Jumat, 10 Juni 2016

GANGGUAN PSIKOLOGI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN DAN MENOPAUSE PSIKOLOGI KEBIDANAN



MAKALAH CARA MENGATASI GANGGUAN PSIKOLOGI
YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEHAMILAN DAN MENOPAUSE
PSIKOLOGI KEBIDANAN
Description: M:\profil.jpg













Oleh :

Erlina Domingos P    (15150068)
Ruci Rahmadani       (15150069)
Desti Asri Lusiana     (15150070)
Puput Febri Fitriatni (15150071)
Eka Wahyunie G.P   (15150072)
Viktoria Liwung        (15150073)
Dina Ambarwati       (15150074)
Erlinda Nirmalaeni   (15150185)
Wiwin Sapta Dewi    (15150187)
Wanti Saputri            (15150188)
Putri Safilah              (15150190)
Bernadetha Pini        (15150201)
Letti Lerian Senofa   (15150202)
Maria Laetitia Ina     (15150208)


Kelas A.12.2
Kelompok III

PRODI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2016

DAFTAR ISI

 










KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang cara mengatasi gangguan psikologi yang berhubungan dengan kehamilan ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan didalam makalah ini. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Listia Dewi Ferbiati, SST., M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi kebidanan khususnya psikologi masa kehamilan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
            Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang psikologi wanita pada masa kehamilan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun guna memperbaiki makalah yang akan kami buat di masa mendatang.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi para pelajar. Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya jika ada keselahan dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang sempurna di dunia ini terkecuali sang Maha Pencipta.




Yogyakarta,  Mei  2016

Penyusun








BAB I
PENDAHULUAN

1. 1Latar Belakang

Kehamilan merupakan transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir. Perubahan status yang radikal ini dipertimbangkan sebagai suatu krisis disertai periode tertentu untuk menjalani proses persiapan psikologis yang secara normal sudah ada selama kehamilan dan mengalami puncaknya pada saat bayi lahir.
Secara umum, semua emosi yang dirasakan oleh wanita hamil cukup labil, Ia dapat memiliki reaksi yang ekstrem dan suasana hatinya kerap berubah dengan cepat. Reaksi emosional dan persepsi mengenai kehidupan juga dapat mengalami perubahan. Ia menjadi sangat sensitif dan cenderung akan bereaksi berlebihan.Wanita hamil memiliki kondisi sangat rapuh. Mereka sangat takut akan kematian baik pada dirinya sendiri maupun pada bayinya.Mereka cemas akan hal hal yang tidak dipahami karena mereka merasa tidak dapat mengendalikan tubuhnya dan kehidupan yang mereka jalani sedang berada dalam suatu proses yang tidak dapat berubah kembali. Hal ini membuat sebagian besar wanita menjadi tergantung dan beberapa lainnya menjadi lebih menuntut.
Gejala pertama kehamilan adalah berhentinya siklus menstruasi / siklus haid normal. Kebanyakan ibu akan hamil mengalami mual dan muntah, akibat mulai meningkatnya hormone-hormon yang muncul pada kehamilan. Seperti HCG ( Human Chorionic Gonadotropin ), gejala lainnya yang timbul adalah berkurangnya nafsu makan, mengidam, kelelahan, frekuensi buang air kecil yang meningkat, mengalami sembelit dan kemudian akan mengalami perdarahan berbercak dalam kurun waktu sampai 5 ( lima ) minggu usia kehamilan.
Masa paling berat bagi beban psikis pada ibu hamil terjadi di trimester pertama, yaitu ketika terjadi perubahan aktivitas hormonal sedang besar-besarnya. Beban inilah yang mempengaruhi stabilitas emosi ibu. Beban fisik dan mental yang dialami ibu hamil biasanya disebabkan oleh karena perubahan fisik dan hormonnya, seperti bentuk tubuh yang melebar dan kondisi ibu yang naik turun, beban ini sering diperparah dengan munculnya trauma-trauma kehamilan sehingga, masalah yang dihadapi ibu pun semakin kompleks.
Menjadi tua sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi wanita. Kekhawatiran ini mungkin berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak cantik lagi. Kondisi tersebut memang tidak menyenangkan dan menyakitkan. Padahal, masa merupakan salah satu fase yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya, seperti halnya fase-fase kehidupan yang lain, yaitu masa anak-anak dan masa reproduksi. Namun, munculnya rasa kekhawatiran yang berlebihan itu menyebabkan mereka sangat sulit menjalani masa ini. Sebenarnya, sulit atau mudahnya menjalani masa manopouse pada sifatnya sangat individual. Memang, wanita menopause akan mengalami berbagai fungsi tubuh yang menurun sehingga akan berdampak pada ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupannya. Keluhan ketidak nyamanan inibisa disikapi secara berbeda pada setiap wanita. Apabila wanita dapat berfikir positif maka berbagai keluhan dapat dilalui dengan lebih mudah. Namun sebaliknya, apabila wanita tersebut berfikir negatif maka keluhan-keluhan yang muncul semakin memberatkan dan menekan hidupnya.






1. 2Rumusan Masalah
a.       Apa saja macam-macam gangguan psikologi pada masa kehamilan ?
b.      Apa saja perubahan psikologi pada ibu hamil ?
c.       Bagaimana pengaruh perubahan psikologi pada ibu hamil terhadap janin yang dikandung ?
d.      Bagaimana cara mengatasi perubahan psikologi pada ibu hamil ?

1. 3Tujuan
Untuk mengetahui apa saja macam-macam gangguan psikologi pada masa kehamilan, apa saja perubahan psikologi pada ibu hamil, bagaimana pengaruh perubahan psikologi pada ibu hamil terhadap janin yang dikandung, bagaimana cara mengatasi perubahan psikologi pada ibu hamil.

1. 4Mafaat
Kita sebagai calon bidan dapat mengetahui tentang psikologi yang terjadi pada masa kehamilan. Psikologi sangat penting untuk kita sebagai calon bidan mempelajarinya karena kita pasti akan berinteraksi langsung dengan ibu hamil yang memiliki berbagai macam sifat pada masa kehamilannya.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Macam-macam gangguan psikologis pada masa kehamilan, yaitu :
1.      Gangguan obsesif atau kompulsi
Gangguan ini ditandai oleh dorongan dan obsesi berulang yang cukup berat dan menyebabkan tekanan emosi yang nyata. Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran atau impuls yang tidak masuk akal, misalnya keinginan. Kompulsi adalah tingkah laku yang berulang-ulang yang dilakukan sebagai respon atas obsesi. Tingkah laku kompulsif dan pikiran obsesif menyebabkan tekanan mental yang nyata pada wanita hamil 

2.      Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar atau gangguan manic ditandai oleh periode euphoria, atau iritabel yang jelas, hiperaktifitas, insomnia, banyak bicara, tidak bias memusatkan perhatian dan harga diri yang berlebihan. Baik gangguan depresi maupun episode manic bias disertai gambaran psikotik, misalnya ; halusinasi auditorik maupun ide-ide delusi, 15-25% diantara wanita pernah mengalami depresi selama hidupnya. Insidens gangguan bipolar atau gangguan manic ±0,5-1,5%. Insidens depresi mayor dan gangguan manic cenderung meningkat pada periode pascapersalinan.
Ada dua gejala yaitu :
a.       Gejala gangguan depresi lain
ü  Wajah murung.
ü  Cengeng.
ü  Gelisah dan iritabilitas meningkat.
ü  Sulit konsentrasi.
ü  Ragu-ragu.
ü  Sering lupa.
ü  Timbul ide kematian dan bunuh diri biasa ditemukan pada depresi mayor.
b.      Gejala umum mania
§  Ketidakstabilan mood dengan adanya peralihan mood yang cepat dari kemarahan dan depresi.
§  Cara bicara mania sangat cepat, keras dan sulit dipotong.

3.      Skizofrenia
Merupakan gangguan pikiran, persepsi seperti : halusinasi pendengaran, waham kesabaran, asosiasi longgar dan bicara kacau. Selama fase akut, kehamilan dan skizofrenia sering mengalami eksaserbasi gejala psikotik, waham cenderung aneh dan ada hubunganya dengan perubahan fisik dan pergerakan janin pada kehamilan. Halusinasi pendengaran mempengaruhi langsung suara mengintruksikan memukul perut supaya janin keluar. Wanita hamil dengan adanya psikotik menolak kehamilannya sampai melahirkan.

4.      Gangguan Kepribadian
Gangguan kepribadian adalah hasil dari pengggunaan mekanisme pertahanan yang tidak cukup, stereotipi dan mal adaptasi yang kronis.

B.     Perubahan psikologis pada ibu hamil terbagi 3 ( tiga ) periode , antara lain :

1.      Trimester I
v  Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya.
v  Segera setelah konsepsi kadar hormone estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara.
v  Mencari tanda-tanda untuk menyakinkan bahwa dirinya hamil.
v  Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda-beda, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini.
v  Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
v  Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
v  Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
v  Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga dan ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
2.      Trimester II
v  Pada trimester II ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi.
v  Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan trimester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat.
v   Pada trimester II biasanya ibu lebih bias menyesuaikan diri dengan kehamilannya selama trimester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
v  Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai sudah menerima kehamilannya.
v   Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
v  Libido dan gairah seks kemungkinan meningkat.
3.      Trimester III

v  Trimester III ini biasa disebut periode menunggu dan waspada sebab pada pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
v  Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
v  Rasa tidak nyaman timbul karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu ibu merasa sedih karena akan berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian yang khusus diterima selama selama hamil. Pada trimester inilah ibu membutuhkan kesenangan dari suami dan keluarga.
v  Pada trimester III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin membesar dan perut ibu juga, melahirkan, sebagian besar wanita mengalami klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi.
v  Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal dan semakin ingin menyudahi kehamilannya tidak sabaran dan resah.
v  Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya, aktif mempersiapkan kelahiran banyinya.

C.     Pengaruh Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamiln Terhadap Janin Yang Dikandung 
*       Masalah psikologis ibu berpengaruh pada kondisi janin yang dikandungnya. Jika masalah ini terjadi saat trimester I maka akan berpengaruh fatal pada proses pembentukan organnya.
*       Trauma dan stress berkepanjangan menyebabkan anak hiperaktif. Selain itu memicu kelahiran premature dan tidak berkembangnya janin. ( Shinto, 2009 )
*       Setelah trimester pertama pembentukan organ telah selesai. Artinya, janin sudah lebih kuat menghadapi pengaruh dari luar. Selain itu, janin sudah mampu mendengar dan bereaksi terhadap sentuhan dari luar dan sudah bias merasakan kondisi psikologis ibunya.
*        Kondisi ibu yang selalu menyenangkan bias membuat pertumbuhan janin optimal.

D.    Cara mengatasi kondisi perubahan psikologis pada ibu hamil
*       Dapatkan informasi dari berbagai sumber tentang perubahan kondisi fisik dan psikologis pada saat kehamilan, terutama ibu hamil untuk anak pertama.
*       Komunikasi dengan suami segala hal yang dialami oleh ibu hamil, agar terjadi saling pengertian dan dukungan dari keluarga tentang perubahan yang dialami.
*       Untuk menjaga kesehatan dan perkembangan janin yang normal, rajin chek up / periksa kehamilan. 
*        Makan makanan yang sehat, bergizi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan bayi.

E.     Pengertian Menopause
Menopause berasal dari kata meno artinya bulan, pause, pausa, pasico artinya periode atau tanda berhenti. Jadi menopause artinya berhentinya secara degeneratif menstruasi. Menopause adalah berhentinya menstruasi, berhentinya ovulasi dengan disertai penurunan fungsi dari organ reproduksi dan akhirnya bagian-bagian dari tubuh perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda ketuaan Menopause merupakan periode akhir dari menstruasi (kira-kira 1 tahun) pada wanita yang berumur 45-60 tahun. International Menopause Society (IMS), pada tahun 1999, menyampaikan rekomendasi berdasarkan definisi WHO (1996). Menopause alamiah (natural menopause) adalah berhentinya menstruasi secara permanen sebagai akibat hilangnya aktivitas ovarium. Menopause alami ini dikenal bila terjadi amenorea selama 12 bulan berturut-turut, tanpa ditemukan penyebab patologi atau fisiologi yang jelas.

F.      Macam–macam perubahan psikologis pada masa menopause
1.            Perubahan Peran dalam kehidupan keluarga
2.            Ibu merasa tidak lagi dibutuhkan
3.            Perubahan hubungan sosial dengan lingkungan
4.            Kehilangan anggota keluarga
5.            Pertambahan usia
6.            Mudah sakit-sakitan

B.     Contoh Kasus

1.             Contoh kasus kehamilan palsu / Pseudosiesis

Seorang wanita berusia 30 tahun bernama suhartin. Ia sudah lama ingin merasakan bagaimana rasanya hamil dan menginginkan kehadiran seorang bayi. Ia dan suaminya telah melakukan segala cara untuk mendapatkan keturunan, mulai dari segi medis, spiritual, terapi, termasuk melakukan coitus yang teratur sesuai instruksi dokter namun hasilnya tetap sama. Mereka belum juga mendapatkan momongan. Suaminya telah pasrah dengan keadaan ini, namun keinginan suhartin untuk segera hamil membuatnya mengalami proses inhibisi. Dia merasa bersalah kepada suaminya karena tidak bisa memberikan keturunan. Ia seolah-olah menghukum dirinya sendiri yang kemudian ia kompensasikan dalam bentuk agresivitas, secara simultan hingga ia merasakan gejala yang mirip dengan kehamilan pasti. Ia tidak datang bulan, payudara, pinggul dan perutnya membesar. Ia sangat bahagia dengan keadaan tersebut karena ia menganggap dirinya telah hamil. Ketika suaminya mengajaknya untuk memeriksakan diri kedokter, ia menolak. Ia lebih memilih menggunakan tes HCG untuk memastikan kehamilannya. Namun diluar dugaannya, hasilnya negatif. Belum begitu yakin, ia menerima ajakan suaminya untuk memeriksakan kehamilannya ke Dokter. Dokter melakukan tes USG terhadapnya, namun tidak ada kantung kehamilan disana. Suhartin semakin kecewa. Dokter dan suaminya mencoba menenangkan dan memberikan pengertian kepada suhartin, namun depresi yang dihadapinya lebih parah dari pada peristiwa abortus.

SOAP

S
O
A
P
-          Seorang ibu bernama Suhartin, usia 30 tahun.
-          Keluhan, ingin segera memiliki seorang anak.
-          Tespack (-)
-          Pemeriksaan USG, tidak ada kantung kehamilan.
-          Diagnosa, belum hamil
-          Kebutuhan ibu saat ini adalah dukungan dari suami dan keluarga.
-          Jelaskan pada ibu tentang keadaannya.
-          Berikan konseling pada ibu untuk mengatasi rasa bersalah yang dirasakannya.
-          Berikan dukungan moril.
-          Anjurkan ibu untuk lebih dekat dengan Tuhan.


2.            Menjadi tua adalah suatu proses yang merupakan bagian dari kehidupan seseorang, dan sudah menjadi sejak konsepsi dalam kandungan yang berlangsung terus sepanjang kehidupan. Seseorang ibu yang berumur 50 tahun berangsur – angsur merasakan suatu gejala berakhirnya masa subur dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi, dinding liang rahim menjadi kering dan kaku, payudara menjadi lembek, kulit berkeriput dan rambut menjadi kering dan berkeriput, timbul kantung dibawah mata, dan perasaan kewanitaannya juga berubah sampai ketika hubungan kelamin menjadi sakit, kulit mengendur, inkontinensia ( gangguan kontrol beremih ) pada waktu beraktivitas, jantung berdebar-debar, hot flushes ( peningkatan suhu tubuh secara tiba-tiba ), sakit kepala, mudah lupa, sulit tidur, rasa kesemutan pada tangan dan kaki, nyeri pada tulang dan otot.
Seorang Ny. I berumur 50 tahun datang ke bidan bersama suaminya Tn.  H mengeluhkansering terjadi perubahan pada fisiknya ibu tersebut merasa sering mengalami stres siklus haidnya mundur, merasa reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan dimana obyek ketakutannya tidak jelas serta susah tidur di malam hari. Emosi-emosi negatif seperti lekas marah, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, mudah gugup, merasa tidak berguna, tidak berharga, menjadi sering muncul. Setelah dilakukan pemeriksaan Td : 140/90 mmHg, denyut nadi : 80x/menit,  pernapasan : 24 kali, suhu :370C.

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Menapause Ny. I Umur 50 Tahun

Pengkajian
Tanggal           : 13 Mei 2016
Jam                  : 16.00 WIB
Tempat            : Rumah Praktek Bidan Eka

A.    Data Subyek
Ny. I bersama suaminya Tn. H mendatangi rumah praktek bidan pada tanggal 13 mei 2016 dan Ibu mengatakan sering mengalami stres siklus haidnya mundur, merasa reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan dimana obyek ketakutan tidak jelas serta susah tidur di malam hari. Emosi-emosi negatif seperti lekas marah, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, mudah gugup, merasa tidak berguna, tidak berharga, menjadi sering muncul.
B.     Data Obyektif
·         Td : 140/90 mmHg
·         Denyut nadi : 80x/menit,
·         Pernapasan : 24 kali,
·         Suhu :370C.


C.     Assesment
Diagnosa                : Menapause
Dasar                      :            Ibu mengatakan sering mengalami stres siklus haidnya mundur, merasa reaksi emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan ketakutan dimana obyek ketakutan tidak jelas serta susah tidur di malam hari. Emosi-emosi negatif seperti lekas marah, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, mudah gugup, merasa tidak berguna, tidak berharga, menjadi sering muncul. Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi pada usia 48-56 tahun. Di katakan menopause, bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ± 12 bulan (Nasruddin, 2011)
                                           Ketika seorang memasuki menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku, dapat disertai rasa panas atau dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah dan berdebar-debar (Aina, 2009)
Masalah                         : Mengantisipasi Ibu Mengalami Hipertensi dan Gangguan Konsep Diri
Kebutuhan                    : Melakukan Konseling tentang Menapause, memperbanyak Melakukan Rekreasi agar dapat melupakan hal yang dipikirkan selama ini, membiasakan tidur secara teratur dan
                                      astikan ruangan jangan terlalu panas/dingin dan kamar harus bersih juga rapih.
D.    Planning
1.      Jelaskan kepada ibu tentang keadaanya
2.      Berikan pada ibu  pendidikan kesehatan untuk mengatasi ketidaknyamanan pada masa menopause seperti panas yang tiba-tiba muncul, jantung berdebar-debar dan kesulitan menahan kencing disaat bersin dan batuk
3.      Anjurkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
4.      Berikan dukungan moril dan penghargaan
5.      Ajurkan ibu untuk diet yang teratur
6.      Anjurkan ibu untuk olahraga dan istirahat yang cukup
Ibu telah mengerti konseling yang telah diberikan oleh bidan dan mau mengikuti semua yang telah dianjurkan oleh bidan dan berusaha untuk tetap melakukan tidur secara teratur.















BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Permasalahan psikologis selama masa kehamilan dan persalinan adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan atau pengurangan emosi, kepribadian, motivasi dan konsep diri yang terjadi selama masa kehamilan.
Macam-macam gangguan psikologi pada saat hamil seperti gangguan obsesif/kompulsi, gangguan bipolar, skyzofrenia, gangguan kepribadian. Dan perubahan psikologi ibu terjadi ditiga periode yaitu trimester I, trimester II, trimester III.
            Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang disebut sebagai perubahan kehidupan.



3.2.Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca/pelajar kebidanan. Apabila ada saran dan kritik yang membangun, mohon sampaikan pada kami untuk pembekalan dan pembelajaran di masa yang akan datang atau pun tugas.
Dan untuk para pelajar diharapkan untuk senantiasa memperbaiki, apa yang salah pada makalah ini. Mengritik sesuatu yang dipelajari jauh lebih berguna untuk pembelajaran selanjutnya.









DAFTAR PUSTAKA

Jayalangkara. 2005. Gangguan Jiwa Pada Kehamilan. J Med Nus Vol. 26. No. 4 Oktober-Desember. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.
Regina, Pudjibudojo, J. K dan Malinton, P. K. 2001. Hubungan Antara Depresi Pospartum Seksual Pada Ibu Primipara. Anima Indonesia Psychological Journal. Vol. 16. No. 3. 300-314.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post