (15150187)
Wanti
Saputri (15150188)
Putri
Safilah (15150190)
Bernadetha
Pini (15150201)
Letti
Lerian Senofa (15150202)
Maria
Laetitia Ina (15150208)
Kelas
A.12.2
Kelompok
III
PRODI
D-III KEBIDANAN
FAKULTAS
ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS
RESPATI YOGYAKARTA
2016
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang cara mengatasi gangguan psikologi yang berhubungan dengan kehamilan ini dengan baik, meskipun masih banyak
kekurangan didalam makalah ini. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Listia
Dewi Ferbiati, SST., M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi
kebidanan khususnya psikologi masa kehamilan yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang psikologi wanita pada
masa kehamilan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan yang membangun guna memperbaiki makalah yang
akan kami buat di masa mendatang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi para
pelajar. Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi
kita semua. Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada keselahan
dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang sempurna di dunia ini terkecuali sang
Maha Pencipta.
Yogyakarta, Mei
2016
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1. 1Latar
Belakang
Kehamilan merupakan transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum
memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah
anak tersebut lahir. Perubahan status yang radikal ini dipertimbangkan sebagai
suatu krisis disertai periode tertentu untuk menjalani proses persiapan
psikologis yang secara normal sudah ada selama kehamilan dan mengalami
puncaknya pada saat bayi lahir.
Secara umum, semua emosi yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil, Ia
dapat memiliki reaksi yang ekstrem dan suasana hatinya kerap berubah dengan
cepat. Reaksi emosional dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat mengalami
perubahan. Ia menjadi sangat sensitif dan cenderung akan bereaksi
berlebihan.Wanita hamil memiliki kondisi sangat rapuh. Mereka sangat takut akan
kematian baik pada dirinya sendiri maupun pada bayinya.Mereka cemas akan hal
hal yang tidak dipahami karena mereka merasa tidak dapat mengendalikan tubuhnya
dan kehidupan yang mereka jalani sedang berada dalam suatu proses yang tidak
dapat berubah kembali. Hal ini membuat sebagian besar wanita menjadi tergantung
dan beberapa lainnya menjadi lebih menuntut.
Gejala
pertama kehamilan adalah berhentinya siklus menstruasi / siklus haid normal.
Kebanyakan ibu akan hamil mengalami mual dan muntah, akibat mulai meningkatnya
hormone-hormon yang muncul pada kehamilan. Seperti HCG ( Human Chorionic
Gonadotropin ), gejala lainnya yang timbul adalah berkurangnya nafsu makan,
mengidam, kelelahan, frekuensi buang air kecil yang meningkat, mengalami
sembelit dan kemudian akan mengalami perdarahan berbercak dalam kurun waktu
sampai 5 ( lima ) minggu usia kehamilan.
Masa
paling berat bagi beban psikis pada ibu hamil terjadi di trimester pertama,
yaitu ketika terjadi perubahan aktivitas hormonal sedang besar-besarnya. Beban
inilah yang mempengaruhi stabilitas emosi ibu. Beban fisik dan mental yang dialami
ibu hamil biasanya disebabkan oleh karena perubahan fisik dan hormonnya,
seperti bentuk tubuh yang melebar dan kondisi ibu yang naik turun, beban ini
sering diperparah dengan munculnya trauma-trauma kehamilan sehingga, masalah
yang dihadapi ibu pun semakin kompleks.
Menjadi tua
sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi wanita. Kekhawatiran ini mungkin
berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan
tidak cantik lagi. Kondisi tersebut memang tidak menyenangkan dan menyakitkan.
Padahal, masa merupakan salah satu fase yang harus dijalani seorang wanita
dalam kehidupannya, seperti halnya fase-fase kehidupan yang lain, yaitu masa
anak-anak dan masa reproduksi. Namun, munculnya rasa kekhawatiran yang
berlebihan itu menyebabkan mereka sangat sulit menjalani masa ini. Sebenarnya,
sulit atau mudahnya menjalani masa manopouse pada sifatnya sangat individual.
Memang, wanita menopause akan mengalami berbagai fungsi tubuh yang menurun
sehingga akan berdampak pada ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya.
Keluhan ketidak nyamanan inibisa disikapi secara berbeda pada setiap wanita.
Apabila wanita dapat berfikir positif maka berbagai keluhan dapat dilalui
dengan lebih mudah. Namun sebaliknya, apabila wanita tersebut berfikir negatif
maka keluhan-keluhan yang muncul semakin memberatkan dan menekan hidupnya.
1. 2Rumusan
Masalah
a. Apa
saja macam-macam gangguan psikologi pada masa kehamilan ?
b. Apa
saja perubahan psikologi pada ibu hamil ?
c. Bagaimana
pengaruh perubahan psikologi pada ibu hamil terhadap janin yang dikandung ?
d. Bagaimana
cara mengatasi perubahan psikologi pada ibu hamil ?
1. 3Tujuan
Untuk
mengetahui apa saja macam-macam gangguan psikologi pada masa kehamilan, apa
saja perubahan psikologi pada ibu hamil, bagaimana pengaruh perubahan psikologi
pada ibu hamil terhadap janin yang dikandung, bagaimana cara mengatasi
perubahan psikologi pada ibu hamil.
1. 4Mafaat
Kita
sebagai calon bidan dapat mengetahui tentang psikologi yang terjadi pada masa
kehamilan. Psikologi sangat penting untuk kita sebagai calon bidan
mempelajarinya karena kita pasti akan berinteraksi langsung dengan ibu hamil
yang memiliki berbagai macam sifat pada masa kehamilannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Macam-macam gangguan
psikologis pada masa kehamilan, yaitu :
1. Gangguan
obsesif atau kompulsi
Gangguan ini ditandai oleh dorongan dan obsesi
berulang yang cukup berat dan menyebabkan tekanan emosi yang nyata. Obsesi
adalah ide yang menetap, pikiran atau impuls yang tidak masuk akal, misalnya
keinginan. Kompulsi adalah tingkah laku yang berulang-ulang yang dilakukan
sebagai respon atas obsesi. Tingkah laku kompulsif dan pikiran obsesif
menyebabkan tekanan mental yang nyata pada wanita hamil
2.
Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar atau gangguan manic ditandai oleh
periode euphoria, atau iritabel yang jelas, hiperaktifitas, insomnia, banyak
bicara, tidak bias memusatkan perhatian dan harga diri yang berlebihan. Baik
gangguan depresi maupun episode manic bias disertai gambaran psikotik, misalnya
; halusinasi auditorik maupun ide-ide delusi, 15-25% diantara wanita pernah
mengalami depresi selama hidupnya. Insidens gangguan bipolar atau gangguan
manic ±0,5-1,5%. Insidens depresi mayor dan gangguan manic cenderung meningkat
pada periode pascapersalinan.
Ada dua gejala yaitu :
a.
Gejala gangguan depresi lain
ü Wajah
murung.
ü Cengeng.
ü Gelisah dan
iritabilitas meningkat.
ü Sulit
konsentrasi.
ü Ragu-ragu.
ü Sering lupa.
ü Timbul ide
kematian dan bunuh diri biasa ditemukan pada depresi mayor.
b.
Gejala umum mania
§ Ketidakstabilan
mood dengan adanya peralihan mood yang cepat dari kemarahan dan depresi.
§ Cara bicara
mania sangat cepat, keras dan sulit dipotong.
3.
Skizofrenia
Merupakan gangguan pikiran, persepsi seperti :
halusinasi pendengaran, waham kesabaran, asosiasi longgar dan bicara kacau.
Selama fase akut, kehamilan dan skizofrenia sering mengalami eksaserbasi gejala
psikotik, waham cenderung aneh dan ada hubunganya dengan perubahan fisik dan
pergerakan janin pada kehamilan. Halusinasi pendengaran mempengaruhi langsung
suara mengintruksikan memukul perut supaya janin keluar. Wanita hamil dengan
adanya psikotik menolak kehamilannya sampai melahirkan.
4.
Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian adalah hasil dari pengggunaan
mekanisme pertahanan yang tidak cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang kronis.
B.
Perubahan psikologis pada
ibu hamil terbagi 3 ( tiga ) periode , antara lain :
1.
Trimester I
v Pada
trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa
minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
v Segera
setelah konsepsi kadar hormone estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan
mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara.
v Mencari
tanda-tanda untuk menyakinkan bahwa dirinya hamil.
v Hasrat untuk
melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda-beda, kebanyakan wanita
hamil mengalami penurunan pada periode ini.
v Merasa tidak
sehat dan benci kehamilannya.
v Selalu
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
v Khawatir
kehilangan bentuk tubuh.
v Membutuhkan
penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan ketidakstabilan emosi dan suasana
hati.
2. Trimester II
v Pada
trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin
membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak
memperhatikan lagi.
v Ibu
merasakan lebih tenang dibandingkan dengan trimester I karena nafsu makan sudah
mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
v Pada
trimester II biasanya ibu lebih bias menyesuaikan diri dengan kehamilannya
selama trimester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
v Ibu sudah
mulai merasa sehat dan mulai sudah menerima kehamilannya.
v Perut
ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
v Libido dan
gairah seks kemungkinan meningkat.
3. Trimester
III
v Trimester
III ini biasa disebut periode menunggu dan waspada sebab pada pada saat itu ibu
merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
v Kadang-kadang
ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya
persalinan.
v Rasa tidak
nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu
merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian yang
khusus diterima selama selama hamil. Pada trimester inilah ibu membutuhkan
kesenangan dari suami dan keluarga.
v Pada
trimester III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan
perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan
emosi karena kelahiran bayi.
v Ibu khawatir
bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal dan
semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.
v Bermimpi dan
berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan kelahiran banyinya.
C.
Pengaruh Perubahan
Psikologis Pada Ibu Hamiln Terhadap Janin Yang Dikandung
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
D.
Cara mengatasi kondisi
perubahan psikologis pada ibu hamil
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
![*](file:///C:\Users\acer\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
E.
Pengertian Menopause
Menopause
berasal dari kata meno artinya bulan, pause, pausa, pasico artinya periode atau
tanda berhenti. Jadi menopause artinya berhentinya secara degeneratif
menstruasi. Menopause adalah berhentinya menstruasi, berhentinya ovulasi dengan
disertai penurunan fungsi dari organ reproduksi dan akhirnya bagian-bagian dari
tubuh perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda ketuaan Menopause merupakan
periode akhir dari menstruasi (kira-kira 1 tahun) pada wanita yang berumur
45-60 tahun. International Menopause Society (IMS), pada tahun 1999,
menyampaikan rekomendasi berdasarkan definisi WHO (1996). Menopause alamiah
(natural menopause) adalah berhentinya menstruasi secara permanen sebagai
akibat hilangnya aktivitas ovarium. Menopause alami ini dikenal bila terjadi amenorea
selama 12 bulan berturut-turut, tanpa ditemukan penyebab patologi atau
fisiologi yang jelas.
F.
Macam–macam perubahan psikologis pada masa menopause
1.
Perubahan Peran dalam kehidupan keluarga
2.
Ibu merasa tidak lagi dibutuhkan
3.
Perubahan hubungan sosial dengan lingkungan
4.
Kehilangan anggota keluarga
5.
Pertambahan usia
6.
Mudah sakit-sakitan
B.
Contoh Kasus
1.
Contoh kasus kehamilan palsu /
Pseudosiesis
Seorang
wanita berusia 30 tahun bernama suhartin. Ia sudah lama ingin merasakan
bagaimana rasanya hamil dan menginginkan kehadiran seorang bayi. Ia dan
suaminya telah melakukan segala cara untuk mendapatkan keturunan, mulai dari
segi medis, spiritual, terapi, termasuk melakukan coitus yang teratur sesuai instruksi
dokter namun hasilnya tetap sama. Mereka belum juga mendapatkan momongan.
Suaminya telah pasrah dengan keadaan ini, namun keinginan suhartin untuk segera
hamil membuatnya mengalami proses inhibisi. Dia merasa bersalah kepada suaminya
karena tidak bisa memberikan keturunan. Ia seolah-olah menghukum dirinya
sendiri yang kemudian ia kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara
simultan hingga ia merasakan gejala yang mirip dengan kehamilan pasti. Ia tidak
datang bulan, payudara, pinggul dan perutnya membesar. Ia sangat bahagia dengan
keadaan tersebut karena ia menganggap dirinya telah hamil. Ketika suaminya
mengajaknya untuk memeriksakan diri kedokter, ia menolak. Ia lebih memilih
menggunakan tes HCG untuk memastikan kehamilannya. Namun diluar dugaannya,
hasilnya negatif. Belum begitu yakin, ia menerima ajakan suaminya untuk
memeriksakan kehamilannya ke Dokter. Dokter melakukan tes USG terhadapnya,
namun tidak ada kantung kehamilan disana. Suhartin semakin kecewa. Dokter dan
suaminya mencoba menenangkan dan memberikan pengertian kepada suhartin, namun
depresi yang dihadapinya lebih parah dari pada peristiwa abortus.
SOAP
S
|
O
|
A
|
P
|
-
Seorang ibu bernama Suhartin,
usia 30 tahun.
-
Keluhan, ingin segera memiliki
seorang anak.
|
-
Tespack (-)
-
Pemeriksaan USG, tidak ada
kantung kehamilan.
|
-
Diagnosa, belum hamil
-
Kebutuhan ibu saat ini adalah
dukungan dari suami dan keluarga.
|
-
Jelaskan pada ibu tentang
keadaannya.
-
Berikan konseling pada ibu untuk
mengatasi rasa bersalah yang dirasakannya.
-
Berikan dukungan moril.
-
Anjurkan ibu untuk lebih dekat
dengan Tuhan.
|
2.
Menjadi tua adalah suatu proses yang merupakan bagian
dari kehidupan seseorang, dan sudah menjadi sejak konsepsi dalam kandungan yang
berlangsung terus sepanjang kehidupan. Seseorang ibu yang berumur 50 tahun
berangsur – angsur merasakan suatu gejala berakhirnya masa subur dalam
kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi, dinding
liang rahim menjadi kering dan kaku, payudara menjadi lembek, kulit berkeriput
dan rambut menjadi kering dan berkeriput, timbul kantung dibawah mata, dan
perasaan kewanitaannya juga berubah sampai ketika hubungan kelamin menjadi
sakit, kulit mengendur, inkontinensia ( gangguan kontrol beremih ) pada waktu
beraktivitas, jantung berdebar-debar, hot flushes ( peningkatan
suhu tubuh secara tiba-tiba ), sakit kepala, mudah lupa, sulit tidur, rasa
kesemutan pada tangan dan kaki, nyeri pada tulang dan otot.
Seorang Ny.
I berumur 50 tahun datang ke bidan bersama suaminya Tn. H mengeluhkansering terjadi perubahan pada
fisiknya ibu tersebut merasa sering mengalami stres siklus haidnya mundur,
merasa reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan
dimana obyek ketakutannya tidak jelas serta susah tidur di malam hari.
Emosi-emosi negatif seperti lekas marah, mudah tersinggung, sulit konsentrasi,
mudah gugup, merasa tidak berguna, tidak berharga, menjadi sering muncul.
Setelah dilakukan pemeriksaan Td : 140/90 mmHg, denyut nadi : 80x/menit, pernapasan : 24 kali, suhu :370C.
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Menapause Ny. I Umur 50
Tahun
Pengkajian
Tanggal : 13 Mei 2016
Jam : 16.00 WIB
Tempat : Rumah Praktek Bidan Eka
A.
Data Subyek
Ny. I bersama suaminya Tn. H mendatangi rumah praktek
bidan pada tanggal 13 mei 2016 dan Ibu mengatakan sering mengalami stres siklus
haidnya mundur, merasa reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai
dengan ketakutan dimana obyek ketakutan tidak jelas serta susah tidur di malam
hari. Emosi-emosi negatif seperti lekas marah, mudah tersinggung, sulit
konsentrasi, mudah gugup, merasa tidak berguna, tidak berharga, menjadi sering
muncul.
B.
Data Obyektif
·
Td : 140/90 mmHg
·
Denyut nadi : 80x/menit,
·
Pernapasan : 24 kali,
·
Suhu :370C.
C.
Assesment
Diagnosa : Menapause
Dasar :
Ibu mengatakan sering mengalami
stres siklus haidnya mundur, merasa reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang
ditandai dengan ketakutan dimana obyek ketakutan tidak jelas serta susah tidur
di malam hari. Emosi-emosi negatif seperti lekas marah, mudah tersinggung,
sulit konsentrasi, mudah gugup, merasa tidak berguna, tidak berharga, menjadi
sering muncul. Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan
dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi pada usia 48-56 tahun. Di
katakan menopause, bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ± 12 bulan
(Nasruddin, 2011)
Ketika
seorang memasuki menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku,
dapat disertai rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah dan
berdebar-debar (Aina, 2009)
Masalah : Mengantisipasi Ibu
Mengalami Hipertensi dan Gangguan Konsep Diri
Kebutuhan : Melakukan Konseling
tentang Menapause, memperbanyak Melakukan Rekreasi agar dapat melupakan hal
yang dipikirkan selama ini, membiasakan tidur secara teratur dan
astikan ruangan jangan terlalu
panas/dingin dan kamar harus bersih juga rapih.
D.
Planning
1.
Jelaskan kepada ibu tentang keadaanya
2.
Berikan pada ibu pendidikan kesehatan untuk
mengatasi ketidaknyamanan pada masa menopause seperti panas yang tiba-tiba
muncul, jantung berdebar-debar dan kesulitan menahan kencing disaat bersin dan
batuk
3.
Anjurkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa
4.
Berikan dukungan moril dan penghargaan
5.
Ajurkan ibu untuk diet yang teratur
6.
Anjurkan ibu untuk olahraga dan istirahat yang cukup
Ibu telah
mengerti konseling yang telah diberikan oleh bidan dan mau mengikuti semua yang
telah dianjurkan oleh bidan dan berusaha untuk tetap melakukan tidur secara
teratur.
BAB
III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Permasalahan
psikologis selama masa kehamilan dan persalinan adalah suatu kondisi dimana
terjadi peningkatan atau pengurangan emosi, kepribadian, motivasi dan konsep
diri yang terjadi selama masa kehamilan.
Macam-macam gangguan psikologi pada
saat hamil seperti gangguan obsesif/kompulsi, gangguan bipolar, skyzofrenia,
gangguan kepribadian. Dan perubahan psikologi ibu terjadi ditiga periode yaitu
trimester I, trimester II, trimester III.
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang
wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui
apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang
terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan.
3.2.Saran
Demikian
makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca/pelajar kebidanan.
Apabila ada saran dan kritik yang membangun, mohon sampaikan pada kami untuk
pembekalan dan pembelajaran di masa yang akan datang atau pun tugas.
Dan
untuk para pelajar diharapkan untuk senantiasa memperbaiki, apa yang salah pada
makalah ini. Mengritik sesuatu yang dipelajari jauh lebih berguna untuk
pembelajaran selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Jayalangkara. 2005. Gangguan Jiwa Pada Kehamilan. J Med
Nus Vol. 26. No. 4 Oktober-Desember. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.
Regina,
Pudjibudojo, J. K dan Malinton, P. K. 2001. Hubungan Antara Depresi Pospartum Seksual Pada Ibu Primipara.
Anima Indonesia Psychological Journal. Vol. 16. No. 3. 300-314.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar