Jumat, 10 Juni 2016

GANGGUAN PADA TUBUH AKIBAT KEKURANGAN CAIRAN



GANGGUAN PADA TUBUH AKIBAT KEKURANGAN CAIRAN

MAKALAH KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN I
Description: M:\profil.jpg


Disususn oleh :
Eka Wahyuni Gustiana Praptiwi                (15150072)
Puput Febri Fitriatni                                    (15150071)
Ruci Rahmadani                                           (15150069)
Erlina Domingos Pedroso                             (15150068)
Putri Riwa Arinda                                        (15150059)
Isnila Rosa                                                     (15150054)
Suna Diah Yulianti                                       (15150050)
Nelsa Purwaningsih                                      (15150047)
Poni Hardiyanti                                             (15150063)


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2015

DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………................
KATA PENGANTAR …………………………………………………......
DAFTAR ISI ……………………………………………………………......
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang …………………………………………………......
B.     Rumusan Masalah ……………………..…………………………...
C.    Tujuan penulisan …………………………………………...............
D.    Manfaat Penulisan ……………………………………………...…..
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Cairan dan Elektrolit ……………….............................
B.     Gangguan, Penyebab dan penanganan Kekurangan Cairan …....
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan …………………………………………………...…….
B.     Saran ………………………………………………………….........
DAFTAR PUSTAKA











KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Gangguan Pada Tubuh Karena Kekurangan Cairan ini dengan baik, meskipun masih banyak kekurangan didalam makalah ini. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Maratusholikhah Nurtyas selaku dosen mata kuliah Keterampilan Dasar Kebidanan khususnya Cairan dan Elektrolit yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
            Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenal dampat akibat kekurangan cairan dalam tubuh kita masing-masing. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun guna memperbaiki makalah yang akan kami buat di masa mendatang.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi para pelajar. Dan juga semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kedepannya bagi kita semua. Sebelumnya kami mohaon maaf sebesar-besarnya jika ada keselahan dalam penyusunan kata. Tak ada yang yang sempurna di dunia ini terkecuali sang Maha Pencipta.




Yogyakarta, Oktober 2015

 Tim Penyusun






BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Cairan merupakan zat yang paling utama dalam tubuh kita. Dari awal kita di dalam kandungan hingga manula, cairan akan selalu kita butuhkan. Sumber cairan kita bukan hanya melalui air yang kita minum, melaikan dari apa yang kita makan hingga proses pembakaran (oksidasi). Kebutuhan dari cara memperolehnya pun berbeda-beda dari 200-1700 ml/24 jam. Dan juga cairan bukan hanya kelur sebagai urine, malainkan sebagai feaser dan IWH. Dengan pengeluaran cairan yang berbeda-beda, dari 50-1600 ml/24jam.
Sejak kita lahir hingga manula prenstase cairan makin lama makin menurun. Saat kita dalam kandungan cairan yang ada di dalam tubuh kita 100%, lalu saat kita bayi presentase cairan kita menurun 20% sehingga menjadi 80%, saat dewasa presentase cairan kita juga menurun, sehingga cairan yang ada di dalam tubuh menjadi 70%, dan yang terakhir adalah manula. Saat manula presentase cairan kita menurun 20% dari yang dewasa, sehingga presentase cairan manula adalah 50%.
Kebutuhan cairan kita pada saat pertama lahir hingga manula pun berbeda-beda sesuai dengan usia, berat badan, aktivitas, iklim, diet, stress, penyakit, pengobatan hingga pembedahan. Misalnya saja ketika bayi berumur tiga hari yang beratnya tiga kilogram membutuhkan cairan 250-300 ml/24jam, berbeda dengan anak yang usia satu tahun yang berat badannya bertambah yaitu 9,5 kilogram yang membutuhkan cairan 1150-1300 ml/24jam, sampai dia berumur 18 tahun, kebutuhan cairan akan tetap berbeda. Pada saat kita berumur 18 tahun yang mungkin saja beratnya 54 kilogram (lebih kurang) membutuhkan cairan 2200-2700 ml/24jam. Sama halnya dengan cairan, kebutuhan elektrolit kita pun berbeda-beda. Misalnya saja Potasium (K+) membutuhkan 3,5-5 mEq/L, Natrium (Na+) membutuhkan 135-145 mEq/L, begitu pula dengan Kalsium, Magnesium, Fosfat, Klorida dan Bikarbonat. Pemasukan dan pengeluaran cairan di dalam tubuh memiliki nilai yang sama berkisar 1500-3000 ml.
Kita harus dapat memenuhi kebutuhan cairan kita terlebih dahulu, jika kita tidak dapat memenuhi cairan tubuh, maka aka ada banyak dampak yang diterima oleh tubuh kita salah satunya adalah penyakit ginjal. Penyakit ginjal adalah salah satu penyakit terparah yang dapat menyebabkan kita meninggal dunia.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka kami selaku pelajar tertarik membuat makalah dengan judul Gangguan Pada Tubuh yang di Sebabkan Kekurangan Cairan.





B.     Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut :
a)      Apa saja  gangguan dan penyebab dari kekurangan cairan tubuh?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a)      Untuk mengetahui cara penanganan yang disebabkan kekurangan cairan.

D.    Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dalam rangka pembelajaran baik dalam proses pembelajaran maupun non-pembelajaran , dan meningkatkan pengetahuan bagi semua kalangan.





















BAB II
PEMBAHASAN
           
A.    PENGERTIAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
cairan tubuh  adalah cairan suspense sel di dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Sedangkan elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrit, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrit, berfungsi mengatur keseimbangan asam basa membantu memindahkan cairan dan memungkinkan terjadinya impuls terhadap sel otot dan sel saraf.

B.     GANGGUAN, PENYEBAB DAN PENANGANAN KEKURANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Ø  KEKURANGAN CAIRAN
v  Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.
Dehidarasi terjadi karena :
  • kekurangan zat natrium;
  • kekurangan air;
  • kekurangan natrium dan air.

Penanganan Dehidrasi dihindari dengan meminum cukup air; dewasa membutuhkan 2–3 L cairan per hari (termasuk kandungan air pada makanan). Minum air di bawah kebutuhan tubuh yang sedikit hanya berisiko kecil, karena ginjal hanya mengeluarkan kelebihan air melaui kencing dengan tingkat keamanan yang besar.

Pada kegiatan rutin, haus adalah normal dan menjadi panduan yang cukup untuk mengelola kadar air tubuh. Dengan berolahraga, terkena panas, atau berkurangnya kepekaan akan haus, minum mungkin dibutuhkan. Mengukur cairan selama kegiatan dapat dilakukan dengan menimbang badan sebelum dan sesudah kegiatan tertentu tersebut dilakukan.
Kehilangan cairan melalui pernafasan (sekitar 350ml), melalui penguapan pada kulit (100ml) dan melalui keringat (350ml), atau melalui ginjal dalam bentuk air seni (1000–2000ml, sekitar 900ml mutlak diperlukan untuk membuang partikel-partikel yang tidak diperlukan. Sejumlah air (sekitar 150–200ml, bukan diare) juga hilang melaui BAB. Pada suhu udara yang hangat dan lembab atau melakukan kegiatan yang berat, bagaimanapun kehilangan air dapat mencapai 10 kali lipat atau lebih melalui pernafasan; yang mana semua ini harus segera diganti. Pada kasus yang ekstrim, kehilangan cairan mungkin cukup untuk melampaui kemampuan tubuh untuk menyerap air dari saluran pencernaan; pada kasus ini, minum tidak akan cukup untuk menghindari dehidrasi, satu-satunya cara menghindari dehidrasi adalah pre-hydrate atau mencari cara-cara untuk mengurangi penguapan melalui nafas (istirahat, pindah ke tempat yang lebih sejuk, dsb-nya,)
Jika kehilangan cairan yang banyak melalui pernafasan segera diganti dengan minum yang cukup, masalahnya adalah mengelola keseimbangan elektrolit. Minum cairan hipertonik maupun hipotonik mengundang konsekuensi berbahaya akan (hyponatremia atau hypernatremia) karena jumlah perputaran/sirkulasi cairan yang meningkat.

v  Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan (faringitis), terjadi karena infeksi bakteri atau virus seperti influenza, common cold, campak, croup,mononucleosis/mono.
Faringitis terjadi kerena :
ü  Batuk rentan diakibatkan oleh infeksi saluran pernapasan dan jarang menular;
ü  Radang tenggorokan karena infeksi dari bakteri group A streptococcus maupun bakteri streptococcus Pyogenes;
ü  Difetri atau penyakit pada saluran pernapasan serius dan jaraang terjadi pada Negara industry, namun lebih sering dinegara-negara berkembang;.
ü  Alergi debu, jamur, serbuk sari, dll;
ü  Iritasi makanan ringan dan alcohol;
ü  Asap rokok serta polusi udara yang tercemar.
Penanganan :
*        Jika sedang mengalami radang tenggorokan usahakan jangan pernah berteriak. Jika berteriak, maka tenggorokan akan semakin kering;
*        Minum teh hangat, dengan meminum the hangat tenggoroka akan merasa nyaman;
*        Yang paling utama adalah perbanyak minum air putih. Dengan meminum air putih, tenggorokan kita akan basah kembali.

v  Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan (dyspepsia) atau sakit perut adalah istilah umum yang menggambarkan ketidaknyamanan perut bagian atas.
Dyspepsia terjadi karena :
Normalnya, lambung yang kita miliki menghasilkan asam yang berfungsi membantu mencerna makanan. Akan tetapi terkadang asam tersebut bisa menyebabkan iritasi lapisan perut, usus bagian atas (duodenum) atau kerongkongan (esofagus). Adanya iritasi ini dapat menyebabkan rasa sakit dan memberikan sensasi terbakar.
ü  Makan berlebihan atau makan terlalu cepat;
ü  Makan berlemak, berminyak atau pedas;
ü  Terlalu banyak kafein, alcohol, coklat atau berkarbonasi minuman
ü  Merokok;
ü  Kecemasan;
ü  Antibiotic, obat penghilang gejala nyeri dan suplemen zat besi tertentu;
ü  Kondisi pencernaan lainnya : radang perut, tukak lambung, penyakit celiac, batu empedu, sembelit, peradangan pangkreas, kanker perut, penyumbatan usus, berkurangnya aliran darah dalam usus.
Penanganan :
*        Menghindari makanan yang memicu gejala gangguan pencernaaan;
*        Makan 5 atau 6 porsi sehari dari pada 3x makan dalam porsi besar;
*        Mengurangi atau menghilangi konsumsi alkohon atau kafein;
*        Menghindari obat penghilang rasa sakit tertentu;
*        Mengendalikan sters atau kecemasan;
*        Perbanyak konsumsi air putih.

v  Halusinasi
Halusinasi  adalah  suatu  keadaan  dimana  seseorang  percaya  bahwa  ia  mendapat rangsangan  pada  panca  inderanya  padahal  dalam  kenyataannya  rangsangan  itu  tidak  ada.
Halusinasi terjadi karena :
Hingga  sekarang  belum  diketahui  penyebab  dan  proses  terjadinya  halusinasi.  Ilmu tentang syaraf (neuroscience) telah mengetahui bahwa ketika seseorang mengalami halusinasi, maka bagian otak yang terkait dengan fungsi tersebut terlihat aktif. Sebagai contoh, ada bagian otak yang disebut sebagai daerah Broca (area Broca) dan area Wernicke, yang berfungsi sebagai bagian otak yang mengendalikan bicara. Ketika seseorang mengalami halusinasi suara, dimana penderita mendengar suara seseorang berbicara kepadanya, ternyata area Broca dan Wernicke tersebut terlihat aktif. Begitu pula dengan halusinasi perabaan maupun halusinasi jenis lainnya, bagian otak yang mempunyai fungsi sesuai dengan indera tersebut terlihat aktif. Hanya saja, mengapa  tanpa  adanya  rangsangan  dari  luar,  otak  kemudian  menciptakan  sensasi  tersebut, belum diketahui secara pasti.

Penanganan :
ü  Berbicara dengan seseorang, secara langsung atau melalui telpon;
ü  Bersenandung,  menyanyi,  mendengarkan  musik  yang  disukai  dan  membuatnya tenteram;
ü  Berjalan keluar ruangan untuk mendapatkan udara segar;
ü  Menyibukkan  diri  dengan  melakukan  kegiatan  pekerjaan  rumah,  seperti  menyapu, membersihkan meja, menyirami tanaman;
ü  Melakukan  hobi,  seperti  bermain  musik,  menggambar,  bernyanyi,  merawat  tanaman, merawat binatang peliharaan, berolah raga;
ü  Melihat TV ;
ü  Melakukan permainan (seperti bermain game), mengisi teka teki silang, bermain catur atau permainan lainnya;
ü  Dan paling utama, utamakan konsumsi air putih minimal 11 L perhari.

v  Kelelahan (fatigue)
Kelelahan atau fatigue adalah suatu kondisi yang memiliki tanda berkurangnya kapasitas yang dimiliki seseorang untuk bekerja dan mengurangi efisiensi prestasi,dan biasanya hal ini disertai perasaan letih dan lelah.
Fatigue terjadi karena :
ü  Kekurangan zat besi (anemia);
ü  Kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroidisme);
ü  Kencing manis;
ü  Gagal jantung;
ü  Penyakit dada (asma dan penyakit paru obstruktif kronik);
ü  Masalah usus;
ü  Depresi/stress;
ü  Mengkonsumsi alcohol.
Penanganan :
*           Makan teratur dan hindari makanan yang berat;
*           Rajinlah berolah raga;
*           Menjaga keseimbangan berat badan;
*           Tidur yang cukup (6-8 jam);
*           Kurangi depresi/stress, dan mulailah hidup santai;
*           Perbanyak minum air putih, minimal 11L sehari.


v  Kulit Kering
Kulit kering adalah gangguan kesehatan yang disebut dengan iktiosis, yaitu hilangnya kelembaban lapisan kulit epidermis yang berdampak negatif yaitu elastisitas kulit menjadi berkurang.

Kulit kering terjadi karena :
Karena efek samping konsumsi obat-obatan tertentu, atau infeksi jamur kulit yang parah. Kekurangan asupan air juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan mengalami dehidrasi. Kurangnya konsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin B2 dan E juga mineral juga menyumbang dampak kulit kering bagi tubuh. Dan terakhir adalah penggunaan kosmetik yang kurang tepat bagi kulit Anda sehingga menimbulkan efek berupa kulit kering.
Penanganan :
Saat beraktivitas maupun setelah beraktifitas, gunakanlah body lotion secara teratur. Tidak hanya menggunakan body lotion, konsumsi air mineral yang teratur juga harus dilakukan. Karna jika tidak mengkonsumsi air mineral secara teratur, kulit kita akan kering dari dalam, dan akan sangat percuma menggunakan body lotion.

Ø  KEKURANGAN LEKTROLIT
v  Hiponatermia
Merupakan suatu keadaan kekurangan kadar natrium dalam plasma dalam plasma darah yang ditandai dengan adanya kadar natrium plasma yang kurang dari 135 mEq/L, mual, muntah dan diare. Hal ini terus menimbulkan rasa haus yang berlebihan, denyut nadi cepat, hipotensi, konvulsi, dan membran mukosa kering. Sesuain dengan penjelasan sebelumnya, maka hiponatermia ini disebabkan oleh kekurangan cairan yang berlebihan seperti kondisi diare yang berkepanjangan.

v  Hipokalemia
Suatu keadaan kekurangan kadar kalium dalam darah. Hipokalemia ini dapat terjadi sangat cepat, sering terjadi pada pasien yang mengalami diare berkepanjangan. Kondisi hipokalemia ditandai dengan lemahnya denyut nadi, turunnya tekanan darah, tidak nafsu makan, dan muntah-muntah, perut kembung, lemah dan lunaknya otot, denyut jantung tidak beraturan (aritmia), penurunan bising usus, serta kadar kalsium plasmanya hingga kurang dari 3,5 mEq/l.



v  Hipokalsemia
Merupakan kekurangan kadar kalsium dalam plasma darah. Hipokalsemia ditandai dengan adanya kram otot dan kram perut, kejang, bingung, kadar kalsium dalam plasma kurang dari 4,3mEq/l, serta kesemutan pada jari-jari dan sekitar mulut. Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh pengangkatan kelenjar gondok atau kehilangan sejumlah kalsium karena  sekresi intestinal.

v  Hipomagnesia
Merupakan kekurngan kadar magnesium dalam darah. Hipomagnesia ditandai dengan adanya iritabilitas, tremor, kram pada kaki dan tangan, takikardi, hipertensi, disorientasi dan konvulsi, serta kadar magnesium dalam darah kurang dari 1,3 mEq/l.
















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Cairan tubuh  adalah cairan suspense sel di dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagi fluida ekstraselular, termasuk plasma darah dan fluida transeluler. Cairan tubuh dapat ditemukan pada spasi jaringan.
Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11 liter cairan tubuh untuk nutrisi sel dan pembuangan residu jaringan tubuh. Kelebihan cairan tubuh dikeluarkan melalui air seni. Kekurangan cairan tubuh menyebabkan seseorang kehausan dan akhirnya dehidrasi.

B.     Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca/pelajar. Apabila ada saran dan kritik yang membangun, mohon sampaikan lah pada kami untuk pembekalan dan pembelajaran di masa yang akan datang atau tugas.
 Dan untuk para pelajar diharapkan untuk senantiasa memperbaiki, apa yang salah pada makalah ini. Mengritik sesuatu yang dipelajari jauh lebih berguna untuk pembelajaran selanjutnya.
Jika terdapat banyak kesalahan, kami mohon maaf. Karna kami hanyalah manusia biasa yang sering berbuat kesalahan.
















DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, AAA dan Uliyah, M. 2006, Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan, Jakarta, Salemba Medika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ads Inside Post